Yoomi Park
Author's POV
-4 Bulan Kemudian-

"Oh,iya oppa. Oppa tenang saja. Aku baik disini. Hyun Seung oppa dan keluarganya sangat menyayangiku dan menjagaku. Kau tak usah khawatir seperti itu. Jae Hoon oppa saja tidak secengeng kau,oppa.... Iya bayiku sehat. Oh ya,kata dokter anakku laki-laki. Aku tak sabar ingin segera melihatnya",Rae In sedang berbicara dengan Dong Woon di telepon. Dong Woon sangat rindu dengan adik sepupunya. Dia tak percaya gadis mungil yang selalu mengikutinya kemana-mana sejak kecil kini sudah menjadi istri orang dan akan segera menjadi ibu.

Hyun Seung pulang dari kerjanya dan segera masuk ke kamar untuk menyapa istri tersayangnya. Cinta mereka semakin tumbuh seiring berjalannya waktu. Hyun Seung juga selalu menjaga istrinya yang sedang hamil itu. Apa yang diinginkan Rae In pasti selalu diberikan. Rae In pun juga sangat mencintai Hyun Seung sekarang setelah perlakuan Hyun Seung yang begitu mencintainya. Rae In tumbuh semakin dewasa seiring dengan umur kehamilannya yang semakin besar. Kini dia tidak menyesal telah mengenal Hyun Seung saat di cafe saat itu.

"Yeobo,aku pulaaang",teriak Hyun Seung dengan gembira saat masuk ke kamar.

"Oh,oppa sudah pulang?!",sapa Rae In sambil mematikan ponselnya.

"Oppa?? Rae In,mau sampai kapan kau memanggilku oppa?? Aku ini suamimu. Panggil aku yeobo! Atau kau mau memanggilku appa?? Hahaha..",omel Hyun Seung sambil memeluk Rae In yang baru saja berdiri dari tempat tidur.

"Appa?? Memangnya kau appa-ku??"

"Tapi aku akan jadi appa kan?! 2 bulan lagi.. Aku tak sabar untuk melihat anak kita",Hyun Seung mencium kening Rae In.

Rae In tersenyum dan mengangguk menandakan kalau dia juga tak sabar. Tiba-tiba ibu Hyun Seung memanggil mereka ke bawah. Sepertinya ada tamu untuk mereka.

Mereka turun dan mendapatkan Doo Joon, Yo Seob serta Gi Kwang disana. Rae In terlalu senang melihat mereka bertiga. Setelah pernikahannya dengan Hyun Seung, Rae In tidak pernah melihat mereka lagi. Dia berlari turun dan lupa kalau dia sedang hamil. Ibu Hyun Seung menyetop langkah Rae In saat berlari dan sedikit mengomelinya. Rae In hanya tersenyum malu pada ibu mertuanya. Ibu Hyun Seung lalu tersenyum dan memeluk Rae In. Hyun Seung tersenyum dari belakang sembari menuruni tangga.

"Oppa-deul..!! Aku kangen!!!!". Rae In memeluk ketiga temannya itu. Mereka banyak berbicara malam itu. Adik Hyun Seung pulang dari kerjanya dan saat melihat Doo Joon,pipinya memerah dan begitu pula Doo Joon. Mereka berdua jadi salah tingkah. Rae In tersenyum penuh arti pada adik Hyun Seung.

"Kakak ipar, kenapa kau tersenyum..seper..ti it..tu pa...daku??",tanyanya pada Rae In.

"Tidak apa-apa. Masuklah dulu ke kamar. Mandilah. Kau pasti lelah ya??",kata Rae In sambil mengedipkan mata.

Adik Hyun Seung lalu tersenyum mengerti apa yang dimaksud Rae In. Dia segera masuk ke kamar setelah berpamitan.

Tak lama, adik Hyun Seung keluar dengan sangat rapi. Bajunya terlihat sedikit seksi karena ketat dan dia memakai hot pants. Doo Joon yang melihatnya menjadi semakin memerah mukanya. Rae In bertanya pada Doo Joon apakah dia menyukai adik Hyun Seung dan Doo Joon mengangguk. Hyun Seung memberi saran Doo Joon untuk segera menyatakan perasaannya pada adiknya itu. Doo Joon lalu menyatakan perasaannya pada adik Hyun Seung dan mereka akhirnya menjadi sepasang kekasih.

Hari semakin larut, Rae In tak dibiarkan Hyun Seung untuk tidur malam. Sementara Doo Joon dan yang lain pulang, Rae In dan Hyun Seung sudah ada di kamar mereka.

Hyun Seung baru selesai mandi sedangkan Rae In sudah terlelap dalam tidurnya. Hyun Seung tersenyum melihat istrinya itu. Belum sempat dia memakai kaos tidurnya, dia berbaring di sebelah Rae In. Tangan kanannya mengangkat kepala Rae In sedikit lalu dia mendekatkan tubuh Rae In ke tubuhnya. Dipegangnya perut Rae In yang sudah membesar itu.

"Sepertinya ibumu lelah. Apa kau lelah juga?? Appa akan selalu menjaga kalian apapun yang terjadi. Appa sangat menyayangi kalian. Appa akan selalu ada di sisi kalian",kata Hyun Seung pada anaknya yang belum lahir itu. Ia tiba-tiba merasakan gerakan dari dalam perut Rae In. Anaknya merespon kata-kata Hyun Seung. Hyun Seung tersenyum lalu mencium perut Rae In.

"Oppa?? Sedang apa kau?? Bicara dengan Minam??",tanya Rae In sambil mengucek-ucek matanya.

"Minam??"
"Iya,aku memanggilnya minam. Artinya kan tampan..hehe..kau tak suka??",tanya Rae In.

"Suka..suka sekali..halo,minam..appa di sini.. Appa harap kau setampan appa",kata Hyun Seung yang membuat Rae In tertawa terbahak-bahak.

Keluarga yang sangat bahagia yang tak tau kalau bahaya sedang mengancam Rae In dan anaknya.

-Keesokan harinya-
Rae In akan pergi ke rumah sakit untuk cek. Hyun Seung tidak bisa menemaninya hari itu karena ada rapat penting. Rae In agak kesal dengan Hyun Seung yang gila kerja. Tapi apa boleh buat,resiko menjadi istri seorang direktur,pikirnya.

Selesai pemeriksaan,Rae In pergi ke kantor Hyun Seung untuk memberinya makan siang. Ia tiba-tiba melihat sesosok wanita yang tak asing baginya. JAE HEE!!

Rae In's POV
Mau apa wanita itu kesini?? Apa jangan-jangan Hyun Seung oppa masih berhubungan dengannya?? Aku panik sampai menghiraukan para satpam yang menyapaku dengan sebutan Nyonya Jang. Aku mengikuti wanita itu. Aku tersentak kaget saat dia masuk ke ruang Hyun Seung oppa. Kuintip perlahan-lahan ke dalam ruangan.

APA-APAAN ITU YANG KULIHAT???? JAE HEE ADA DI PELUKAN HYUN SEUNG OPPA??? JADI SELAMA INI MEREKA MASIH BERHUBUNGAN??? AKU SUDAH DITIPU OLEH MEREKA!!!

Aku berlari sambil menangis dan terpeleset jatuh terguling-guling di tangga. Banyak darah yang ku keluarkan. Anakku.. Oh,tidak..

Hyun Seung's POV
"Jae Hee?? Ada apa kau.. Tidak.. Sedang apa kau disini?? Aku sudah bilang padamu untuk tidak menemuiku lagi kan malam itu?! Untuk apa kau kesini lagi?? 4 bulan aku tak bertemu denganmu adalah hari-hari terindah dalam hidupku",kataku kaget saat melihat Jae Hee yang masuk ke kantorku. Kupikir dia sekretarisku saat dia mengetuk pintu.

"Kyaaa~",teriak Jae Hee lalu jatuh ke pelukanku. Sepertinya kakinya terkilir. Aku tak tau kalau dia tersenyum.

Sesaat setelah itu aku mendengar suara ribut-ribut di luar ruanganku. Aku segera bergegas keluar dan kudapati Rae In yang sedang dibawa petugas rumah sakit. Pegawaiku mengatakan kalau Rae In terpeleset saat berlari sambil menangis setelah keluar dari ruang sekretarisku.

Jae Hee!!! Wanita busuk itu pasti yang sudah merencanakan dan melakukan ini semua!!! Aku melihatnya keluar dari ruanganku. Dia berjalan dengan sangat santai dan tersenyum sinis padaku lalu pergi. Aku menggenggam lengannya dengan kuat dan dia mengerang kesakitan.

"Jika sesuatu terjadi pada Rae In atau anakku,KUBUNUH KAU!!!",teriakku hingga para pegawaiku melihat ke arah kami. Aku segera pergi dari kantor dan meninggalkan rapat penting yang seharusnya berlanjut 15 menit lagi. Yang ada di pikiranku saat ini hanya Rae In dan anakku. Semoga mereka tidak apa-apa.

Jae Hee's POV
Hahahaha..!!! Mati kau Park Rae In!! Aku akan merebut kembali Hyun Seung oppa darimu!!! Dia itu milikku selamanya!! Untung tadi aku memotong kompas saat mengikutimu hingga sampai duluan disini. Aku tak akan pernah memaafkanmu yang sudah merebut Hyun Seung oppa dariku. Aku ini lebih pantas jadi pendampingnya karena aku seorang pembaca berita yang sangat terkenal. Sedangkan kau lulus SMA saja belum.

"Kau Lee Jae Hee kan?!",suara berat itu! Ayah Hyun Seung oppa!! Sial!! Dia tidak pernah suka padaku bahkan dia membenciku!!

"Ah,iya.. Apa kabar,paman?? Sudah lama tak bertemu",sapaku sambil ketakutan.

"Ikut aku ke ruanganku",katanya sinis.

Di dalam ruangannya, ayah Hyun Seung oppa memberiku sejumlah uang yang sangat banyak. Dia memintaku untuk pergi dan tak mengganggu rumah tangga Hyun Seung oppa.

"Pergi dan bawa ini!! Kami tak mau melihatmu lagi!! Kalau sesuatu terjadi pada menantu dan cucuku,kau akan rasakan akibatnya. Aku bisa saja menghancurkan karirmu yang sedang naik daun itu",kata ayah Hyun Seung oppa.

Apa?? Karirku?? Tidak tidak!! Aku tak mau karirku hancur. Tapi aku juga tak mau kehilangan Hyun Seung oppa. Bagaimana ini?? Baiklah,aku pergi saja. Jika aku memilih Hyun Seung oppa maka aku tak akan pernah bisa mendapat pekerjaan lagi. Aku bisa saja mencari pria lain tapi itu akan sulit. Aku masih mencintai Hyun Seung oppa.

Aku akhirnya mengambil koper yang berisi uang itu dan pergi. Oppa,ingat kalau aku selalu mencintaimu.

Hyun Seung's POV
Rae In sedang berada di ruang operasi. Dia mengeluarkan darah yang sangat banyak. Lagi-lagi aku membuatnya terluka. Bodoh!! Harusnya aku tau kalau wanita itu akan datang!!

"Maaf,siapa keluarga dari nyonya Park Rae In",dokter keluar dengan panik.

"Saya suaminya,dokter. Ada apa dengan istri saya??",tanyaku dengan cemas

"Pak,istri anda harus melahirkan saat ini juga. Kalau tidak,nyawa mereka berdua bisa terancam. Istri anda sudah sadar dari pingsannya tapi.."

"Ya..lakukan saja..asalkan mereka berdua selamat,dok",potongku dengan sedikit menangis.

"Baik,akan kami lakukan"

Dokter kembali masuk ke ruang operasi dan memindahkan Rae In ke ruang bersalin. Aku memegang tangan Rae In selama persalinan. Rae In melahirkan dengan cara caesar.

Tak lama,putra kami lahir. Dia sehat namun hatinya masih belum bekerja dengan maksimal hingga dokter menaruhnya di inkubator. Ya,karena dia lahir prematur (7 bulan). Rae In menangis saat tak bisa menggendong putranya itu. Ia tak mau bicara denganku biarpun dia masih menggenggam erat tanganku.

-2 hari kemudian-
Ibuku serta keluarga Rae In hanya bisa melihat anak kami dari luar inkubator. Tubuhnya sangat kecil. Sesekali aku menangis saat melihat anakku.

"Maaf..maafkan appa,nak..Appa tak menepati janji appa. Kau jadi begini,semua salah appa. Ibumu juga marah pada appa. Sekarang,harapan appa hanyalah kau cepat sehat. Appa ingin sekali menggendongmu. Kau tau kan appa sangat menyayangimu??",aku tak bisa menahan air mataku saat melihat putraku itu matanya ditutup kain hitam lalu mulai disinari dengan cahaya UV.

Dari belakang aku merasakan ada yang memelukku. Rae In?! Dia..

"Oppa,aku sudah tau semua dari appa. Kau pun ternyata dibohongi oleh Jae Hee kan?! Ini bukan cuma salahmu kenapa anak kita ada disana. Maaf. Aku terlalu cepat mengambil kesimpulan. Maaf",Rae In mulai menangis. Kini dia melihat ke arah putra kami.

"Maafkan umma ya,nak. Umma tak menjagamu dengan baik. Maaf. Kau tau kan umma sangat menyayangimu?? Umma mohon kau cepat sehat ya. Appa dan umma sangat ingin memelukmu",dia semakin menangis. Aku memeluknya.

"Tak apa-apa. Anak kita kuat. Dia pasti akan cepat pulih",kataku sambil menangis.

Kami melihat putra kami bersama. Dia memiliki mata seperti Rae In. Hidung dan bibirnya adalah milikku. Alis matanya milik adikku. Benar-benar darah Jang yang mengalir di tubuhnya itu,kupikir. Kami juga belum memberi nama untuknya. Tapi sekarang yang penting bagi kami adalah dia bisa cepat sehat dan pulang bersama kami.

-2 Tahun Kemudian-
Author's POV
Hari ini adalah hari ulang tahun Myung Ho yang kedua. Anak itu sungguh aktif seperti ayahnya. Rae In sedang mempersiapkan makanan untuk tamu yang akan datang nanti malam bersama adik Hyun Seung, ibu dan ibu mertuanya. Hyun Seung seperti biasa, sibuk bekerja tapi dia akan pulang lebih awal untuk merayakan ulang tahun putranya itu. Myung Ho sedang asik bermain bersama Doo Joon, Dong Woon, Yo Seob dan Gi Kwang.

