Yoomi Park

JiMin's POV

Aku pulang diantar oleh JungHoon. Dia mencium keningku. Aku benar-benar menyayangi dia! Aku tak bisa lepas dari dia! Bagaimana ini??

Aku melihatnya pulang dengan kegalauanku. Apa aku benar-benar butuh bantuan mereka?? Aigoo~

Aku masuk ke kamar dan mulai merapikan barang yang akan kubawa ke rumah 'neraka' itu. Kira-kira apa yang akan dikatakan HyunSeung ya pada orang tuaku?? 6 jam lagi menuju jam 7. Aku juga akan bolos bersama HyunSeung karena HyunSeung memintaku menemaninya. Ya,jam 7 pagi,HyunSeung akan ke rumahku.

Semua pakaianku dan beberapa barangku sudah rapi sekarang. Aku pergi ke kamar mandi untuk mandi. Aku segera tidur selesai mandi.

««««««««««««««»»»»»»»»»»»»»»»

(Esok paginya,)

Aku membuka mataku yang masih terasa berat. Aku baru bisa tertidur sekitar jam 4 pagi karena memikirkan masalah JungHoon. Sekarang sudah jam 6 pagi. Aku hanya tidur 2 jam?! Wah,rekor baru.

"Selamat pagi,cantik",suara HyunSeung mengagetkanku. HYUNSEUNG??????? SEDANG APA DIA DI KAMARKU DAN KAPAN DIA...

"Hahaha..Tak usah terkejut begitu. Aku masuk lewat pintu depan kok. Adikmu yang membukakan pintuku. Saat kubilang kalau aku pacarmu, dia langsung menyuruhku masuk. Adikmu sungguh lucu. Dia banyak bertanya ya"

Apa katanya tadi?? Dia mengaku sebagai apa pada adik laki-lakiku yang masih berusia 8 tahun itu?? PACAR?? Pacar.. Dia benar-benar tak waras. Jelas-jelas keluargaku tau kalau pacarku Choi JungHoon.

"Apa adikku percaya kau pacarku??",tanyaku sambil turun dari tempat tidur lalu mengikat rambut coklat panjangku di depan meja rias.

"Ya, dia percaya. Apalagi jika melihat kita seperti ini, dia pasti sangat percaya",katanya sambil MEMELUKKU DARI BELAKANG?!?!

Aku mencoba melepaskan dari HyunSeung yang semakin mempererat pelukannya. Aku meronta-ronta dipelukkannya. HyunSeung malah menempelkan badanku ke tembok. Ia menghimpitku. Wajahnya sangat dekat dengan wajahku. Aku bisa merasakan nafasnya yang sangat cepat.

"Ka..Kau mau ap..pa??",tanyaku ketakutan.

"Aku?? Aku hanya ingin merasakan bibir mungilmu itu",Dia menciumku setelah berkata seperti itu!!!!! *author ditabok Honeys..XD*

Sungguh aneh rasanya. Aku ingin berontak tapi tubuhku lemas sesaat setelah dia melepaskan ciumannya. Ciuman pendek tapi kenapa aku malah senang?? Mukaku panas.

"Kau benar-benar 'nikmat', JiMin. Tak pernah berubah sejak dulu. Maukah kau jadi pacarku??", tatapan matanya sangat menggoda.

"Tapi..kau tau..Tunggu!! Apa aku targetmu?? Aku kan anak baru!!",kataku sedikit kesal. Aku tak marah saat ia memintaku menjadi pacarnya. Aneh bukan??

"HAHAHAHA!!! Kau benar-benar lupa padaku, JiMinnie??"
"Ji...Ji... Darimana kau tau nama itu??"
"Ingat DooJoon mengatakan kalau ada yang tidak senang kalau kau punya pacar??"
"Ya,aku ingat..Kenapa?? Itu kamu??"
"Bukan. Ada orang lain dari kami berenam. Kau harus cari tau sendiri siapa dia. Sekarang, aku ingin mengingatkanmu dengan diriku, pasangan ciuman pertamamu!!"
"HAH?! Maksudmu.. Kau.. RANCHO?!?!?! Teman SD ku yang dulu bermain drama Sleeping Beauty bersamaku???"
"BINGO!! Kau kejam sekali telah melupakanku!!"