"Myung Ho-ya,nanti kalau sudah besar,harus jadi seperti ahjussi yah.. Punya muka yang imut-imut seperti ini",kata Yo Seob

"Tidak-tidak!! Harus seperti aku. Kau harus seperti Gi Kwang ahjussi ini ya.. Mempunyai badan yang bagus",selak Gi Kwang.

"Enak saja!! Harusnya seperti aku yang punya skill bermain sepak bola!!",selak Doo Joon.

"Kalau itu sih, tunggu anakmu lahir saja,oppa!!",sahut Rae In. Ya,saat ini adik Hyun Seung sedang hamil 2 bulan setelah menikah dengan Doo Joon tahun lalu. Semua tertawa mendengar kata-kata Rae In.

"Nah,kalau begitu,kau seharusnya seperti Dong Woon samseon ini. Punya hati yang baik dan polos juga pintar",kata Dong Woon sambil memangku Myung Ho.

Myung Ho hanya tertawa melihat kelakuan 4 pamannya itu. Dia lalu melihat mobil ayahnya yang masuk ke garasi. Dia turun dari pangkuan Dong Woon dan berlari ke pintu masuk.

"Apppppppaaaaaaaaa~",teriak Myung Ho.
"Aigoo,anak appa sudah besar ya sekarang",Hyun Seung menggendong Myung Ho lalu menciumnya di pipi.

"Cencu caja appa (Tentu saja appa).. Myungi kan cudah minum cucu cetiap ali (Myungi kan sudah minum susu setiap hari)",jawab Myung Ho dengan lucunya.

Malam harinya,banyak tamu yang hadir termasuk kolega orang tua Rae In dan Hyun Seung. Myung Ho kini sedang asik berkeliling bersama kakek dan ayahnya. Rae In hanya tersenyum melihatnya. Dua tahun berlalu sejak kelahirannya yang mendadak. Mereka bersyukur dia bisa cepat pulih dan tumbuh sehat seperti sekarang.

Mereka mengabadikan foto keluarga bersama, keluarga Jang. Terakhir,giliran mereka bertiga. Rae In dan Hyun Seung mencium pipi Myung Ho sementara Myung Ho tersenyum lebar. Setelah itu Myung Ho memeluk kedua orang tuanya.

"Umma,appa..Myungi cayang umma dan appa (Myungi sayang umma dan appa)",katanya sambil mencium pipi Rae In dan Hyun Seung.

Para tamu akhirnya pulang dan kini waktu bagi mereka untuk beristirahat.

"Yeobo,sepertinya sudah saatnya kita memberikan Myung Ho adik",goda Hyun Seung di tempat tidur.

"Ya!! Jangan sekarang!! Aku lelah!!",jawab Rae In sedikit tertawa.

"Baiklah,istirahatlah. Saranghae,Rae In-ah",kata Hyun Seung sambil memeluk Rae In.

"Na do saranghae,yeobo",Rae In mencium bibir Hyun Seung lembut lalu tertidur.


-THE END-
Yoomi Park
Rae In's POV
Hmm..tidurku nyenyak sekali. Bahkan aku bermimpi Hyun Seung oppa menyatakan cinta padaku. Aku membuka mataku. Oh Tuhan! Semalaman aku tidur di pelukannya?? Tetapi kenapa aku tidak melawan?? Apa bawaan dari bayi ya?? Sudahlah. Toh kami sudah menikah. Tapi kalau dilihat dari dekat begini,Hyun Seung oppa terlihat tampan sekali. Alis matanya yang tebal,bulu matanya yang panjang,hidungnya yang mancung,bibirnya..aigoo,bibir itu. Bibir itu sudah berapa kali mencium bibirku?? Eh?? Apa ini?? Jantungku berdetak sangat kencang. Tidak! Tidak! Aku kan membencinya.

Aku bangkit dari tempat tidur. Tanganku ternyata dipegang erat oleh Hyun Seung oppa. Aku melepaskannya perlahan-lahan. Aku masuk ke kamar mandi dan segera membersihkan diriku.

Setelah selesai,aku keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan bathrobe dari hotel. Kulihat Hyun Seung oppa masih tertidur. Aku tersenyum melihatnya. Pasti dia lelah sekali semalaman memelukku. Aku segera masuk ke kamar mandi lagi setelah mengambil pakaianku yang ada di koperku. Aku melihat cincin emas putih yang ada di jari manis kiriku. Aku tak menyangka di usiaku yang masih 17 tahun ini, aku sudah menjadi istri orang yang umurnya terpaut 8 tahun lebih tua dariku. Ditambah,kemungkinan di usiaku yang ke 18 nanti,aku sudah menjadi ibu. Semua gara-gara laki-laki itu!! Jang Hyun Seung, aku benci kau!!

Setelah selesai berpakaian, aku keluar dan mendapatkan Hyun Seung oppa sudah terbangun dan sedang menatap ke luar jendela. Aku malas memanggilnya. Tiba-tiba ponselku berbunyi. Hyun Seung oppa menengok dan mendapatkanku sedang membuka ponselku. Oh,ini pria semalam. Yong Jun Hyung kalau tak salah namanya. Untung ada dia kemarin. Kalau tidak bisa-bisa aku mati kedinginan di luar. Wah,dia mengajakku makan siang hari ini. Asik.

"Siapa?? Ibu??",tanya Hyun Seung oppa.
"Bukan. Ini temanku",jawabku singkat sambil sibuk mengetik sms membalasnya. Hyun Seung oppa melirik handphoneku.

"Yong Jun Hyung??Siapa dia??Sepertinya laki-laki",tanyanya. Eh?? Kenapa nada bicaranya seperti dia sedang cemburu?? Aku melihat mukanya. Dia menampakkan muka cemberut sambil asik membaca sms yg kukirim barusan pada Jun Hyung.

"Dia mengajakmu pergi makan siang??Kau mau??Lalu aku bagaimana??Aku ini kan suamimu. Kita kan sedang bulan madu",katanya dengan nada yang sangat cemburu. Apa dia menyukaiku?? Sepertinya itu mustahil. Dia kan punya pacar yang cantik. Aku tidak secantik pacarnya itu.

"Oppa,kenapa nada bicaramu seperti orang yang sedang cemburu??"
"Hah?!Apa?!Cemburu?!Aku?!Tidak..Kau saja yang salah dengar. Aku tidak cemburu. Terserah kau saja kalau mau pergi dengannya",katanya sambil masuk ke kamar mandi. Mukanya memerah. Aneh.

Hyun Seung's POV
Gawat. Aku tidak mau ketahuan kalau aku menyukainya. Aku malu. Tapi aku benar-benar cemburu pada pria itu. Siapa sih dia?! Berani-beraninya mengajak istriku pergi makan siang.

Hmm?? Istri..aku melihat cincin yang ada di jari manis kiriku itu. Tak kusangka aku menikah pada akhirnya. Tetapi kami menikah karena kesalahan yang kubuat dan bukan karena cinta. Di usiaku yang ke 26, aku akan menjadi seorang ayah. Wah..entah kenapa setiap kali mengingat kalau Rae In itu istriku,aku selalu ingin tersenyum bahagia.

"Oppa,aku turun dulu ya!! Aku lapar sekali!!",Rae In mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi. Aku langsung membuka pintu.

"Rae In-ah,tunggu aku. Kita turun bersama ya. Aku sebentar lagi selesai",pintaku. Aku ingin memperlihatkan pada orang-orang kalau kami adalah sepasang suami-istri.

"Baiklah,tapi cepat ya!!Aku benar-benar lapar!!",dia tersenyum padaku. Oh,senyuman itu benar-benar mematikan.

Tak lama setelah aku selesai mandi,aku keluar dan melihat Rae In sedang tertidur di kursi. Apa aku begitu lama ya?? Kulihat wajahnya. Ternyata aku memiliki istri yang sangat cantik. Jae Hee juga cantik namun entah kenapa cantiknya berbeda dengan Rae In. Aku tersenyum melihat wajahnya itu. Kucium lagi bibirnya yang sudah memakai lipgloss itu, lalu aku berpakaian.

"Oh?!Oppa sudah selesai ya??Kenapa tidak bilang??Huk...",Rae In lari ke kamar mandi sambil menutup mulutnya. Aku mendengarnya sedang muntah lalu segera menyusul ke kamar mandi.

"Kau tak apa-apa??",aku membuatnya merasa nyaman tapi dia masih muntah.

"Ini biasa bagi wanita yang sedang hamil. Setiap pagi aku selalu begini. Huk..."

Akhirnya,Rae In merasa baikkan. Kami lalu turun bersama untuk sarapan. Saat di lift,aku ingin sekali merangkul dirinya. Tiba-tiba pintu lift terbuka di lantai 5. Seorang pria masuk. Sepertinya aku pernah melihatnya. Dimana ya??

"Rae In??"
"Jun Hyung??"

Apa?? Jadi ini yang namanya Yong Jun Hyung?? Pria yang mengajak istriku makan siang?? Dia kan yang kemarin kulihat di...DIA ORANG YANG MEMBAWA RAE IN KESINI KEMARIN DAN TERSENYUM DI KERTAS NOMOR TELEPON RAE IN!!!! Aku panik dan cemburu. Pria itu berdiri di sebelah kanan Rae In. Mereka bersenda gurau. Apa-apaan ini?? Aku yang suaminya saja tidak pernah bercanda seperti itu dengannya!!! Dia bahkan tak memperkenalkanku sama sekali.

Aku melingkarkan tanganku di pundak Rae In. Pria itu melihatku dengan tampang tidak suka. Rae In juga memberontak.

"Oppa! Kau apa-apaan sih??"
"Kenapa?? Aku tak boleh merangkul ISTRIKU sendiri??",aku menekan kata-kata istri sambil melotot ke pria itu.
"Is..Istri??",tanya pria itu tak percaya.
"Ah,maaf Jun Hyung oppa. Iya dia suamiku. Kenalkan namanya Hyun Seung. Jang..."

Saat Rae In berkata itu,pintu lift terbuka dan aku langsung membawa Rae In yang ada di rangkulanku keluar dari lift.

Rae In's POV
(Di dalam restoran)
Aduh,apa-apaan sih Hyun Seung oppa ini?? Tiba-tiba seperti ini membuat jantungku berdetak tak karuan. Aku senang dia mengakuiku sebagai istrinya tapi...kulihat muka Jun Hyung oppa menjadi pucat. Sebenarnya Hyun Seung oppa itu menyukaiku atau tidak sih?? Jujur saja,aku sedikit menyukai Hyun Seung oppa setelah kemarin dia datang kesini dan meninggalkan pacarnya. Berarti dia pria yang bertanggung jawab.

Oh?? Ponsel Hyun Seung oppa berdering. Kemana dia?? Mengambil makanan saja lama sekali. Kulihat,nama Jae Hee. Ada banyak gambar hati di belakang dan depan nama Jae Hee. Hatiku sakit. Aku berdiri dari tempat dudukku lalu pergi mengambil minuman. Kulihat Hyun Seung oppa mengangkat ponselnya. Dia sepertinya terkejut dan segera berlari keluar hotel. Dia segera naik taksi dan pergi meninggalkanku lagi sendirian. Hatiku benar-benar sakit sekarang. Perutku kembali sakit. Dokter bilang seharusnya aku tak boleh stress karena kandunganku sangat lemah. Aku duduk kembali dengan mukaku yang sudah terlihat pucat. Sakit sekali. Apa anakku ini juga merasakan rasa sakit hati ibunya??

Jun Hyung oppa terlihat memasuki restoran. Ternyata dia pemilik Hotel ini?? Para pegawai berada di belakangnya. Aku melewati mereka,hendak keluar dari restoran. Aku yang sudah tidak kuat menahan rasa sakit,jatuh pingsan.

Hyun Seung's POV
(Di rumah Jae Hee)
PRANGGGG!! Gelas milikku jatuh dan pecah. Jae Hee meminta maaf karena gelasku jatuh. Jae Hee hampir bunuh diri karena aku dan sekarang aku ada disini untuk menenangkannya. Sudah lebih dari 3 jam aku disana. Tapi kenapa perasaanku benar-benar tidak enak. Ditambah pecahnya gelasku,aku semakin ketakutan. Rae In!!! Ada apa dengannya??? Aku ingin berlari tapi Jae Hee terus-terusan memelukku.

"Oppa,janji ya kamu akan kembali padaku. Ceraikan dia setelah anak kalian lahir. Sesungguhnya aku tak mau mengurus anak yang bukan anakku. Ah,atau kita gugurkan saja kandungan wanita itu agar kita bisa menikah secepatnya!! Pokoknya kalau oppa tidak mau,aku akan bunuh diri!!!"

Apa-apaan wanita ini?? Apa dia benar Jae Hee yang dulu kukenal?? Jae Hee tidak pernah seperti ini. Aku benar-benar sudah tidak mengerti jalan pikiran Jae Hee dan itu baru kusadari sekarang. Betapa bodohnya aku.

"Kalau suatu hari ternyata aku jatuh cinta dengan istriku bagaimana??Aku tidak mungkin menceraikannya"

"Kau tak akan jatuh cinta padanya,oppa. Kau itu milikku selamanya. Kau tak akan pernah bisa hidup tanpa diriku. Kau itu sudah terikat olehku",Jae Hee mencium bibirku dan pertama kalinya aku merasa jijik dicium oleh Jae Hee. Aku melepas ciumannya dan mendorong tubuhnya. Dia terlihat bingung. Aku menoleh ke jam dinding. Jam 6 sore?? Oh,tidak. Aku harus kembali ke hotel! Rae In pasti menungguku! Aku berlari keluar dari rumah Jae Hee. Belum sempat aku membuka pintu,Jae Hee menahanku. Dia memelukku dari belakang.

"Oppa,jangan pergi. Kumohon. Aku bisa gila kalau pergi dari sini. Tak mungkin kan kau mencintai istrimu hanya dalam 1 hari??",kata Jae Hee sambil mengencangkan pelukannya.

"Maaf,Jae Hee. Aku benar-benar menyayangi dia bahkan sejak saat pertama kali kami bertemu. Aku ingin putus darimu. Lupakan semua kenangan kita. Anggap aku tidak pernah hadir dalam hidupmu. Aku mencintai keluargaku. Aku tak akan menceraikan Rae In selamanya. Dia wanita yang tepat bagiku dan kami akan membangun keluarga kami dengan bahagia",kataku sambil melepas tangan Jae Hee.

PLAKKK!!! Sebuah tamparan mendarat dipipi kananku.

"BAIK!!! Pergi kau!!! Tapi ingat,aku tak menjamin keselamatan Rae In!!!"

"Aku akan menjaganya!! Jangan coba-coba berani menyakiti istriku atau keluargaku!!! Aku akan menghancurkanmu",kataku pada Jae Hee lalu pergi. Aku bisa mendengar teriakan Jae Hee di susul suara-suara barang pecah belah yang pecah. Aku tak memperdulikannya. Aku hanya fokus pada Rae In saat ini.

Jae Hee's POV
Jang Hyun Seung, Park Rae In!!! Lihat saja pembalasanku!!! Silahkan kalian bersenang-senang sekarang!!! Tapi aku jamin,anak kalian tak akan selamat!!! Tunggu aku beberapa bulan lagi!!! Kuhancurkan kalian!!!

Rae In's POV
(Di rumah sakit)
Dimana aku?? Oh iya aku tadi pingsan. Ah,ini rumah sakit. Eh?! Jun Hyung oppa?? Sedang apa dia tidur di sini??

Aku mencoba menegakkan badan. Wah,sudah jam 7 malam. Aku pingsan cukup lama. Hyun Seung oppa,kau dimana?? Jangan kau temui Jae Hee lagi kumohon. Aku benar-benar sakit hati jika kau selalu begini.

"Rae In?? Kau sudah bangun?? Kau tidak apa-apa??",Jun Hyung oppa bangun lalu segera menghampiriku.

"Iya..aku tidak apa-apa,oppa. Terima kasih sudah menjagaku"

"Jujur,kau menikah dengan dia karena kau hamil?? Dia ayahnya?? Umurmu masih...",tanya Jun Hyung oppa tak percaya.

"Ah..iya..akupun juga tak mau sebenarnya",aku menunduk. Jun Hyung oppa memelukku.

"Kau tau?? Aku jatuh cinta padamu pada pandangan pertama. Tak kusangka wanita yang kucintai ternyata sudah menikah. Tapi,jika kau tak mencintainya,kumohon,pergilah denganku. Aku harus kembali ke Jepang besok pagi. Jika kau mau lari denganku,pergilah ke bandara besok jam 8. Aku pasti akan menjagamu. Tidak seperti suamimu itu. Meninggalkanmu sendirian begini",Jun Hyung oppa melamarku secara tak langsung.

"Maaf,oppa. Memang aku menikahinya karena anak ini. Tapi,entah kenapa dalam semalam aku menyukainya. Dia datang. Aku senang sekali saat dia datang. Memang aku masih terlalu kecil untuk jatuh cinta. Tapi,terima kasih atas cintamu. Maaf ya",aku menatap tegas mata Jun Hyung oppa. Sejak kapan aku jadi dewasa seperti ini?? Aku seperti mendengar bisikan penyemangat. Suara itu menggelitik apalagi ketika suara itu memanggilku 'ibu'. Anakku menyemangatiku?? Terima kasih,nak.

Jun Hyung oppa tersenyum padaku. Dia membelai rambutku dan mengucapkan selamat tinggal. Dia mengerti hatiku. Aku senang dapat mengenal seseorang seperti Jun Hyung oppa.

Hyun Seung's POV
Hah?! Kemana Rae In?? Kenapa di jam seperti ini dia tidak ada di kamar?? Sial,aku panik bukan main. Aku turun ke lobi dan menemukan Jun Hyung. Pria itu pasti tau dimana Rae In!

"Permisi,saya mau tanya..Apakah kau melihat istriku??". Dia menatapku tajam.

"Istri??Apa kau masih pantas dipanggil suami??Kemana saja kau?? Istrimu pingsan di restoran tadi pagi dan dia baru saja sadar!! Kalau kau tak bisa menjaganya,lebih baik tak usah menikahinya!!! Kau menikahinya hanya karena sekadar tanggung jawab bukan?? Hanya karena kau ayah anak yang sedang dikandungnya?? Aku mungkin baru bertemu dengannya. Tapi aku sangat ingin menjaganya"

"Kau sudah selesai bicara??HAH?!!!!",aku berteriak emosi.

"Terserah apa katamu,aku menikahinya bukan karena tanggung jawab tetapi karena aku menyukainya!!! Dimana dia sekarang??"

"Aku disini,oppa". Jun Hyung dan aku serentak melihat ke arah suara itu. Rae In!! Aku langsung menghampirinya dan memeluknya dengan erat.

"Kau tidak apa-apa?? Aku khawatir sekali!!! Aku mencarimu sampai hampir gila!! Aku takut terjadi sesuatu padamu!! Aku mencintaimu, Rae In!!",aku hampir menangis mengatakan itu.

"Hey,ini.. Ku upgrade kamar kalian.. Lanjutkan saja di kamar. Aku tak enak tamu hotel yang lain melihat ini. Anggap saja hadiah pernikahan dariku",Jun Hyung memberikan kunci kamar padaku.

"Jaga dia dengan benar atau aku akan kembali untuk merebutnya",Jun Hyung tersenyum padaku sambil berbisik. Aku hanya mengangguk.

Aku menggandeng Rae In dan kami masuk ke kamar kami yang baru. Saatku hendak melepaskan jaket, Rae In memelukku dari belakang.

"Oppa,bisa kau ulangi kata-kata tadi saat di lobby??",pintanya.

Aku memutar badanku dan memeluknya. Kuulangi semua kata-kataku tadi. Aku mencium bibirnya (lagi).

"Aku mencintaimu, Rae In. Jangan pergi lagi dariku. Jangan ceraikan aku. Hmm?!"
"Oppa!! Harusnya aku yang bilang begitu!! Jangan pergi lagi dariku untuk menemui Jae Hee unnie. Hatiku sakit!! Hehe.. Aku mencintai oppa juga. Kita ini aneh ya,oppa. Masa hanya dalam semalam kita bisa saling jatuh cinta??"
"Yah,mungkin ini sudah takdir kita. Tapi sungguh aku menyukaimu sejak aku melihatmu pertama kali"
"Benarkah?? Padahal dulu aku benci sama oppa. Hehe..",dia tertawa kecil lalu dia menciumku tepat di bibirku. Ini pertama kalinya dia menciumku duluan.

Malam itu adalah malam terindah dalam hidupku. Atau bahkan bagi kami berdua. Aku memeluk Rae In di tempat tidur yang besar itu. Kami tertidur sambil berpelukan tanpa tau akan ada bahaya yang akan menyerang kami.


-TO BE CONTINUE-
Yoomi Park
HyunSeung's POV

Kini aku benar-benar terkepung. Ibu menelepon ayah yang sedang melakukan perjalanan ke Jepang dan menyuruh Dong Woon masuk. Ayah pulang segera setelah mendengar kabar dari ibu. Dong Woon diminta ayah untuk menelepon keluarga Rae In agar mereka datang. Ayah bertanya-tanya pada Dong Woon apa yang sudah terjadi padaku dan Rae In. Saat Dong Woon sedang menceritakan semuanya, tiba-tiba seseorang yang tidak kukenal datang juga dengan membawa Rae In. Rae In berdiri di belakang laki-laki itu sambil memegangi lengan kemeja laki-laki tersebut. Aku melihat wajah Rae In. Dia masih terlihat cantik di saat seperti ini. Aku merindukan wajahnya seketika itu juga. Sama seperti 4 bulan yang lalu, lagi-lagi seperti ada yang membuat tubuhku bergetar saat melihat dia. Bahkan saat aku bertemu dengan Jae Hee pertama kali, aku tidak merasakan hal ini. Rae In memakai gaun mini berwarna putih dan rambutnya di ikat. Dia terlihat seperti peri.

"Permisi,saya kakak kandung dari Park Rae In, Park Jae Hoon. Saya mewakili orang tua saya datang ke sini", pria itu membungkuk memberi salam pada kedua orangtuaku. Oh,jadi dia kakak kandung Rae In.

"Jae Hoon??",ayah dan ibuku serentak berdiri saat melihat pria itu.

"Nee~ apa kabar semuanya??Sudah lama tak berjumpa..",dia menjawab orang tuaku. APA?? Dia mengenal keluargaku??

"Maaf, ayah dan ibuku sibuk dan tidak bisa pulang ke Korea. Jadi, aku disini mewakili mereka. Ini adikku satu-satunya, Rae In", katanya sambil memperkenalkan Rae In pada keluargaku.

"Rae In?? Ya ampun.. Ternyata kau sudah besar.. Dulu aku terakhir melihatmu saat kau masih bayi..",ibuku mendekati Rae In dan memegang wajahnya. Ibu berarti mengenal keluarga Rae In?? Kulihat Rae In menghindar dari ibuku. Ibuku menatapku tajam.

"Lupakan si pembaca berita itu!! Ibu tidak suka dengannya dari dulu!! Kau harus menikahi Rae In!! Kau harus bertanggung jawab atas apa yang telah kau lakukan!!",bentak ibuku.

"Ya. Ayah setuju dengan ibumu. Lupakan Jae Hee dan menikahlah dengan Rae In!! Ayah akan bicara dengan orang tua Rae In",kata ayah sambil pergi.

"Iya,kak. Lupakan saja pembaca berita tak sopan itu!! Aku benci sekali dengan dia. Menikahlah dengan Rae In",adik perempuanku juga ikut-ikutan seperti orang tuaku.

Semua orang menyudutkanku kecuali Rae In yang hanya diam. Namun tiba-tiba,

"Aku tak mau menikah dengannya,kak..AKU TAK MAUUU!!!",Rae In menangis lalu berlari keluar rumahku.

Aku dengan segera mengejarnya. Semua mata memandangku yang begitu terlihat panik takut terjadi sesuatu dengannya. Aku menangkap lengan mungilnya itu. Lengan itu pernah kucengkeram sangat kuat. Dia melihatku.

"LEPASKAN AKU!!!LEPASKAN AKU!!!",dia berteriak sambil meronta. Lagi-lagi aku mencengkram lengannya, tak membiarkan dia lari dariku. Aneh, aku tidak menyukainya tapi aku seperti benar-benar terikat dengannya. Aku tak bisa melepaskan dia.

"Dengarkan aku!! Aku akan bertanggung jawab!! Aku akan menikahimu. Aku ayah anak itu. Aku tak akan membiarkanmu pergi!!",aku berkata padanya sambil memeluknya. Aku tak sadar bahwa Jae Hee ada di situ.

"Apa??Me..me..menikah??Oppa..Kau..barusan ber..kata..apa??",Jae Hee terkejut. Aku sontak melepaskan pelukanku dan mendorong Rae In hingga terjatuh.

Aku terkejut melihat Rae In yang tersungkur di jalan. Dia merintih kesakitan. Dia memegang perutnya. Dong Woon melihat dan langsung dia menghampiri Rae In. Sial!! Apa lagi yang sudah kulakukan?? Anakku.. Aku hanya bisa berpikir itu saat melihat darah yang keluar dari 2 kaki Rae In. Gaun putihnya mulai ternoda dengan darah.

Jae Hee lari dari hadapanku. Aku bingung harus bagaimana. Menolong Rae In yang adalah calon istriku atau mengejar wanita yang kucintai. Aku berlari mengejar Jae Hee sambil menengok ke belakang. Rae In melihatku sebelum akhirnya dia menutup matanya. Dong Woon langsung menggendongnya dan membawanya ke rumah sakit.

Kini aku berada di apartemen Jae Hee. Dia menangis. Aku menjelaskan semua padanya. Dia marah padaku dan mengusirku pergi. Aku keluar dari rumahnya dan berdiri di depan pintunya sambil berteriak,"LEE JAE HEE..!! INGATLAH HANYA KAU YANG KUCINTAI SEUMUR HIDUPKU!! TUNGGU AKU!! AKU PASTI KEMBALI PADAMU!!"

Selama perjalanan pulang,ponselku terus berbunyi. Aku tidak mengangkatnya karena aku sedang mencari cara agar bisa berbaikan dengan Jae Hee.

Sampai di rumah,kulihat ada 15 lebih misscall untukku. Semua dari ibuku. Aku teringat Rae In!!! Aku segera berlari ke rumah sakit setelah menanyakan pada pengurus rumah dimana Rumah sakit tempat Rae In dibawa.

Aku sampai di sana dan melihat ibuku menangis sambil duduk di samping tempat tidur Rae In. Ibu mengelus pipi Rae In.

Dong Woon dan Jae Hoon ada di belakangku dan menepuk pundakku. Mereka ingin bicara denganku. Perasaanku sungguh tak enak.

"YA!!SIALAN KAU!!!KEMANA KAU TADI??RAE IN HAMPIR KEGUGURAN!!ANAKMU HAMPIR MENINGGAL!!!",teriak Dong Woon.

"Hyun Seung,mungkin kau sudah lupa padaku. Tapi aku ingat apa yang kau ucapkan pada Rae In saat dia masih bayi. Saat itu kau dan aku berusia 8 tahun. Aku ingat semua",Jae Hoon menepuk pundakku ringan.

"Eh?!Apa yang kukatakan??",tanyaku bingung.

"Kau mau menjaga Rae In seumur hidupmu. Kau menyukai Rae In yang terlihat seperti malaikat saat itu.Kau bahkan berkata padaku bahwa kau akan menjadikan Rae In istrimu. Memang,dulu kau hanya anak-anak yang bicaranya ngelantur. Tapi sekarang,kau harus menepati janji itu. Kumohon. Buat Rae In bahagia. Rae In selalu sendirian selama ini. Ayah dan ibu selalu sibuk dan tak ada yang menemaninya kecuali Dong Woon. Sekarang bukan tugasku atau Dong Woon lagi untuk menjaganya. Ayahmu dan orangtuaku sudah menetapkan tanggal pernikahan kalian",Jae Hoon terlihat seperti mau menangis saat mengatakannya.

-2 hari kemudian-
Rae In sudah di perbolehkan pulang oleh dokter. Aku diperingati oleh dokter untuk selalu menjaga Rae In selama kurun waktu 3 bulan.

Rae In ikut di dalam mobilku. Dia hanya diam selama perjalanan. Aku ingin membuka pembicaraan tetapi aku takut.

"Oppa..Aku akan menikahimu"

Apa?? Barusan dia bilang apa?? Rae In memalingkan wajahnya kepadaku lalu tersenyum. Senyuman cantik itu..aku melihatnya lagi.