Aku lemas sesaat. Sial!! Ternyata dia teman masa kecilku yang dulu pindah karena pekerjaan ayahnya. Aku tak bisa berkata apa-apa.

"Heh, ya sudah cepat mandi sana. Kita kan harus menghadap orang tuamu. Lagipula orang tuamu masih mengingatku koq",kata HyunSeung sambil keluar dari kamarku.

"Satu lagi, kata-kataku tadi bohongan koq. Aku ga serius. Aku dari dulu hanya menganggapmu sebagai teman terbaikku. Jangan dipikirkan, ya Minnie. Ciuman tadi hanya demi mengingatkanmu padaku",dia berbalik ke kamarku untuk mengatakan itu.

Aku tersenyum lega. Kupikir Rancho yang dulu kukenal berubah. Ternyata dia masih sama. Kukira dia benar-benar menyukaiku.

Setelah mandi,aku turun ke ruang tamu. Terlihat orang tua dan adikku sedang bersenda gurau dengan HyunSeung. Wow, akrab sekali mereka. Aku duduk disamping HyunSeung.

"Nah, om dan tante. Seperti yang tadi saya bilang. Saya mau membawa JiMin ke rumah untuk tinggal bersama saya karena saya ini pacar JiMin. Orang tua saya kangen dengan JiMin. Bagaimana?? Om dan tante mengijinkan kan??",HyunSeung memulai perkataannya. Lagi-lagi dengan alasan pacar. Dasar!! Memangnya ga ada alasan lain apa ya?! Ingin rasanya aku memukul kepalanya.

"Pacar?? Bagaimana dengan JungHoon, JiMin?? Kau putus dengannya??",tanya ibuku.

"Itu.."
"Ya, JiMin memutuskannya karena aku, tante. Bukan begitu, chagi??",dia memotong kata-kataku dengan cepat. Dasar!!

"Iya..itu..benar..",jawabku terbata-bata. Aku hanya bisa menundukkan kepalaku.

Tak lama, orang tuaku memberikan izin mereka. Aku kini berada di dalam mobil HyunSeung. HyunSeung membawakan barang bawaanku ke dalam mobil. Aku melihat keluargaku dari dalam mobil dan melambaikan tanganku. Adikku hampir menangis saat melihatku akan pergi.

"Ok, om tante, kami pergi dulu. JiHoo, hyung dan noona pergi dulu ya. Tenang saja JiMin pasti baik-baik saja. Sampai jumpa",kata HyunSeung sebelum masuk ke mobil.

»»»»»»»»»»»»»»»»»«««««««««««««««««««

"Masuklah..",kata HyunSeung ketika kami sampai di sebuah mansion yang sangat besar.

Ini?? Ini rumah mereka?? Wah~ besar sekali!!! 6 orang tinggal di rumah sebesar ini?? Lebih baik jadi hotel atau paviliun saja!!

HyunSeung mengajakku berkeliling. Dia membawaku ke ruang tamu. Ruang tamu yang sangat besar. Ruang tamu ini bisa dijadikan tempat pesta menurutku. Kamarku saja setengahnya ruang tamu ini. Kamarku sudah sangat besar jadi bisa dibayangkan sebesar apa ruang tamu itu.

Dari ruang tamu, HyunSeung membawaku ke ruang istirahat mereka. Wow~!! Ada 6 komputer, TV yang Big Screen bahkan ada Home Theater!!! Di belakang ruang Home Theater, terdapat kolam renang. Pintu kaca di dekat rak DVD koleksi mereka yang berantakan itu menyambungkan jalan menuju kolam renang tersebut.