"Aku akan menikah denganmu tetapi aku ingin kita bercerai saat aku melahirkan. Aku akan pergi dengan anakku,menjauh dari kehidupan oppa selamanya. Kau bisa menikah dengan wanita itu setelah kita bercerai. Ok?!"

Aku hanya bisa diam mendengarnya. Aku mau anakku. Aku juga mau dia di sampingku terus. Perasaan ini sungguh aneh. Jantungku berdetak kencang saat kulihat dia tersenyum. Benar-benar seperti malaikat.

Setibanya di rumah,kulihat barang-barang Rae In sudah dikirim Jae Hoon ke rumahku. Pernikahanku akan berlangsung minggu depan.

Jae Hee datang ke rumahku. Dia masuk ke kamarku. Di sana sudah ada barang-barang milik Rae In. Dia kecewa dan menyesali hari dimana dia tidak bisa datang saat aku hendak melamarnya. Rae In masuk dan saat melihat Jae Hee,dia keluar lagi.

"Tenang saja,Jae Hee. Kami menikah hanya sampai anak kami lahir. Setelah itu,kita akan menikah. Aku akan merawat anakku bersamamu",aku mengatakan itu sambil memeluk Jae Hee. Aku tak tau kalau Rae In melihat kami dari celah pintu.

*FLASHBACK END*

Author's POV
"Jae Hee, buka pintu!!",Hyun Seung mengetuk pintu apartemen Jae Hee. Hyun Seung sudah sampai di rumah Jae Hee namun pikirannya masih memikirkan Rae In. Kemana dia akan pergi.

Jae Hee membuatkan Hyun Seung coklat panas setelah menyuruhnya masuk. Hyun Seung sibuk melihat ponselnya. Kenapa belum ada kabar dari istrinya itu. Hatinya semakin tak tenang apalagi dengan keadaan Rae In yang sedang hamil. Dia langsung berlari keluar tanpa pamit dengan Jae Hee. Wanita itu hanya terpaku melihat Hyun Seung pergi.

Sementara itu, Rae In sedang berada di sekitar rumahnya. Dia ingin sekali masuk ke rumahnya tapi kakaknya akan tau kalau dia tidak pergi berbulan madu.

BUGH!! Seseorang menabrak Rae In. Sebelum Rae In terjatuh,pria yang menabraknya ini dengan sigap langsung menahannya.

"Maaf..",katanya dingin lalu pergi. Rae In mengikutinya. Pria ini tau kalau Rae In mengikuti dia. Dia berbalik.

"Ya??Apalagi yang kau inginkan??",katanya pada Rae In.
"Ah,tidak..Aku hanya..tak..punya..tempat is..ti..rahat"
"Ne?? Benarkah?? Kau memang tampak lelah. Kau mau kucarikan hotel??"
"Boleh..terima kasih,ya"
Rae In tersenyum pada pria muda itu. Jantung pria tersebut berdetak cepat saat melihat senyuman Rae In. Mukanya memerah.

"Oh ya,kenalkan namaku Park Rae In"
"Oh,salam kenal. Namaku Yong Jun Hyung"

Perkenalan singkat itu menjadi awal keakraban mereka selama perjalanan ke hotel. Hyun Seung tiba-tiba melihat Rae In yang sedang berjalan berdua dengan seorang pria dan memasuki hotel. Hyun Seung keluar dari mobilnya lalu mengikuti mereka. Dia sempat cemburu saat Rae In tersenyum pada pria itu. Dia ingin Rae In hanya tersenyum padanya.

Pria itu turun setelah mengantar Rae In. Dia juga sudah meminta nomor ponsel Rae In. Dia tersenyum pada kertas yang bertuliskan nomor ponsel Rae In. Hyun Seung yang melihat itu hanya bisa menatap tajam pria tersebut. Hyun Seung lalu memencet bel kamar Rae In. Rae In kaget saat melihat Hyun Seung sudah berdiri di depan kamarnya.

"Oppa??Apa yang kau lakukan disini??Bukankah kau.."
"Kenapa??Ini kan malam pengantin kita jadi apa salah kalau aku menghabiskan malam ini bersama istriku??Hmm??"
"Tapi..tapi..kau bilang.."
"Ah,sudahlah lupakan saja apa yang kukatakan. Sini,berbaring di sampingku"

Hyun Seung sudah berada di tempat tidur dengan kemejanya yang sudah terbuka. Rae In menggeleng. Dia tidur di tempat tidur satu lagi. Hyun Seung menyipitkan matanya dan langsung menghampiri istrinya itu lalu berbaring di samping Rae In dan memeluk istrinya itu.

"Apa yang kau lakukan oppa??Lepaskan aku!"
"Kenapa??Aku kan sudah resmi sebagai suamimu. Aku tak akan melepaskanmu! Tidurlah. Aku sudah mengantuk"

Rae In tidak melawan dan mereka tertidur bersama seperti itu. Hyun Seung tau akhirnya kalau dia sebenarnya sangat menyukai Rae In sejak mereka pertama kali bertemu. Jae Hee ingin dia lupakan. Hyun Seung terbangun lalu melihat Rae In yang tertidur pulas di pelukannya. Diam-diam dia mencium bibir Rae In.

"Saranghae,Rae In-ah. Aku akan menjagamu selalu. Aku janji. Aku akan melakukan apapun untuk melindungimu. Saranghae"

-TO BE CONTINUE-
Yoomi Park
Author's POV

"Tuan Jang, apakah kau bersedia mengambil Park Rae In sebagai istrimu dan akan selalu menjaganya dalam keadaan sakit maupun sehat hingga maut memisahkan kalian??"
"......"
"Tuan Jang?? Apakah kau bersedia mengambil Park Rae In sebagai istrimu dan akan selalu menjaganya dalam keadaan sakit maupun sehat hingga maut memisahkan kalian??"
"... Ya, saya bersedia",jawab mempelai pria itu dengan berat.

"Nona Park, apakah kau bersedia mengambil Jang Hyun Seung sebagai suamimu dan akan selalu menjaganya dalam keadaan sakit maupun sehat hingga maut memisahkan kalian??"
"......"
"Nona Park?? Apakah kau bersedia mengambil Jang Hyun Seung sebagai suamimu dan akan selalu menjaganya dalam keadaan sakit maupun sehat hingga maut memisahkan kalian??"
"......"
"Nona Park??"
"Kau tak mau menikahiku setelah kau membuatku harus menikahimu??",bisik Hyun Seung pada mempelai wanita yang sama sekali terlihat tidak bahagia di hari pernikahannya. Wanita itu akhirnya menatap tajam Hyun Seung dan mengeluarkan air mata.

"Aku bersedia",jawabnya dengan nada bergetar menahan tangisannya.

Pernikahan hari itu berjalan dengan lancar dan sederhana. Mempelai wanita selalu tersenyum dengan terpaksa. Kini mempelai akan melakukan perjalanan bulan madu mereka ke pulau Jeju. Setelah berpamitan pada keluarga mempelai pria, mereka pergi menuju bandara Gimpo untuk segera terbang ke pulau Jeju.

Di tengah jalan, Hyun Seung menyuruh istrinya itu untuk turun.

"Turunlah. Aku mau pergi ke rumah pacarku. Dia pasti sedang sedih karena aku menikah hari ini. Kau pergilah ke pulau Jeju. Aaaah, kemana sajalah yang kau inginkan. Aku akan menjemputmu di sana 3 hari lagi", kata Hyun Seung dengan dingin.

"Tak usah kau jemput pun aku bisa pulang sendiri. Tak usah repot-repot", kata Rae In pada suaminya sembari turun dari mobil.

"HEI!!! Mereka nanti akan curiga kalau kita tidak pulang bersama!! Hubungi aku kemana kau pergi!!!", teriak Hyun Seung pada Rae In saat melihat istrinya itu masuk ke dalam taksi.

"SIAAAAAAAAALLL!!!!",teriak Hyun Seung sambil memukul setir mobilnya. "Aku sudah berkali-kali menyakitinya!!! Tapi kenapa dia... Ah, biarlah. Kenapa aku jadi memikirkan dia?? Jika bukan karena dia hamil, aku tak akan mau menikahinya!!!", Hyun Seung mempercepat mobilnya. Sepanjang jalan, dia kembali mengingat alasan mengapa dia menikahi Rae In.

*FLASHBACK*

Hyun Seung's POV
Malam ini akan menjadi malam yang paling berharga bagiku. Pacarku yang cantik itu akan kulamar hari ini. Sudah 7 tahun aku mengencaninya. Aku benar-benar mencintainya. Aku ingin sekali memilikinya dan menjadikannya istriku. Dia mengatakan kalau hari ini dia ada waktu untuk bertemu denganku. Biasanya, dia sibuk dengan pekerjaannya sebagai pembaca berita. Akupun saat ini juga sedang libur dari pekerjaanku yang sangat banyak. Ayah memberiku jabatan sebagai Direktur perusahaannya, Jang Construction Company, di saat aku masih kuliah. Maka itu, kami jadi jarang bertemu untuk berkencan.

Oh, teleponku berdering. Itu Jae Hee, pacarku yang menelepon.

"Halo, jagiya dimana kau??", tanyaku.
"Maaf oppa.. Kurasa aku tak bisa kesana. Aku harus pergi membacakan berita malam ini menggantikan seniorku yang sedang sakit. Maaf ya.. Jeongmal, mianhae.. Aku harus pergi sekarang.. Saranghae, oppa..!! *ttutt ttutt ttutt*",jawab wanita itu di telepon.

"Halo?? Halo?? Jae Hee?? Ah!!! Selalu saja begini!!! Kapan aku bisa melamarnya??", aku mulai marah-marah setelah melihat semua persiapan yang telah aku siapkan sedari tadi pagi.

Aku menelepon teman-temanku, Doo Joon,Yo Seob dan Gi Kwang. Doo Joon saat ini aktif di dalam persepak-bolaan nasional sebagai pemain, Yo Seob saat ini sedang sibuk dengan aktifitasnya sebagai penyanyi sedangkan Gi Kwang sedang sibuk dengan berakting, banyak drama yang sudah dia bintangi. Kami bertemu di sebuah cafe. Cafe tersebut milik teman kami juga yaitu, Dong Woon. Aku mengeluh pada teman-temanku tentang Jae Hee. Mereka menyalahkanku karena sewaktu Jae Hee ingin putus, aku tidak menyetujuinya dan meneruskan hubungan kami. Jae Hee ingin putus karena pekerjaannya yang mungkin membuat kami jarang bertemu tapi aku mengatakan kalau aku bisa mengatasinya.

Tiba-tiba masuk seorang gadis di antara kami. Wajahnya cantik, menawan dan mempesona. Rambutnya yang berwarna merah kecoklatan itu terurai lepas dan sangat halus. Kakinya yang panjang dan mulus itu membuat jantungku sedikit berdetak tak karuan. Tubuhnya yang mungil itu membuatku berpikiran yang tidak-tidak. Ya, karena aku sedang mabuk. Dia berjalan menuju Dong Woon yang duduk di sebelahku.

"Dong Woon oppa, kau tau di mana kakakku??", tanyanya pada Dong Woon dan duduk di sebelah Dong Woon.
"Oh, aku tidak melihatnya. Dia tidak kesini hari ini. Memang kenapa, Rae In??", Dong Woon menjawabnya sambil tersenyum padanya dan melingkarkan tangannya di pundak gadis itu. Sepertinya Dong Woon menyukai gadis ini.

"Tidak..Hanya ayah dan ibu mencarinya. Dia seharusnya pergi ke Amerika untuk mengurus kantor di sana. Tapi sepertinya dia kabur karena tak mau menjalankan bisnis ayah. Kini aku di rumah benar-benar sendirian. Aigoo~ Park Jae Hoon, awas kalau kau ketemu yah!! Kuhajar kamu!! Membiarkan adiknya sendirian di rumah sebesar itu", gadis ini tidak melawan tangan Dong Woon. Dia malah bercerita pada Dong Woon layaknya seorang wanita yang bercerita pada kekasihnya. Mataku tak bisa lepas dari dirinya.

"Kau mau aku temani lagi malam ini??",tanya Dong Woon. Hah?? Lagi?? Apa maksudnya?? Dong Woon sudah sering menginap di rumah gadis itu??

"Boleh!!! Dengan senang hati, oppa!!", jawabnya sambil tersenyum. Dia lalu melihat ke sekeliling.
"Oh, ada Doo Joon oppa juga ya!! Yo Seob oppa dan Gi Kwang oppa juga ada?? Wah, senangnya.. Hmm?? Ini siapa??Kenapa aku jarang melihatnya ya??", tanyanya saat melihatku. Dia kenal dengan Doo Joon, Yo Seob dan Gi Kwang juga?? Siapa dia sebenarnya??

"Ah, maaf.. Namaku Hyun Seung. Jang Hyun Seung", jawabku cepat.

"Oh, halo.. Namaku Park Rae In. Salam kenal. Orang tua kami semua teman dekat entah apa orang tuaku dekat dengan orang tuamu. Tapi aku dan Dong Woon oppa adalah sepupu. Ah, bagaimana kalau kalian semua ke tempatku hari ini!!",jawabnya riang. Oh, ternyata dia sepupu Dong Woon. Kukira mereka adalah sepasang kekasih.

"TENTU!!! Kau punya makanan yang banyak kan, Rae In??", tanya YoSeob.
"Hahaha.. Tentu saja, oppa. Oh ya, ibu menanyakan kabar orang tua oppa-deul. Ibu tadi menelepon dari Amerika"

-------------------------------------------------------------------------------------

Akhirnya kami semua pindah ke rumah gadis ini. Aku sedikit tertarik dengannya. Oh, tidak tidak!! Aku punya Jae Hee. Ya, aku punya Jae Hee. Aku selalu mencintainya.

Hari semakin larut. Kami semua mabuk berat kecuali Rae In. Dia sedang repot membersihkan sampah yang kami buat di rumahnya. Teman-temanku sudah tertidur di lantai kecuali Dong Woon yang sudah tidur di kamarnya. Ya, Dong Woon memiliki kamar sendiri di sini untuk menjaga Rae In. Aku pun mengantuk. Tapi aku ingin sekali membantu Rae In. Sepertinya dia kelelahan mengerjakannya sendiri.

Aku berdiri dari tempat aku duduk dan mulai membantunya.

"Oh, terima kasih, Hyun Seung oppa. Kau tak usah repot-repot membantuku. Tidurlah. Aku tak apa-apa bekerja sendirian", katanya sambil tersenyum. Senyumannya sungguh manis sekali. Aku ini jika sedang mabuk jadi sedikit aneh. Tiba-tiba aku memeluknya.