Dari sana, HyunSeung membawaku ke dapur. Dapurnya sangat besar namun sayang, kotor. Ya, 6 laki-laki yang tinggal disini pasti tak dirawat dengan baik. Dari dapur tersebut tersambung 2 jalan menuju kolam renang dan ruang makan. Ruang makan mereka juga terlihat sangat berantakan. Mereka bahkan memiliki kebun yang sangat luas. Dari dapur juga tembus ke arah kebun. Terdapat meja makan dari kayu yang biasa dipakai saat sedang ber-Barbeque.

Dari kebun tersebut, tepatnya di belakang rumah,terdapat tangga. HyunSeung mengantarku ke atas. Sebenarnya di dalam rumah juga ada tangga, tepatnya di antara ruang tamu dan ruang istirahat mereka.

Setelah sampai di atas, HyunSeung memperlihatkan ada 10 kamar di sana. 5 kamar berhadapan dengan 5 kamar lainnya. Di antara ke-10 kamar tersebut terdapat sofa dan meja serta rak buku. HyunSeung berkata kalau itu tempat mereka membaca buku. Rak buku mereka sangat banyak. Tentu saja karena DongWoon sangat suja membaca buku dan kebanyakan buku disana adalah milik DongWoon.

HyunSeung mengantarku ke kamar yang paling ujung dekat tangga yang satu lagi. Dia tidak membukanya hanya memberi tahuku kalau itu adalah kamar YoSeob. Tergantung papan nama "양요섭" di pintu. Di seberang kamar YoSeob adalah kamar DongWoon. Tak ada papan nama hanya terdapat foto-foto polaroid DongWoon di depan pintu kamarnya.

Di sebelah kamar YoSeob adalah kamar JunHyung. Tak ada papan nama ataupun gambar. Di sebelah kamar DongWoon / di seberang kamar JunHyung tak ada penghuninya dan kata HyunSeung itu akan menjadi kamarku. Baru aku ingin masuk ke kamarku, HyunSeung menahanku. Katanya ini belum waktunya.

Dia melanjutkan 'tour' rumah tersebut. Di sebelah kamarku nanti adalah kamar DooJoon. Ada papan nama "두준" tergantung di pintu kamar. Di seberang kamar DooJoon / di sebelah kamar JunHyung adalah kamar GiKwang. Ada papan nama juga di depan pintu. Papan nama bertuliskan "이기광".

Terakhir, kamar di sebelah DooJoon adalah kamarnya (HyunSeung). Tak ada papan nama. Yang kulihat hanya 1 gambar selca dirinya dalam ukuran besar. Dasar narsis!!

Di seberang kamar HyunSeung, kamar tidur kosong itu diubah oleh mereka menjadi ruang billiard dan ada bar kecil disana. Sedangkan 2 kamar kosong lainnya belum di pakai sama sekali.

"Kamar mandi ada di dalam kamar semua. Lemari pakaian juga di dalam kamar. Hanya saja nanti kau jangan kaget melihat kamarmu sendiri ya. Kami tidak tau selera kamar wanita serta pakaian wanita. Jadi kami meminta kakak YoSeob dan DooJoon untuk membantu kami. Jadi maaf kalau terlalu berlebihan",kata HyunSeung saat 'tour' itu sudah selesai.

Aku menggelengkan kepala menandakan tidak apa-apa. HyunSeung lalu mengantarku masuk ke kamar. ASTAGA!!!! Apa ini yang aku lihat?? Kamar ini sangat indah!!! Besar dan benar-benar sangat cantik!!! Tempat tidur canopy berwarna putih dan semuanya serba berwarna putih!!! Kamar ini seperti kamar seorang putri!!! Aku melihat ke kamar mandi yang terletak didekat pintu kamar. Ya ampun!!! Benar-benar elegan!!! Bathtub dengan shower juga ada Jacuzzi. Wow!!!

Aku melihat sekeliling kamarku. Ada TV,sofa,rak buku,meja rias,meja belajar,dan mana lemari bajuku?? Katanya ada didalam kamar.

"Kau mencari lemari baju?? Di sini, tuan putri",kata HyunSeung ketika dia menemukan diriku sedang bingung. Dia berjalan menuju tempat tidurku. Ada pintu disebelah kanannya. HyunSeung membuka pintu tersebut. Tidak mungkin!!! Itu lemari baju?? Sebesar itu?? Lagipula bajunya banyak sekali dan terlihat mahal semua!!! Baju-baju yang cantik yang biasa dipakai oleh para putri.

Tunggu!! Aku merasa janggal. Aku disini untuk bekerja, kan?! Tapi kenapa aku diperlakukan bak seorang putri disini??

"Ya,Rancho~!! Aku disini bukannya untuk bekerja?? Kenapa aku diperlakukan seperti putri begini??",tanyaku heran.

"Hmm?! Bekerja?? Tentu saja tapi kau tidak cuma bekerja disini. Kami memang ingin kau tinggal dengan kami. Sebenarnya, sudah ada ahjumma yang baru disini. Tapi... Ah,biar DooJoon saja yang menjelaskan. Aku tak begitu mengerti juga. Ini rencana DooJoon dan JunHyung"

"Hah?! JunHyung??"
"Ya..JunHyung. Entahlah. Aku saja juga baru tau kalau kau ternyata teman SD ku dulu saat aku ke rumahmu tadi pagi. Aku melihat orang tuamu dan aku ingat dirimu"

"Aneh... Benar ada yang aneh. Kenapa DooJoon dan JunHyung?!"
"Nanti saja kau tanya mereka. Istirahatlah dulu. Oh ya, jangan beritahu mereka kalau kita teman SD ya. Mereka pasti akan banyak bertanya apalagi DooJoon karena dia su... Ah,tidak. Pokoknya jangan!! Dan kalau ada apa-apa,bilang padaku. Aku akan menjadi oppa-mu disini. Ok, dongsaengku yang manis?!",katanya sambil mengacak-acak rambutku. Aku mengangguk dan tersenyum padanya.

HyunSeung keluar dari kamarku. Aku merebahkan diri di tempat tidur. Rumah ini benar-benar besar. Tapi tetap aku tak mengerti kenapa mereka mau aku tinggal bersama mereka. Aku berpikir keras hingga mengantuk. Tak terasa aku tertidur.

5 Jam kemudian

"Dia cantik sekali loh"
"Cantik apanya?? Lihat itu cara tidurnya kasar"
"Tapi benar,dia cantik"
"Aku no comment"
"Dasar kau!! Padahal kau kan yang...."
"Diam!!! Dia bisa mendengarnya!!"
"Hahaha..mukamu memerah!!!"
"Sudahlah,aku keluar dulu"
"Ya!!! Jangan ngambek!! Hahaha..dia itu lucu ya..malu tapi mau"
"Heh,YoSeob!! Sudah jangan mengganggu dia. Kasihan. Tapi...mukanya saat marah lucu..BWAHAHAHAHA~!!!"

Aduh,suara ribut apa sih itu?? Mengganggu tidurku saja. Tapi aneh kenapa suaranya dekat sekali denganku?! Uhh~ Berisik sekali!!!

Aku membuka mataku. Aku melihat 2 pria sedang duduk di sofa dekat tempat tidurku. 2 pria lainnya duduk di tepi tempat tidurku dan 2 lainnya hanya berdiri di dekat jendela.

"KYAAAAAAAAAA~!!!! APA YANG KALIAN LAKUKAN DISINI????",teriakku saat tersadar dari tidurku. Anak-anak nakal ini sejak kapan ada di kamarku?? Mereka hanya tersenyum nakal padaku. YoSeob dan DongWoon yang duduk di tepi tempat tidurku mulai mendekatiku.

"Sejak kami pulang sekolah, JiMin",kata DongWoon sambil merangkak di tempat tidurku menuju diriku yang setengah menutup wajahku dengan selimut.

"Ma..ma..mau apa kau?? Jangan mendekat!!!",kataku panik.

Mereka semua terkekeh tiba-tiba. Dasar iblis!! DongWoon sengaja ternyata. Ingin kupukul dia.