"O...Op..Oppa.. apa yang kau lakukan??Lepaskan aku..Kumohon",katanya sambil mendorongku. Aku terjatuh ke lantai.

"Ah, maaf..maaf, oppa..aku tak bermaksud membuatmu terjatuh", dia menolongku berdiri sambil meminta maaf.

"Oh, aku yang seharusnya minta maaf. Maaf tiba-tiba aku memelukmu. Aku sedang sedih hari ini",aku meminta maaf padanya.

Tak lama, aku tertidur. Rae In pun sudah menyelesaikan pekerjaannya. Dia naik ke atas, ke kamarnya untuk tidur. Aku melihatnya. Entah kenapa badanku ini seperti di tarik oleh dirinya. Aku mengikutinya ke atas. Kamarnya sudah terkunci. Aku mengetuk pintu itu. Rae In membukanya. Dia hanya mengenakan pakaian tidurnya yang tipis. Aku berpikir berarti Dong Woon selalu melihatnya begini. Oh tidak!! Aku tak tahan melihatnya. Dia bertanya kenapa aku ada di situ dan menanyakan apa aku baik-baik saja. Aku mendorongnya masuk dan mengunci kamarnya. Aku menempelkannya di tembok dan mulai menciumi bibir mungilnya. Dia memberontak tapi kupegang erat tangannya.

"O...Opp...Oppa..To..Tolong..Lep..as..kan..ak..ku..",pintanya sambil menangis. Aku tak mengindahkannya. Aku masih menciumi bibirnya itu. Kini aku menciumi lehernya. Dia menangis memintaku melepaskannya. Entah kenapa aku tak bisa melepaskan dirinya. Aku terus melakukan hal itu padanya. Bahkan aku melucuti semua pakaiannya. Aku mulai melepaskan kemeja yang kupakai.

Aku menggendongnya ke tempat tidur. Dia meronta-ronta di gendonganku. Bahkan sesekali dia hendak memukulku. Tapi aku benar-benar tidak bisa mengontrol diriku. Seperti ada sesuatu yang menarikku kepada dirinya dan membuatku tidak bisa melepaskannya. Malam itu terjadilah semua apa yang seharusnya tidak terjadi di antara kami.

Paginya, aku bangun dan melihat diriku yang sudah ada di tempat tidurnya. Aku melihat dia menangis duduk di lantai. Dia memegang kedua lututnya. Dia sudah berpakaian. Kulihat lehernya, masih banyak bekas yang kubuat semalam. Aku merasa bersalah padanya. Aku memakai pakaianku lagi dan menghampirinya.

"Ma..",baru aku ingin minta maaf tetapi dia lari ke ujung kamarnya yang lain. Dia tidak mau menatapku. Ya, pasti dia benci sekali denganku. Kami baru berkenalan kemarin dan kemarin aku sudah mengambil sesuatu yang paling berharga baginya. Aku pun membenci diriku sendiri.

"Rae In!! Rae In!! Buka pintunya!! Apa kau melihat Hyun Seung?? Kenapa dia tidak ada??",kudengar Dong Woon mengetuk pintu kamar Rae In. Rae In langsung berlari ke arah pintu saat mendengar suara Dong Woon. Dia membuka pintu lalu memeluk Dong Woon dan menangis.

"Rae In?? Ada apa?? Kenapa kau menangis??", tanya Dong Woon dengan cemas.
"Oppa..Aku..Aku..Dia..Dia..", Rae In terbata-bata saat menjawabnya.
"Dia?? Dia siapa??", Dong Woon semakin bingung. Aku, yang di dalam kamar Rae In, menutup mukaku dengan tanganku. Apa yang sudah kuperbuat pada gadis polos ini??

"Dia..Mengambil..Dia mengambil kesucianku..Oppa",kata-kata itu keluar dari mulut Rae In.
"APA??SIAPA??", Dong Woon menaikkan nada bicaranya.
"Dia ada..di..ka..mar..ku", Rae In menangis kembali di pelukan Dong Woon.

Dong Woon langsung masuk ke kamarnya dan mendapatkanku sedang berdiri terpaku. Dia tidak percaya bahwa akulah orang yang melakukan itu pada sepupunya.

"Hyun Seung?? Kau yang menodai adik sepupuku?? KAU???" Dong Woon terlihat sangat marah.
"Maaf, Dong Woon. Aku benar-benar.." BUGH!!

Dong Woon meninjuku tepat di wajahku sebelum aku menyelesaikan kalimatku.

"Hyung.. Jangan karena kau tidak bisa melamar Jae Hee maka kau bisa tidur dengan adikku!!! Apa-apaan kau!! SIALAN KAU!!!!!!", teriak Dong Woon sambil memukuliku.

Rae In hanya berdiri di depan kamar sambil menangis. Doo Joon, Yo Seob dan Gi Kwang naik ke atas setelah mendengar Dong Woon berteriak.

"Rae In?? Ada apa?? Ada apa dengan mereka??", Doo Joon bertanya pada Rae In yang masih menangis.

"SIALAN KAU!!!! BERANINYA MENODAI ADIKKU!!! AKU TAK AKAN PERNAH MEMAAFKANMU BIARPUN KAU SAHABATKU!!!", Dong Woon berteriak saat Gi Kwang dan Yo Seob mencoba menariknya dari Hyun Seung. Mereka bertiga langsung terdiam saat mendengar teriakan Dong Woon itu.

"Apa?? Apa kau bilang barusan, Dong Woon??", tanya Doo Joon tak percaya. Dong Woon menjelaskan apa yang terjadi pada Rae In dan Hyun Seung. Semua menatap Hyun Seung tidak percaya. Hyun Seung lalu berdiri dan berlutut meminta maaf pada Rae In.

"Maafkan aku.. Aku akan bertanggung jawab apabila sesuatu terjadi padamu.. Maafkan aku.."

-4 Bulan setelah itu-

Aku ini bodoh atau apa, aku sudah melupakan kejadian itu. Aku dan Jae Hee akan menikah tahun depan. Di saat aku sedang menuju kantor, dari rumahku, aku melihat Dong Woon berdiri di depan pintu gerbang. Kami sudah tidak berhubungan lagi setelah hari itu. Saat melihatnya, jantungku berdetak dengan sangat kencang. Aku teringat Rae in dengan tiba-tiba. Pasti sesuatu terjadi.

"KELUAR KAU!!!", teriak Dong Woon di depan mobilku. Aku keluar dari mobil. Dong Woon mengatakan sesuatu yang tak ingin kudengar sambil menarik kerah kemejaku.

"Kau tau, hidupnya hancur karenamu!!Sekarang dia tak mau keluar rumah dan hampir bunuh diri karenamu!!! Dia masih belum lulus sekolah!!! Hanya butuh 1 tahun lagi baginya untuk lulus tapi kau menghancurkannya!!! Mimpi-mimpinya yang sudah dia susun sudah hancur semua karenamu!!! Orang tuanya sudah mengetahuinya, jadi siap-siaplah kau hancur!! Lupakan Jae Hee dan menikahlah dengan Rae In!!! Dia sedang mengandung anakmu!!! Aku minta pertanggung jawabanmu!!!"

Aku lemas mendengar perkataan Dong Woon. Ibuku yang tidak sengaja lewat mendengarnya.

"Apa?? Anak?? Hyun Seung?? Kau...",ibuku terkejut.



-TO BE CONTINUE-
Yoomi Park
Hari pertama masuk kelas extra,KiKwang dan DongWoon adalah orang pertama yang hadir di sana..Mereka berdua menari sendiri namun terlihat bersaing..Para murid wanita yang ikut extra dance pun terlihat terpesona dengan mereka berdua..Beberapa mengatakan jika mereka dipasangkan menari pasti akan menjadi kolaborasi yang mempesona..

Kau yang juga sangat menyukai musik,adalah orang pertama yang hadir di kelas musik dan mulai memainkan piano..Para murid pria yang mengikuti extra musik juga terpesona dengan permainan pianomu..

Dalam 1 hari,KiKwang dan DongWoon memiliki fansclub mereka..Begitu pula denganmu..Kau juga memiliki fansclub dalam sekejap..

Semakin hari kau dan DongWoon semakin dekat dan kalian akhirnya menjadi sepasang kekasih..Biarpun banyak orang yang tidak suka dengan hubungan kalian,termasuk KiKwang,kalian tetap menjalaninya..

KiKwang yang semakin hari kian menjauh darimu,mulai "bermain" bersama para murid-murid wanita..Tingkahnya semakin aneh.. Layaknya seorang playboy,ia berganti-ganti pasangan setiap 1 bulan..Setiap murid wanita yang datang padanya,selalu ia ladeni..

Kau mulai merasa kehilangan KiKwang dan sedih dengan tingkahnya..Kau mulai merasa kau hanya nyaman jika bersama KiKwang..Bahkan saat DongWoon berusaha memalingkan dirimu dari KiKwang,kau hanya bisa memikirkan KiKwang..

"(menyebut namamu),kau mau makan apa??",tanya DongWoon di kantin sekolah..Pandanganmu hanya tertuju pada meja dimana KiKwang duduk bersama para wanitanya..Matamu memancarkan kesedihan..

"Chagiya..",panggil DongWoon sambil mengguncang-guncang badanmu yang membatu..

"Oh??",kau terkejut..Kau melihat muka DongWoon..KiKwang melihatmu namun kau tak menyadarinya..KiKwang melihatmu dengan tatapan kesedihan..Tatapan yang mengatakan,"Maafkan aku"..

Saat kau melihat KiKwang kembali,ia terkejut lalu mencium wanita yang duduk di sebelah kanannya..Kau melihatnya dengan sangat terkejut karena wanita yang diciumnya adalah wanita yang kau lihat di saat hari pertama kau masuk..Gadis yang memakai kacamata itu sekarang berubah..Kini ia melepas kacamatanya dan menggunakan lensa kontak..Rambutnya yang dulu diikat kini terurai lepas..Roknya yang dulu panjang hingga menutupi dengkul kini terlihat pendek dan kau bisa dengan jelas melihat pahanya yang putih mulus itu..Hatimu sakit saat melihat itu..Entah sejak kapan kau merasakan "Aku Tak Bisa Kehilangan Lee KiKwang Dalam Hidupku"..

DongWoon sepertinya menyadari kalau kau sebenarnya menyukai KiKwang..Perasaanmu pada DongWoon mungkin hanya perasaan yang gampang berlalu..Biarpun KiKwang adalah sahabatmu tapi sebenarnya ada sedikit perasaanmu untuknya..Hanya saja,kau menyangkal untuk mempercayainya..

Satu hari,sekolah mengadakan kompetisi bakat..Acara ini dinamakan "NamSan High School Looking for a TALENT"..Kau dan DongWoon mendaftar..Kau kaget melihat KiKwang dan siswa perempuan itu juga mendaftar..Kau heran melihat KiKwang yang tak biasanya ikut acara seperti itu..Kau tau kalau dia tak suka ikut acara seperti itu..DongWoon tersenyum penuh arti kepada KiKwang..KiKwang juga tersenyum padanya..Kau bingung melihat keduanya..DongWoon lalu melihatmu..Ia mengedipkan matanya padamu..Lalu ia mendaratkan bibirnya ke bibirmu..Ini bukanlah hal yang aneh bagi seorang pasangan untuk berciuman,tapi kau mendorong tubuh cowo bertubuh jangkung itu hingga dia melepaskan ciumannya..KiKwang yang melihatnya hanya tersenyum..Ia berpikir mungkin hatimu sudah berubah..

Kau berlari ke balkon sambil memegang bibirmu..Ini bukan pertama kalinya bibir DongWoon menyentuh bibirmu..Saat pertama kali DongWoon menyatakan perasaannya,hal itu kembali muncul di benakmu..

--Flashback--

"(menyebut namamu),maukah kau menjadi pacarku??Sejujurnya,aku sudah menyukaimu sejak masih kecil..Aku benar-benar bersumpah pada diriku saat itu untuk mengunci hatiku untuk wanita lain selain untuk anak kecil yang waktu itu dirawat bersama diriku..Kini aku benar-benar menemukannya..Aku benar-benar ingin sekali menjadikanmu milikku..Aku sudah sangat tergila-gila padamu,(menyebut namamu)",DongWoon menyatakan perasaannya di depan para murid saat istirahat sekitar 6 bulan yang lalu..Kau yang saat itu masih memiliki perasaan padanya tentu sangat senang cintamu terbalaskan..Kau belum memberi jawaban apa-apa saat itu lalu pergi..

Sore hari,di depan loker sepatumu,saat kau sedang mengganti sepatu untuk pulang sekolah,dari belakangmu ada sepasang tangan yang terlingkar di pinggangmu..Kepala seseorang tersandarkan di bahumu..Kau terkejut dan dengan refleks melihat ke belakang..DongWoon berdiri di sana..Dia memojokkanmu hingga kau bersandar di loker sepatu..Tangannya memegang salah satu pintu loker yang sedang tertutup..Wajahnya mendekati wajahmu..Kau bisa merasakan nafasnya di wajahmu..Ia membungkukkan tubuhnya yang tinggi itu hingga wajahnya setara dengan wajahmu..Perlahan kau menutup matamu..Bibirnya dengan lembut menyentuh bibirmu..Bibirnya terkadang memaksa bibirmu untuk membuka untuk jalur masuk lidahnya yang mulai "bermain"..Bibirmu terbuka sedikit dan kau bisa merasakan lidahnya yang mulai "bermain-main" di dalam mulutmu dan memaksa lidahmu untuk "bermain" bersama..Tangannya mulai memelukmu dengan erat hingga tubuhmu menempel dengan tubuhnya..Tanganmu melingkar di belakang lehernya..Sesekali tangannya meraba pinggangmu..Kau melepaskan ciuman kalian..

"Ini jawabannya??",tanya DongWoon sambil menempelkan kepalanya ke kepalamu..Matanya terpejam..Ia tersenyum..

"Menurutmu??",kau menggodanya..
"Menurutku??Menurutku,kau mau menjadi pacarku..Biarkan aku menciummu sekali lagi untuk memastikannya",DongWoon menggodamu balik..

Kau mendorong tubuhnya..Lalu berjalan pulang..Kau membalikkan badan lalu tersenyum sambil mengatakan,"Tanpa kau cium lagipun aku pasti mau menjadi pacarmu,bodoh"

DongWoon tersenyum mendengarnya lalu melingkarkan tangannya di pundakmu..