DooJoon beranjak dari sofa lalu duduk di sisi tepi tempat tidurku yang lain. Dia tersenyum padaku dan kurasakan jantungku berdetak sangat kencang saat melihat senyumnya itu. Wajahnya sangat tampan.

"JiMin, aku akan menjelaskan pekerjaanmu disini. Pertama, sebelumnya tugas utamamu adalah membersihkan rumah kami. Tapi karena orang tua kami ternyata telah mencarikan ahjumma yang baru, tugasmu adalah mengawasi ahjumma saat bekerja"
"Tapi bukankah dia bekerja saat kita sedang sekolah??",tanyaku heran.

"Tidak. Ahjumma akan datang setelah kita pulang sekolah karena kami tak akan memberikan kunci kami padanya. Kunci yang tersisa akan kami berikan padamu. Kami memiliki acara-acara lain jadi kemungkinan ahjumma akan sendirian saat beres-beres. Mengerti??",DooJoon melanjutkan.

"Ok, aku mengerti. Lalu apa tugasku yang lainnya??"
"Tugas kedua, kau bantu kami belajar. Aku tau kau siswa berprestasi di sekolah lamamu",timpal GiKwang.

"Hah?! Darimana kau tau??"
"Tak sulit bagiku untuk mengetahui tentang dirimu",GiKwang tersenyum puas akan kehebatannya.

"Ok, aku tau kau punya anak buah. Lalu apalagi tugasku??"
"Cinta",sambung JunHyung.

"Apa?? Ci..Ci..hah?!"
"Ya, kau harus siap sedia ketika kami memintamu menjadi pacar sehari. Atau mungkin ada hal percintaan yang lainnya",jawab DongWoon sambil melirik ke YoSeob dan GiKwang.

"Apa kau DongWoon??",muka YoSeob memerah.

"HAHAHAHAHAHA~!!! Mukamu merah!!!!",tawa JunHyung yang membuat kami semua menertawakan YoSeob.

"Hei..tunggu!! Bukankah DongWoon pintar?? Kenapa kalian masih ingin belajar denganku??"
"Aku tak bisa mengurus semuanya, JiMin. Makanya aku butuh pertolonganmu",jawab DongWoon sambil terkekeh.

Aku mengangguk pelan. DooJoon selesai memberikan petunjuk lalu menyuruhku mandi dan segera turun.

Selesai mandi, aku mengenakan tanktop polkadot dan hotpants berwarna hitam yang memamerkan kulit putihku yang mulus. Rambutku kuikat hingga terpampang jelas leher jenjangku.

Kulihat muka DooJoon memerah saat melihatku dan sedikit salah tingkah. HyunSeung hanya memperhatikanku dari sofa sambil tersenyum. JunHyung sama sekali tidak berkedip memandangku dari atas ke bawah. YoSeob yang sedang berjalan masuk dari dapur sambil minum tersedak saat melihatku. GiKwang melihatku sekilas lalu kembali membaca bukunya. DongWoon menelan ludah saat melihatku. Dia memperhatikanku dari atas sampai bawah lalu menggeleng-gelengkan kepalanya dengan cepat, seperti sedang menyadarkan dirinya sendiri dari lamunan yang tak karuan.

HyunSeung menyambutku dari tangga. Aku tersenyum padanya. Dia membalas senyumanku.

"Ayo kita pesta untuk menyambut anggota keluarga kita yang baru!!!",teriak HyunSeung.

Malam itu kami lewati dengan menyenangkan. Sedikit demi sedikit aku dapat dekat dengan mereka berlima. Hanya JunHyung yang menyendiri. Dia hanya asik sendiri dengan handphonenya. Kata DongWoon, JunHyung sudah punya pacar tetap jadi dia sudah tidak bergonta-ganti pacar lagi. Katanya hubungan mereka telah berjalan sekitar 2 bulan. *kisah nyata,author mau bunuh diri aja ah~!!! (`ε´♯)*

Kami mengantuk saat tiba tengah malam. Mereka ternyata tidak meminum alkohol. Mereka tidak bisa minum alkohol. Satu sisi baru yang kutemukan dari mereka, tak bisa minum alkohol.

"JiMin, kau mengantuk?? Tidurlah. Aku masih akan mencatatkan catatan hari ini untukmu",kata DooJoon.
"Hah?! Memangnya kau tak mengantuk?? Lagipula aku..."

"Ssstt.. Sudah tidur sana. Atau perlu aku gendong kau ke kamar??", DooJoon memotong perkataanku. Apa katanya?? Menggendongku?? Enak saja dia!!

"Tak usah.. Aku bisa naik sendiri.. Terima kasih ya", lanjutku sambil naik ke atas dan tersenyum pada DooJoon. Aku melihat DooJoon memalingkan mukanya sesaat setelah melihatku tersenyum. Mukanya.... Sepertinya mukanya memerah. Wow, ada apa ini??

"Ya, sama-sama.. Selamat tidur..", balasnya.

Aku naik ke atas dan melihat JunHyung masih sibuk dengan handphonenya sambil tersenyum sepertinya dia sedang senang menerima sms dari pacarnya. *Ngetik dengan berat hati, gampar kucing, banting keyboard, lempar CPU.. >:(*

HyunSeung tidur dengan posisi duduk, dengan mulut terbuka sambil memegangi handphonenya. YoSeob tertidur di pangkuan HyunSeung sambil mendengarkan iPod nya. GiKwang dan DongWoon tidak terlihat. Kemana mereka?? Sudahlah..

Aku masuk ke kamar dan merebahkan diriku di tempat tidur. Aku mendengar ada 2 pria sedang berbicara di kamar sebelah. Bukankah itu kamar DongWoon?? Jadi, kamar-kamar ini tidak kedap suara?? Diam-diam aku menempelkan telingaku di dinding yang membatasi kamarku dengan kamar DongWoon.

"Kumohon..Tolong aku, DongWoon.. Nanti aku juga akan menolongmu, deh..yayaya??"
"Aigoo~ kau ini.. Kau kan idola di sekolah.. Masa butuh bantuanku sih untuk bisa dekat dengan YooRa??"

YooRa?? GiKwang menyukai YooRa??

"YA!! Kecilkan suaramu!! Nanti ada yang dengar kalau aku suka sama YooRa!! Aku malu!!"
"Tenang, mereka semua kan masih ada di bawah.. Lagipula ya, GiKwang, aku ini ga berpengalaman sama wanita. Walaupun banyak sih yang suka padaku"
"Cih~ sombong!! Aku hanya bisa minta bantuanmu, tau!! Kalau DooJoon dan yang lain sampai tau kalau aku suka sama YooRa, matilah aku!!"
"Hei, kenapa ga minta bantuan sama JiMin aja?? Dia kan disini untuk membantu kita..!! Apalagi sepertinya JiMin dekat dengan YooRa"
"KAU BENAR!!! Baiklah, besok pagi sebelum ke sekolah, aku akan minta tolong padanya"

Hahahaha.. Aku terkekeh mendengar percakapan mereka. Tidak tau mereka kalau aku menguping. Malang nasibmu, GiKwang. Diam-diam aku kembali ke tempat tidurku sambil tertawa kecil mengingat ucapan GiKwang tadi.

»»»»»»»»»»»»»»»»»«««««««««««««««««««

(Esok paginya)

Aku bangun pagi-pagi lalu menyiapkan sarapan untuk kami semua. Setelah membuat makanan, aku pergi mandi dan memakai seragamku dan sedikit berdandan setelahnya. Saat turun ke ruang makan, kulihat belum ada satupun dari mereka yang bangun. Ya ampun!! Sudah jam berapa ini??

Aku kembali ke atas lalu berencana membangunkan mereka (GiKwang, DooJoon, JunHyung dan DongWoon). Aku masuk mulai dari kamar DongWoon. Kulihat kamarnya sangat sangat SANGAT SANGAT rapi!!! Tak ada benda yang berserakan di lantai. Semua tersusun rapi di meja dan lemari. Aku melihat DongWoon yang sedang tidur. Wajahnya lucu sekali. Seperti bayi yang sedang terlelap. Aku mendekati mukanya. Alisnya sangat tebal. Hidungnya mancung sekali.