"Kalau begitu,mari kuantar pulang,wahai putriku yang tersayang..Aku ingin sekali memberikan sesuatu untukmu",kata DongWoon seraya menggandengmu dan mengajakmu masuk ke mobilnya..

"Awas ya kalau sesuatumu itu aneh-aneh!!Kupukul kamu!!",katamu setengah marah takut DongWoon akan macam-macam denganmu di mobil..

"Tenang saja..Aku punya sesuatu yang spesial..Ini dia!!",DongWoon duduk di kursi setir lalu mengeluarkan cincin emas putih yang kalian temukan saat masih kecil di rumah sakit..

"Ya ampun!!!Kau masih menyimpannya??",kau terkejut saat melihat cincin itu..

"Tentu saja..Itu barang yang tidak akan pernah kulupakan seumur hidupku..Ada yang mengatakan ingin menikahiku dengan cincin ini..Hahaha..Kau sudah janji ya!!",kata DongWoon sambil mengusap-usap rambutmu..

"Ugh..Kau masih ingat saja..",jawabmu senang..

--Flashback END--

Tak sadar kau meneteskan air mata sambil melihat ke arah cincin itu..Kau merasa bersalah pada DongWoon dan mengingat kembali kenangan-kenangan indah kalian selama 6 bulan berpacaran..DongWoon yang mengejarmu,melihat dari belakang..Dia terlihat putus asa karena sudah mengira kalau kau pasti menyukai KiKwang..

"Kau menyukai KiKwang??",tanya DongWoon dengan nada sedih yang sangat terpancar..Kau kaget dan cepat-cepat menghapus air matamu..

"Hah?!Apa maksudmu??",kau pura-pura bertanya dan tak memberanikan diri melihat dirinya..

"Kenapa kau tak melihat diriku??Kau tak pernah bicara denganku tanpa melihat diriku..Aku selalu memperhatikanmu..Aku pacarmu..Aku tau kebiasaanmu..Aku sadar kalau akhir-akhir ini pandanganmu bukan lagi tertuju pada diriku!!Kau selalu tak berkonsentrasi setiap bersamaku!!Bahkan kau tak lagi mau aku cium!!Apa aku ini masih kau anggap pacar??",DongWoon terdengar menangis..Hujan mulai turun membasahi kalian berdua..Kau mulai menangis mendengar kata-kata DongWoon..

DongWoon memegang pundakmu lalu memutar badanmu hingga kalian bertatapan..

"Katakan padaku kalau kau masih menyukaiku!!",paksa DongWoon.."KATAKAN!!!!KATAKAN!!!!",DongWoon berteriak sambil mengguncang tubuhmu..Hujan turun semakin deras..

"Aku...",kau mulai membuka suara..Tangisanmu bisa terdengar oleh DongWoon..KiKwang melihat kalian dari jauh..Tangannya mengepal berharap kau mengatakan kalau kau sudah tak lagi menyukai DongWoon..

"KiKwang,aku sudah katakan padamu..Aku tak akan pernah mau putus darimu..Lebih baik lupakan saja wanita itu!!Kalau kau berani memutuskanku,akan kubunuh wanita itu!!Kau tau aku bisa berbuat apa saja demi mendapatkan dirimu!!Aku bahkan berubah seperti ini karena dirimu!!",anak yang dulu berkacamata itu mengancam KiKwang..

"Tenang saja,GaeRi..Aku tidak akan putus darimu kecuali aku terpaksa..Kau tau berapa besar cintaku pada (menyebut namamu)..Jika dia menyukaiku juga,ada kemungkinan kita akan berpisah..Ok?!Jika kau membunuhnya,kau akan kubunuh!!!Kau juga tau kan aku bisa melakukan apa saja untuknya!!",jawab KiKwang dengan santai..Matanya kembali fokus padamu dan DongWoon..Dia ingin sekali menarikmu dari sana karena hujan yang begitu lebat..

"Tenang saja,DongWoon..Aku akan selalu bersamamu..",kau mengucapkan kata-kata itu karena kau melihat KiKwang sedang bersama anak berkacamata itu..Kau berpikir mungkin mereka sedang berkencan..Namun sayang,dugaanmu salah..

KiKwang yang mendengar kata-katamu,langsung berdiri lalu pergi diikuti oleh anak perempuan itu..DongWoon memelukmu karena senang kau masih menyukainya..Kau menangis di pelukan DongWoon..Menangisi kenapa kata-kata itu yang keluar dari mulutmu..Kau tau kalau kau tak lagi menyimpan perasaan pada DongWoon..Kau merasa semakin bersalah padanya..

Hari kontes akhirnya dimulai..Kau menampilkan permainan piano terbaikmu..Kau lolos untuk masuk ke babak berikutnya setelah memainkan lagu Canon..DongWoon dan KiKwang juga lolos masuk ke babak berikutnya setelah menampilkan break-dance dan street-dance..Anak berkacamata itu pun juga masuk ke babak berikut setelah menampilkan balet Nutcracker..

Tibalah waktu 10 besar kontes tersebut (Grand-final)..Kau berada di urutan ke-2..DongWoon berada di urutan ke-5..KiKwang berada di urutan ke-6 dan GaeRi berada di urutan ke-10..

Untuk penampilan terakhir, kalian semua mengambil nomor urut..DongWoon mendapatkan kesempatan tampil yang pertama..KiKwang mendapat nomor urut ke-5..GaeRi mendapat nomor urut ke-7 dan kau mendapat nomor urut terakhir..

Untuk penampilan terakhir, sekolah menyewa sebuah stasiun TV terkenal di Korea..DongWoon sedang bersiap-siap dengan kostumnya..KiKwang mengetuk pintu ruang gantimu..

"(menyebut namamu),boleh aku masuk??",Kikwang mengetuk pintumu..
"Oh?!",kau membuka pintu dan terkejut mendapatkan KiKwang di sana..
"Ki..KiKwang??",kau menutup mulutmu tak percaya..

KiKwang tiba-tiba memelukmu..

"Maaf..Maafkan aku ya..Bukan maksudku untuk berubah..Jujur..Akupun benci dengan sikapku ini..Aku ga bermaksud untuk bermain bersama mereka..Tapi..Itu datang secara alami saat aku melihatmu bersama DongWoon..Aku cemburu..Sungguh..Aku sangat cemburu!! Aku suka kamu, (menyebut namamu)!! Aku selalu menyukaimu!! Bahkan mulai saat kita menginjak usia remaja..!!Aku hanya takut jika kau menolakku..makanya...",KiKwang berusaha menjelaskan semuanya padamu tetapi kau memotong ucapannya..Kau menarik kerah kemeja yang dipakai KiKwang hingga wajahnya setara dengan wajahmu..Kau mencium bibir KiKwang..KiKwang terkejut namun dia akhirnya menutup matanya dan menikmati ciuman kalian itu..

KiKwang terus mendorongmu masuk hingga kalian masuk ke dalam ruang gantimu dengan posisi kalian masih berciuman..DongWoon yang sedang lewat melihatnya..Dia melihat kalian yang sedang berciuman masuk ke dalam ruang ganti dan saat KiKwang menutup pintu..Hatinya terasa sakit..Tanpa sadar DongWoon meneteskan air mata..Ia tersenyum sedih lalu berjalan tanpa arah..

Sementara kau dan KiKwang di dalam sedang asyik menikmati ciuman kalian sudah berlangsung sangat lama di atas sofa yang ada di ruangan itu..Kau yang berada di bawah KiKwang, mulai menaikkan kakimu di atas tubuh KiKwang..KiKwang sedikit demi sedikit melepas pakaiannya..Kau meraba tubuhnya dan melingkarkan tanganmu di belakang lehernya..Kau mencakar bagian belakang KiKwang..KiKwang mendesah dan begitu pula dengan dirimu..

KiKwang mulai melepaskan pakaianmu..Kau tidak melawan..KiKwang mulai menciumi tubuhmu..Kau mendesah mengeluarkan suara yang membuat KiKwang semakin "bersemangat"..KiKwang melepaskan pakaian bawahnya dan rokmu..

Kau memegang tangan KiKwang..

"KiKwang-ah..Ah..Hmm..Lebih baik kita hentikan sampai sini saja..Aku tidak mau kita pergi lebih jauh..Berbahaya bagi kita..Lagipula kita masih harus tampil setelah ini",katamu sambil melepaskan ciuman KiKwang..

"Ya, kau benar..Maaf yah..Tapi..Kau benar-benar tidak menolakku??",tanya KiKwang sambil memakai bajunya kembali..

"Haha..Iya,bodoh..Aku itu sudah jatuh cinta padamu..Entah sejak kapan aku mulai merasa kehilanganmu..",kau menjawabnya sambil mencubit hidung KiKwang yang mancung itu..

"Benarkah??Lalu kenapa waktu itu kau bilang pada DongWoon kalau kau akan terus bersamanya??", tanya KiKwang..

"Itu karena aku melihatmu bersama Goo GaeRi..Aku cemburu dan tak sadar aku mengatakannya", jawabmu sambil mengenakan pakaianmu lagi..

"Goo GaeRi dan aku tak ada hubungannya..", lagi-lagi KiKwang terpotong ucapannya..Kali ini oleh ketukan pintu..Itu adalah ketua panitia acara..Ia sedang mencari DongWoon yang menghilang dan tidak tampil untuk penampilan terakhirnya..Kau terkejut dan langsung berlari ke ruang ganti DongWoon..Ruang gantinya kosong..

Kau keluar untuk mencarinya..Sementara KiKwang masih mencarinya di dalam gedung..Saat giliran KiKwang untuk tampil..Ia tampil dengan memukau..Semua siswa wanita meneriakki namanya..Kini dia calon terkuat untuk menang..

Kau menemukan DongWoon di rumah sakit Icheon..

"SON DONGWOON!!!",kau berteriak memanggil DongWoon yang sedang berlutut di halaman rumah sakit Icheon, tempat kau dan DongWoon bermain dulu..DongWoon melihat dirimu dengan sebuah senyuman sedih..

Dia berdiri..Lalu berteriak mengatakan,"YA!!! (menyebut namamu)!!! KAU TEGA SEKALI MEMBUANGKU SEPERTI INI!!!BARU 6 BULAN WAKTU KITA!!KAU MEMBUANGKU!!Tak apa..Hahahaha..AKU RELA SEKARANG UNTUK MELEPASMU!!!PERGILAH!!IKUTI KEMBALI KONTES ITU!!!AKU TAK APA-APA!!AKU MENGALAH DEMI DIA!!!".

Kau melihatnya tersenyum dengan tulus dan kau berlari memeluknya..

"Terima kasih, DongWoon..Maafkan aku sudah menyakitimu..Aku mungkin sudah salah dengan perasaanku waktu itu..Maaf ya..Terima kasih juga..",katamu di telinganya..

"Tak apa-apa, (menyebut namamu)..Sudah sana..Nanti giliranmu terlewat..",jawab DongWoon..

Kau kembali ke tempat kontes dengan berlari..DongWoon menangis saat melihatmu berbalik pergi kembali..

Kau menampilkan lagu yang dibuat oleh ibu KiKwang dengan sangat indah..KiKwang tersenyum di belakang panggung..GaeRi yang sudah berganti pakaian, memeluk KiKWang dari belakang..KiKwang melepaskan tangan GaeRi..

"GaeRi,maaf..kali ini kita benar-benar harus berpisah..Aku dan (Meneyebut namamu) kini sudah resmi berpacaran..Cintaku kini sudah terbalaskan..Maafkan aku..Terima kasih juga kau sudah mau berubah demi aku..",KiKwang meminta maaf pada GaeRi..

PLAKKKK!!

GaeRi menampar muka KiKwang..GaeRi menangis dan berlari ke ruang gantinya..Dia mengambil pisau yang sudah dia persiapkan jika suatu hari KiKwang memutuskannya..Saat itu, kau sudah selesai tampil dan sedang berada di ruang ganti..GaeRi masuk ke dalam ruang gantimu..Dia bersiap menusukmu dari belakang..KiKwang menahan pisau itu dengan tangannya..Tangan KiKwang mengeluarkan darah yang sangat banyak..Kau terkejut dan berteriak..Seluruh panitia datang ke ruang gantimu..GaeRi ditangkap oleh para panitia dan dibawa ke kantor polisi karena membawa senjata tajam..KiKwang diobati oleh para panitia dan kau menemaninya..

Pemenang akhirnya diumumkan dan pemenangnya adalah KiKwang..Kau mendapatkan juara ke-2..

Semua berakhir dengan lancar..Kau dan KiKwang memulai kehidupan baru kalian sebagai sepasang kekasih dan lulus dari NamSan high school,pergi kuliah bersama di Seoul University..DongWoon lulus dari NamSan dan pergi kuliah ke luar negeri..


--THE END--
Yoomi Park
"Wah,hari ini cerah banget yah,Kwangie?!"
"Huaaa,ya ya ya..Hei!!Knapa sih kamu ngajak aku pindah sekolah segala??Lagian kenapa tiba-tiba kamu mau pindah??Kan sekolah kita yang dulu lebih elit!!Lagipula kenapa kita harus jalan kaki begini??Kita kan biasanya selalu naik mobil ke sekolah!!Aigoo~ kau ini..!!",keluh KiKwang padamu..

Kau pindah dari sekolahmu yang lama dengan satu tujuan..Dengan berat hati,orang tuamu yang adalah seorang pengusaha kaya membiarkanmu pindah dari JaeWon High School (International School) ke NamSan High School..

"Ihh,jangan marah donk..Aku kan ga maksa kamu waktu itu untuk ikut aku..Kamunya yang akhirnya mau..Weeek",kau kesal dengan KiKwang yang adalah sahabatmu dari kecil..

Orangtuamu dan orangtua KiKwang bersahabat dekat..Mereka berniat menjodohkan kalian namun,kau tidak mau karena kau sedang menyukai seseorang..

Kau berjalan meninggalkan KiKwang sendirian di belakang..Kau kesal dengan sikapnya yang selalu suka menyalahkan orang lain..KiKwang hanya tersenyum melihatmu dari belakang lalu melihat ke langit..

"Kau memang tak pernah berubah,(menyebut namamu)..Tapi itulah yang kusuka darimu..haha",gumam KiKwang sambil melihatmu yang sedang berjalan cepat dan tersenyum..