"Hati-hati kau bisa jatuh cinta padaku kalau melihatku seperti itu", kata DongWoon yang membuatku kaget dan turun dari tempat tidurnya. Jadi dia sudah bangun?? Sialan!! Dia lagi-lagi mempermainkanku!! Matanya masih terpejam!!! Aissshhhh~!!!

"YA!!! Kalau sudah bangun ya sudah cepat mandi dan turun!!!", kataku agak kesal sambil keluar dari kamarnya. Bisa kuakui wajahku memerah dan panas saat melihat DongWoon yang tidur tanpa baju. Tubuhnya sangat keren dan indah. Untunglah dia memakai celana piyamanya. *Maksud author apa sih?! #ditabok XD*

Lalu aku masuk ke kamar JunHyung. Kamarnya juga rapi tapi tidak serapi kamar DongWoon. Masih banyak kertas yang berserakan di lantai. Kulihat JunHyung sedang mengambil seragamnya dari lemari. Dia hanya memakai handuk!!!

"KYAAAAAAA~!!!", teriakku sambil menutup mata.
"Bodoh!!! Lain kali ketuk dulu kenapa?!", katanya cepat sambil menutup tubuhnya dengan selimutnya.

"Maaf, maaf kupikir kau masih tidur!! Aku mau membangunkanmu!! Ya sudah, cepat turun!!", aku langsung lari keluar dari kamar JunHyung.

Aku mengatur nafasku dan detak jantungku. Mungkin inilah yang akan kulihat setiap harinya di rumah ini. Aku harus terbiasakah dengan keadaan ini?? Kuharap aku bisa.

Selanjutnya, aku masuk ke kamar GiKwang. Wow!! GiKwang sudah rapi dengan seragamnya. Dia sedang membereskan tasnya. Kamarnya sungguh sungguh sangat sangat SANGAT berantakan. *author lebay..wakaka..XDD*

"Kau sudah siap?? Cepat turun!! Aku sudah membuatkan sarapan!!"
"Oh?! Ok, terima kasih, JiMin.. Ah, tunggu!!"
"Ya??"
"Hmm... Begini... anu... emmmm.."
"Ya??"
"Hmm.. nanti saja deh..hehehe", muka pabo GiKwang langsung terlihat saat itu juga. Aku tau dia mau bicara apa. Pasti tentang YooRa.
"Oh?! Baiklah"

Aku keluar dari kamar GiKwang sambil terkekeh. Aku lalu melihat pintu kamar DooJoon. Kenapa jantungku selalu berdetak tak karuan begini sih kalau ada di dekat dia ataupun segala sesuatu yang berhubungan dengannya?? Baru aku ingin membuka pintunya, pintu itu terbuka dan terlihatlah DooJoon yang sudah rapi dengan seragam serta tasnya. TAMPAN SEKALI!!!

"Hmm.. Baru aku ingin memanggilmu"
"Oh?! Hahaha.. Aku selalu bangun pagi koq.. Tak perlu kuatir.. Oh ya, ini catatan-catatanmu. Sudah selesai semua"
"Semalaman?? Kau membuat ini semua semalaman??"
"Kupikir begitu.. Sudah ya, aku mau kebawah dulu", ucapnya sambil mengacak-acak rambutku.

Aku membalikkan badan dan sepertinya ada sesuatu di lantai yang membuatku terpeleset. Dengan reflek aku menarik lengan DooJoon dan kami terjatuh.

Aku berada di atas DOOJOON?!?!?!?! Wajah kami.... wajah kami.... 1cm lagi,kami akan~ WAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA~!!!!!

DongWoon, JunHyung dan GiKwang keluar kamar setelah mendengar suara jatuh kami yang sangat keras. GiKwang dan JunHyung hanya memperhatikan kami sedang DongWoon memberikan ekspresi muka yang sangat marah atau mungkin bisa dibilang, CEMBURU.

--TO BE CONTINUED--