KiKwang tidak tau apa maksudmu pindah ke sekolah lain..Dia mengikutimu pindah sekolah karena dia menyukaimu dan kau tak pernah tau..KiKwang telah menyimpan rapat-rapat perasaannya padamu sejak kalian masih duduk di bangku SMP..Kalian tidak pernah berpisah meski hanya 1 menit..

KiKwang menyusulmu..Namun tiba-tiba langkahnya terhenti ketika melihatmu bertabrakan dengan orang lain..Dari seragam sekolah yang dipakainya,pasti dia adalah murid NamSan High School dan itu artinya kalian satu sekolah..KiKwang cepat-cepat berlari ke arahmu..Lagi-lagi langkahnya terhenti saat melihatmu dibantu orang tadi untuk berdiri dan kamu tersenyum manis pada orang tersebut..KiKwang merasakan seperti ada yang pecah di dalam hatinya..Dia merasa kau tidak pernah menunjukkan wajah manismu di depannya..

"Ah,trima kasih..Maaf ya aku ga liat-liat",katamu pada orang tersebut dengan senyuman manismu..
"Umm,seharusnya aku yang minta maaf karena aku terlalu terburu-buru sampai tak melihat ada orang di depanku..Maaf ya..Oh ya,sepertinya kita pernah bertemu ya?!Wajahmu tak asing bagiku",tanya cowo berbadan tinggi itu..
"Uhmm,ternyata kau ingat ya??Kupikir kau sudah melupakanku",jawabmu malu-malu..
"Aku tidak mungkin melupakan orang secantik dirimu..haha..oh ya, kenalkan, namaku DongWoon..Son DongWoon..kurasa aku tidak pernah melihatmu disini"
"Oh,hai, DongWoon-ssi..Aku, (menyebut namamu)..Ah, iya aku memang ga pernah bersekolah di sini..ini hari pertamaku",jawabmu dengan sedikit nada semangat..
"Hahaha..kenapa kau mau pindah ke sekolah ini??Kulihat terakhir kali, kau memakai seragam JaeWon International School..",DongWoon tertawa saat ia tau kalau kau pindah ke sekolahnya dari sekolah lamamu..
"Ah,tidak apa-apa..aku hanya ingin ganti suasana saja..",jawabmu dengan cepat..

Sebenarnya kau pindah ke sekolah ini adalah karena dia (DongWoon)..Kalian bertemu tanpa sengaja di suatu hari dan kau jatuh cinta pada DongWoon..Karena cintamu yang begitu luar biasa besarnya pada DongWoon,kau memeriksa latar belakang keluarga DongWoon serta dimana dia bersekolah..Setelah mengetahui dimana dia bersekolah, kau meminta orang tuamu untuk memindahkanmu..

"Oh..kupikir ada apa kau pindah..ya sudah,aku duluan ya..sampai ketemu lagi nanti",sahut DongWoon dengan cepat..Sepertinya dia melihat seseorang di belakangmu dan dia berlari menuju sekolah..Kau melihat ke belakang..Yang kau lihat hanyalah segerombolan siswa perempuan yang tampaknya "penguasa" di sekolah itu..salah seorang dari mereka terlihat berbeda di banding yang lainnya yang berdandan cantik..dia pendiam dan menggunakan kacamata..dia melihatmu lalu tersenyum..

Tak lama, KiKwang sudah berada di sampingmu..Dia mengkerutkan dahinya lalu bertanya,"Siapa dia??Kau kenal dengannya??Kalian terlihat akrab",dengan nada agak cemburu..
"Oh?! Siapa maksudmu??",tanyamu bingung..
"Laki-laki tadi..yang menubrukmu itu",tanya KiKwang agak malas..
"Ah,maksudmu DongWoon??Ya, waktu itu kami tak sengaja bertemu dan ternyata dia masih mengingatku",jawabmu dengan wajah berseri..KiKwang kembali mengkerutkan dahinya dan dengan nada cemburunya dia bertanya,"Oh..Jadi dia ya alasanmu pindah kesini??Kamu suka sama dia??"

Mukamu memerah dan ingin menjawab 'iya'..Namun kau menyangkalnya dan pergi masuk ke sekolah itu..KiKwang hanya melihatmu dari kejauhan lalu mendesah..Mukanya terlihat menjadi murung..Hatinya hancur..Dia tau meskipun kau berkata tidak,itu artinya iya..KiKwang menunduk lalu tak lama berjalan kembali masuk ke sekolah itu..

Tak disangka, kau dan DongWoon ternyata 1 kelas..Hatimu sangat senang..DongWoon tersenyum melihatmu..Dia sedikit melambaikan tangan padamu..Kau pun membalas lambaian tangan itu bak melambaikan tangan pada kekasihmu..KiKwang yang juga 1 kelas dengan kalian,melihat itu dan hatinya kembali sakit..

Entah kebetulan atau jodoh,kursi di sebelah kiri DongWoon kosong dan guru memintamu duduk disitu..Sedangkan KiKwang duduk di sebelah kirimu..Kau duduk diapit oleh 2 pria tertampan di sekolah itu..

Perhatianmu selama pelajaran hanya tertuju pada cowo yang ada disebelahmu,yaitu DongWoon..Kau tidak menyangka kalau dia ternyata orang yang sangat pintar..Semua pertanyaan dari guru bisa dengan mudah dijawabnya..Kau semakin terpesona..KiKwang hanya bisa melihatmu dengan pandangan kecewa..Cintanya tak mungkin lagi akan terbalaskan..

Tak terasa,bel tanda istirahat berbunyi..DongWoon menawarkanmu untuk pergi dengan dia,berkeliling sekolah..Kau tentu saja bersedia..Tiba-tiba,KiKwang berdiri dari tempat duduknya dan berkata,"Hey,(menyebut namamu)!!! Kau sudah lupakan aku ya??Kau mau pergi sendiri bersama dia?!"..Nada bicaranya sedikit memancarkan kemarahan karena cemburu..

"Dia temanmu??",DongWoon bertanya padamu sambil mengarahkan kepalanya ke KiKwang..Pandangannya memancarkan kalau dia tidak suka dengan KiKwang..

"Oh?!Iya,dia temanku..Kami selalu bersama sejak masih kecil..Orang tua kami bersahabat dan rekan bisnis",kamu menjelaskan pada DongWoon takut-takut kalau DongWoon mengira kalian adalah pasangan kekasih..

"Oh..Halo,aku DongWoon..Son DongWoon..namamu siapa??",DongWoon memperkenalkan dirinya pada KiKwang sambil menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan KiKwang..

"Hai juga..namaku KiKwang..Lee KiKwang",jawab KiKwang dengan ketus dan tidak mengindahkan tangan DongWoon..Mata KiKwang tertuju padamu..Dia ingin sekali meraih tanganmu..Tak lama,dia pergi meninggalkan kalian berdua..Pandanganmu terlihat kau kaget dengan tingkah KiKwang..Tak biasanya dia meninggalkanmu sendiri..

"Ada apa dengannya??Kenapa dia bertingkah aneh sekali sih??Dasar!!",katamu sambil mengernyitkan dahi..Hatimu marah sekali dengan tingkah KiKwang..

DongWoon tersenyum padamu dan hatimu kembali tenang..Kau pun ikut dengan DongWoon berkeliling sekolah..

Didepan ruang musik,kau melihat sebuah piano..Tanpa sadar,kau masuk ke ruang musik itu dan mulai memainkan piano itu..DongWoon yang tidak melihatmu masuk ke ruang musik,terhenti saat mendengar suara dentingan piano itu..Dia menoleh ke belakang dan mendapatkan dirimu yang sedang asik menekan tuts piano itu..Dia berdiri di depan pintu dan terpesona memandangmu..KiKwang ternyata juga berada disitu..Dia berdiri di sisi pintu yang lain..Dia tersenyum dan berjalan masuk..DongWoon melihatnya..KiKwang langsung duduk di sampingmu lalu mengusap-usap kepalamu..

"Ternyata kau masih ingat ya dengan lagu ini??Terima kasih ya",kata KiKwang padamu sambil tersenyum..
"Hehe..Tentu saja!!Ini kan lagu ibumu..Dia guru pianoku yang benar-benar sangat kusayang..Oh ya,kau kenapa sih tadi??Aneh!!",katamu setelah berhenti memainkan piano..

"Hmm??Ga kenapa-kenapa..Sudah lanjutkan saja main pianonya..Gimana kalau kita duet seperti waktu itu??",KiKwang hanya tersenyum melihat bayangan DongWoon di piano tersebut..

Kalian memainkan piano itu berdua lalu tertawa bersama..DongWoon kaget saat mendengar lagu yang kalian mainkan berdua itu..Dia merasa tau lagu itu karena itu adalah lagu yang tak akan dia lupakan seumur hidupnya..Lagu yang hanya dia ingat saat berusia 6 tahun dimana dia dirawat di rumah sakit karena kecelakaan mobil saat pulang sekolah..Saat itu dia hanya bisa terbaring sendirian..Orang tuanya sangat sibuk dengan pekerjaan dan kakaknya sibuk dengan sekolahnya..Tak ada satupun yang menjaganya di rumah sakit..Satu hari,seorang anak perempuan yang menderita hepatitis A,dirawat di kamar yang sama dengan dia..

Anak perempuan ini selalu mengajaknya bicara namun DongWoon kecil tidak mau meladeninya..Hingga akhirnya mereka menjadi akrab..Orang tua anak perempuan tersebut juga menemani DongWoon..Sehari sebelum DongWoon keluar dari rumah sakit,anak perempuan tersebut memainkan piano yang ada di rumah sakit dan bernyanyi untuknya..DongWoon tersentuh dan akhirnya menyukai anak tersebut..Saat DongWoon kembali ke rumah sakit,dia tidak lagi mendapatkan anak itu di sana..

Dia melihatmu dari jauh dengan penuh pertanyaan di dalam hati,"Apakah dia anak itu??Apakah dia anak yang membuat hatiku membeku pada wanita lain??Kenapa dulu aku ga menanyakan nama anak itu??"..

DongWoon melangkah masuk ke ruang musik..Dia menyentuh pundakmu dan kau pun menengok..

"Ah,DongWoon-ssi..Maaf tadi aku.....",ucapanmu dipotong DongWoon..
"Apa kau pernah dirawat di rumah sakit Icheon saat berusia 6 tahun??"
"Nee?!Darimana kau tau??Ya,aku pernah dirawat disana..Saat itu aku mengidap....",lagi-lagi kalimatmu dipotong oleh DongWoon..
"Hepatitis A??"
"Bagaimana kau tau??",tanyamu kaget..

DongWoon menarikmu berdiri..Dia memelukmu tanpa sadar..

"Kau lupa aku??Aku terus mencarimu kemana-mana!!",katanya sambil tersenyum..
"DongWoon-ssi..Lepaskan aku..",katamu sambil berusaha melepaskan pelukan DongWoon yang erat..
Setelah DongWoon melepaskan pelukannya,kau bertanya,"Maksudmu,kau ini anak laki-laki yang kecelakaan itu??"

DongWoon mengangguk dan terlihat senang karena anak perempuan itu masih mengingatnya..KiKwang hanya bisa melihat kalian dengan bingung..Saat itu,KiKwang sedang berada di US bersama ayah dan adiknya untuk menjemput ibunya pulang ke Korea..Dia tidak tau kalau kau dirawat di rumah sakit..

Kau dan DongWoon tertawa bersama dan itu membuat KiKwang sakit hati..Kenapa kau tak menceritakan kalau kau masuk rumah sakit padanya,pertanyaan itu terus menerus ada di pikirannya..DongWoon memelukmu lagi dan tersenyum saat melihat KiKwang..Dia merasa kalau KiKwang menyukaimu dan kini,dia merasa menang darinya..

"Oh ya,(menyebut namamu)..Kau sudah memutuskan mau ikut extra-kurikuler apa??",tanya DongWoon..
"Tentu saja..Aku akan ikut extra-kurikuler musik..Memang ada apa??",tanyamu heran..
"Oh..musik..Tidak ada apa-apa..Tadinya kalau kau belum memilih extra,aku mau mengajakmu ikut denganku..",jawab DongWoon sedikit kecewa..
"Lho?!Memang kau ikut extra apa??",tanyamu dengan penasaran..
"Aku??Dance..",jawab DongWoon..
"Kalau begitu kita akan sering bertemu ya..",potong KiKwang dengan ketus.."Aku juga ikut extra dance.."

DongWoon kaget dan dia merasa bahwa KiKwang benar-benar saingannya..
Yoomi Park
"That's okay, JunHyung..I don't mind with that..That's my fault..But,you're my motivator to be more pretty like this..Thank you", HaeMin cries..
"ARE YOU STUPID OR WHAT?? I ALMOST MADE YOU DIE LIKE THAT AND YOU STILL...", JunHyung feels guilty..
"Still what?? Why you can't continue your words?? And 1 question.. Why you didn't come that night??", HaeMin makes a smirk on her face..
"I swear I didn't receive any letter that time",JunHyung got confused..
"Huh?! But how?? ......... Damn!! It must be GaEun!!", HaeMin discovered something..
"GaEun?? But she's your best friend..",JunHyung is strong enough now to sit..
"No..GaEun liked you too that time and she got jealous because TaeMin oppa was closed with you..She thought that I must be closed with you too",said HaeMin with a sad tone..
"Then,why you didn't come to the match??",JunHyung asks HaeMin as his hand touch HaeMin face..
"Match??What match??",HaeMin gets confused..
"Haha..Then it must be GaEun too..",JunHyung has a little smile and slowly touch HaeMin's face..

HaeMin and JunHyung seeing each other..HaeWon leaves them two..JunHyung kisses HaeMin's lips..HaeMin closes her eyes and let JunHyung's lips touch her lips..They're enjoying it..JunHyung undresses his shirt as they lay down on the bed with a 'hot' kiss..HaeMin can feel JunHyung's hand touches her hips..Once HaeMin is making a 'sigh' and that makes JunHyung feel 'energetic'..HaeMin bites JunHyung's lips as JunHyung rubs her thigh..JunHyung slowly kissing HaeMin's neck..

He whispers,"Don't you know that I always thinking about you even since the first time we met??I'm crazy because of you!! You are a drugs for me, HaeMin!! I can't live without you" and that makes HaeMin feels happy..She turns their position and she's in the top and she kisses JunHyung's neck too while saying,"So, you fell for me, huh?! It means that you like me first.. Why you never told me before?? I was so ugly back then..Why you fell for me??"

JunHyung makes a little laugh and he turns HaeMin again..She's under him now.."Because of your kindness and you're smart..Look doesn't matter for me because I don't want to have a beautiful girlfriend but she's evil",he answered and he kisses HaeMin's lips again as his hand tries to open HaeMin's pajama..HaeMin holds JunHyung's hand..She smiles and turn the position again.."Not that fast,stupid!!",she is laughing and kisses JunHyung's body..Now, JunHyung makes a 'sigh'..

Suddenly,TaeMin is knocking on HaeMin's door..They are so shock and JunHyung quickly wears his shirt again..HaeMin is going out to meet TaeMin while JunHyung still dressing up..

"Is he okay??",asked TaeMin..He feels guilty..
"Oh..He's okay..",HaeMin answers with looking down..
"What happened?? Does he...",TaeMin asks his sister but cut down when he sees JunHyung is out from HaeMin's room..JunHyung rolls his arm around HaeMin's shoulder..
"Don't worry, TaeMin.. Nothing happened.. I'll take care of your sister if you allow me to date her",JunHyung said and makes the entire house shock..HaeWon and TaeMin get shock and looking each other..HaeWon nodded,makes a sign to TaeMin to allow them to date..HaeWon knows that his sister really loves JunHyung..

"Hhh,well..Okay..I'll allow you to date HaeMin",TaeMin said..
"REALLY??OPPA??",HaeMin shocks with her brother decision..
"Thank you, TaeMin..", JunHyung hugs his friend..

They don't know that someone is there with them since the door is opened..DooJoon is there and he heard 'em all..He walks in..

"What??Date??",DooJoon's voice makes all of them shock.."You want to date her while you're preparing your wedding with GaEun??",he continues..He makes JunHyung's face turns into white..
"WEDDING??WHAT??GAEUN??",HaeMin and TaeMin can't believe with what DooJoon just said..

"No..I don't want to marry that woman..I never love her..All I want is.......",JunHyung tries to explain but TaeMin hits his face with a big punch..
"YOU BASTARD!!!! GET OUT FROM MY HOUSE NOW!!!!!",TaeMin gets angry..HaeMin just looking at JunHyung with a sad face..
"HaeMin-ah, I have an explanation for this..Please listen to me",JunHyung is begging HaeMin..
"JunHyung-ah,I don't need any explanation..Just go home and I will forget everything that happened between us today..Thank you for knowing you..I wish we never meet again..Just go home..",HaeMin said with a sad tone..
"But..HaeMin..I swear I only love you even from 4 years ago!!! I SWEAR!!!",JunHyung gets on his knees in front of HaeMin with a tears..
"JunHyung,just go home..I don't need any explanation..Hmm??",HaeMin tries to make herself calm..

--Next Day--

HaeMin and TaeMin still on their vacation since it takes 3 months holiday..HaeMin just locked herself in her room..She cries..DooJoon is there with his friend named YoSeob..They want to ask HaeMin if she wants to join them in a vacation to California..HaeMin doesn't want to go but TaeMin pushes her to go with them since JunHyung doesn't join the vacation because he's too busy with the wedding's preparation..

--2 days later--

Finally, HaeMin joins the boys..In California, DooJoon confesses his feeling to HaeMin..
"HaeMin, I know maybe I'm too cruel to say this since you're still in a pain..But do you know how much I love you??I couldn't sleep on the day we graduated from high school because that would be the last day for me to see you..I don't want to make it longer, to the point,do you want to be my girlfriend??"
No answer from HaeMin..She stills shut her mouth..Suddenly,she speaks up after seeing someone..

"Well, if you love me, marry me..Marry me on the day JunHyung gets married.."
DooJoon shocks when he heard that from HaeMin..He looks so happy but when he turns his head, he sees JunHyung with GaEun,HaeMin friend from high school..JunHyung's face turns into white..He heard all of what HaeMin just said..

"HaeMin??Whoaaa~ It's been a long time!! How are you??",GaEun greets HaeMin..She doesn't know that HaeMin and JunHyung already knew what happened 4 years ago..
"GaEun?! Whoaaa~~ I'm good.. I heard that you and JunHyung will get married next month??Congratulations!! You get what you want..Happy now??",HaeMin says it with a sarcastic tone..
"Hahahaha.. Of course I'm happy!!! And what about you?? You don't have any boyfriend??",GaEun's face turns like an evil..
"Who said that?? I have a boyfriend and we'll be getting married next month on the same day as your wedding, isn't that right, jagiya?? I don't expected that we'll be getting married on the same day",HaeMin looks at DooJoon while holds DooJoon's arm..

DooJoon just smiles and he kisses HaeMin's lips after looking at JunHyung's face.."Of course,honey..We'll be getting married that time..We're busy right now with the preparation",he says that while looking at JunHyung with a full smile..He can see JunHyung's white face..He seems angry..Suddenly,

"LET ME GO,BITCH!!YOU ARE THE ONE WHO MADE ME COULDN'T GET MY LOVE!!I HATE YOU!!,JunHyung says that to GaEun..
"Ju...Jun..JunHyung-ah!! What's wrong with you?? I don't know what do you mean??",GaEun seems scared..
"You were the one who took my letter,right?!",JunHyung shocked when he heard HaeMin said that..
"Huh?! Me?! Uhhh....",GaEun can't speak..
"Well,I don't mind, GaEun..Just be sure to make JunHyung happy..",HaeMin tries to not crying..
"Lee HaeMin!!!",JunHyung holds HaeMin's hand..DooJoon's hand suddenly holds JunHyung's hand..

"Let her go",DooJoon says with a low tone..JunHyung let HaeMin's hand go..DooJoon and HaeMin go leave JunHyung and GaEun..DooJoon asks HaeMin if she's sure with all of what she just said..HaeMin says that she's sure..DooJoon hugs her without asking the reason why she wants it..

--Next Month--

On the next four days,DooJoon and HaeMin also JunHyung and GaEun will get married.. DooJoon and HaeMin will be getting married on their school and JunHyung and GaEun on the five stars hotel.. Suddenly, while preparing her wedding, HaeMin meets JunHyung on the street..

"HaeMin,I need to talk with you..Can we talk now??"
"But it's really late..I have to go back home before DooJoon starts to looking for me..Sorry, I can't"
"Okay, then meet me tomorrow on the park near the auditorium..Remember that place??"
"Of course..I remember that I almost die there..Ok,I'll see you tomorrow..Bye"

HaeMin gets back to DooJoon's apartment..It will be their house after the wedding..DooJoon isn't home yet..HaeMin sleeps and she doesn't know that she calls JunHyung's name in her sleep..DooJoon is now home and heard what she said in her sleep..It breaks DooJoon's heart..He finally knows that HaeMin still can't forget JunHyung..He lays down beside HaeMin and he kisses HaeMin's forehead..

"HaeMin,it's up to you now..I know you can't forget him even after what I gave to you to forget him, you will never forget him because he's still in your heart..I even didn't asked you why you want this wedding..Now I know why..You want to forget him and used me to forget him..But you can't, can you?! HaeMin, if you want me to cancel this wedding, I will do that..I will do everything that makes you happy..I want you to be happy but JunHyung is also marrying someone else..If only I could help you..I know, my love for you is kinda stupid because I will do everything for you..If you want me to die, I will.. HaeMin, I just want you to know how much I love you..I'm crazy,huh?! I love you..I love you, Lee HaeMin",DooJoon cries..

The next morning,like usually,HaeMin wakes first and makes a breakfast..She sees DooJoon whom still sleep..She kisses DooJoon's forehead..

"Good morning,my Joon~ Sorry, I have to go..Just a minute,okay?!",she said as she kisses DooJoon's forehead again..HaeMin goes to the place where she has appointment with JunHyung..When she closes the door, DooJoon opens his eyes and humming,"My Joon?? DooJoon or JunHyung, HaeMin?? Why I felt that Joon is exactly for JunHyung??", he closes his eyes again..

HaeMin meets JunHyung whom already there..

"JunHyung-ah..",she called
"HaeMin??Ah, sorry I was too excited so I came earlier..",JunHyung explained why he is already there..
"Hmph..That's okay..Nothing to be forgiving..By the way, do you know that you're standing exactly on the spot where I was dying that time?"

JunHyung sees the spot he stands and suddenly hugs HaeMin..

"I'm sorry..I'm sorry for not coming that time..You know, I will always love you forever and ever..Where is your wedding's place??Take me there"
"Oh?? But that wasn't your fault..Well, it takes on our school.."

HaeMin takes JunHyung to her wedding's place..JunHyung cries when he sees so many beautiful flowers there..

"If only this is for our wedding..If only..",he cries
"JunHyung..", HaeMin hugs JunHyung from the back..
"Do you still love me??",HaeMin asks him..
"Of course..why??",JunHyung answers..
"Why you never asked me why I want to marry DooJoon??",HaeMin asks with a teary eyes..
"Eee??",JunHyung got confused..
"I have my reason why.. That night, I told DooJoon to marry me in front of you, I want you to stop me and said that you're still in love with me..I really wanted to see GaEun's broken face..She deserves it but you had no action that time..So, this is the consequences for what I said..We will be married to another persons in 3 days..So, be happy..Even I also can't and will never love DooJoon but I will try to be a good wife for him..Goodbye, JunHyung..", HaeMin said that with a tears on her face while she's about to go from the school.. JunHyung holds her arm and turns her until her face can be seen by him..JunHyung hugs her so tight and HaeMin also hugs him..

"Can you say who is in your heart now, HaeMin??",JunHyung asks with a teary eyes..
"Of course still you, stupid..",HaeMin answers him with a little laugh..

JunHyung kisses HaeMin's lips immediately as he heard HaeMin's answer.. They are kissing each other.. They don't know that DooJoon is seeing what happened between them.. DooJoon is crying on his heart and leaving the place with a sad face..

The next 3 days,

This is the day for JunHyung and HaeMin for their new life.. DooJoon and JunHyung are ready with groom's clothes and GaEun also ready with her bride's gown.. Suddenly, HaeMin is missing..She can't be found anywhere..LeeGyung and ChaeYeon try to find her but it's a waste..TaeMin suddenly knows something..DooJoon is just smiling and put his groom's outfit back..He says sorry to the guests because the wedding is cancelled..

JunHyung and GaEun are walking in the aisle now..GaEun seems so happy while JunHyung is sad..TaeMin suddenly appears and makes the wedding in a mess..He stands between JunHyung and GaEun..

"YA, Yong Jun Hyung!!! Please~ Help me!!"
"TaeMin??What... Something happened with HaeMin????", JunHyung's face turns into white..
"CANCEL THIS WEDDING!!! GO TO THE EAST OCEAN NOW!!! Just you who can help her!!"
"WHAT??OCEAN??What is she tryin' to do?? DAMN!!!", JunHyung removes his cloak and runs away..

GaEun who left in a shock face suddenly cries and sits on the floor..She knows that she deserves it for what she did 4 years ago..TaeMin just looks at her and helps her to stand..

"Chu GaEun, you deserve it!! You almost made my sister die and now, you are casted by JunHyung..How that feels??",TaeMin leaves the room and goes home..

In East Ocean, JunHyung can see that HaeMin is trying to suicide..HaeMin is wearing her gown..He runs to HaeMin and as he gets HaeMin's hand, he pulls HaeMin's body and hugs her..

"Babo!!! WHAT ARE YOU TRYING TO DO,HUH?!"
"JunHyung??I..I...", HaeMin started to cry..
"I almost dying when I heard that you're in the ocean!!Don't leave me!! I'll cancel the wedding!!"
"What??"
"Yes.. I cancelled the wedding and I heard that your wedding is also has been cancelled.."
"Really??"
"Yes..Now, we can be together..GaEun just called me on my way here that she will find another man..She lets me go..So don't be stupid!!"

HaeMin just crying on JunHyung's chest..She's happy but also sad..She tells JunHyung that she had a fight with DooJoon last night because DooJoon really wanna let her go and she didn't want it..She wants to repay what DooJoon has did for her..JunHyung takes HaeMin to his car and he gives HaeMin a towel to make her hair and body dry..JunHyung slowly touch HaeMin's lips with his lips and saying,"Don't ever leave me again!!"..

While DooJoon told a story about him and HaeMin to LeeGyung and ChaeYeon..He said that actually they met 6 years ago when DooJoon hit her with a motorcycle but she's okay and forgave him at that time..But seems like HaeMin can't remember that..

--8 Years Later--

"Ya, Yong Jun Hyung!! You said that you will pick JinHee up from school!!"
"I'm sorry.. I have an important meeting!!"
"But.. Is your business more important than your family?? You promised JinHee to came at her 1st stage!!"
"I know!! I'm sorry!! One thing, my family still is my precious thing in my life!!"
"Umma, appa.."
"Oh.. JinHee-ya, let's go!! Your father seems so busy", HaeMin holds JinHee, her daughter who is 5 years old..JinHee is JunHyung and HaeMin's daughter and they have a son who named JaeShik and now he's 2 years old..

"Umma, I don't want you and appa to have a fight..I'm sad"
"Oh, that's okay, JinHee.. Let's go home and play with JaeShik"

At home, suddenly JunHyung is already there and makes a special-surprise-party for his wife, Lee HaeMin..Today is HaeMin's birthday..She even doesn't realized that..JunHyung and JaeShik hold a cake and sing a Happy Birthday song with JinHee..HaeMin cries..

"Thank you..It's a biggest present in my life that I have this family..I love you all"
"I'm so sorry, HaeMin.. Actually, that's my tricked to not pick JinHee up from school..hahaha..Anyways, happy birthday, yeobo.. SARANGHAE",JunHyung kisses HaeMin..

"Umma.. Happy Birthday", JaeShik said that with a cute accent and he kisses his mom on the lips..
"Umma, Happy Birthday.. Saranghae,umma", JinHee also kisses her mom but on the cheek..
"Actually, I have a big news too..", said HaeMin..
"What's that??",JunHyung asks..
"Just guess.."
"What??"
"I've been pregnant again for 2 weeks..", she takes the USG's picture from her handbag..
"Whoa!!! We'll have another baby??"
"Eh-em.."
"COOL!!! Hahaha..",JunHyung kisses his wife again while JinHee closes her eyes and covers JaeShik eyes with her hands..

-------------------------------------------------------------------------------------

TaeMin and ChaeYeon also got married and they have 1 baby named Lee JooRi..DooJoon and GaEun also got married recently..They know each other since they had been casted by JunHyung and HaeMin and ended as a husband and wife..


--THE END--