JiMin's POV
Jantungku berdetak sangat kencang. Wajah DooJoon yang tampan itu benar-benar dekat dengan wajahku. Aku mengerjapkan mataku lalu berinisiatif untuk berdiri sendiri.
"Maaf.. Aku.. Tak hati-......."
"Tak apa-apa. Kau tak terluka kan?!",DooJoon memotong kata-kataku. Dia berusaha berdiri.
"I..i..iya aku tak apa-apa.. Kau tak apa-... Waaaa~ darah!!!",aku panik saat melihat tangan DooJoon yang terluka. Sepertinya kami jatuh sangat keras dan tangan DooJoon berusaha menahan tubuhku agar tak terkena lantai. Tangannya tergores ujung meja yang ada di dekat kami.
"Aku tak apa-ap..."
"Bodoh!!! Itu luka!!! Tunggu aku disini!!! Aku akan mengambil obat untukmu!!!",perintahku sambil menuntun DooJoon duduk di sofa.
Aku lari masuk ke kamar dan segera mengambil P3K milikku. DongWoon juga masuk ke kamarnya dengan kesal disusul GiKwang. JunHyung menemani DooJoon duduk di sofa.
Setelah menemukan P3K milikku,aku segera berlari keluar kamar lalu duduk di antara DooJoon dan JunHyung. *Ohh~ impian author banget nih!!!! :Q* Dengan segera aku mengobati luka DooJoon sambil berulang kali mengucapkan kata maaf padanya. Dia hanya tersenyum memandangku. JunHyung hanya memandang kami berdua lalu menyunggingkan sedikit senyum kecewa. Dia lalu turun ke bawah. *cemburu bang?! Inget lo ud pny Goo
Selesai mengobati DooJoon,aku hanya duduk menunduk. Aku seperti ingin menangis.
"Sudahlah. Tak usah dipikirkan. Luka ini tak sakit koq. Hanya tergores sedikit"
"Tapi.. Gara-gara aku kan jadinya..."
"Sudah.. Tak apa. Ayo turun!!"
DooJoon menggandengku turun. Jantungku semakin berdetak dengan kencang. Tangannya besar dan hangat.
Sampai dibawah, kulihat HyunSeung dan YoSeob sudah bangun dan sedang menyantap sarapan yang kubuat. JunHyung juga terlihat sedang makan sarapan buatanku. Rasanya senang melihat mereka makan dengan semangat begitu.
"Uhmm..gwenapa gwanan gwaian wegwandwengwan",kata HyunSeung sambil mengunyah makanannya. *HyunSeung bisa bahasa alien ternyata,loh readers!!!#digaplok honeys..XD*
"Kenapa tangan kalian bergandengan?!",sambung JunHyung 'menerjemahkan' yang dikatakan HyunSeung sambil melanjutkan makannya. HyunSeung mengangguk dengan cepat.
Aku baru sadar kalau sedaritadi kami bergandengan tangan. Dengan refleks aku melepaskan gandengan DooJoon. Aku menghampiri mereka yang ada di meja makan. DooJoon mengikutiku dari belakang lalu duduk di sebelah YoSeob.
"Tak ada apa-apa koq. Bagaimana makanannya?? Enak tidak??",tanyaku. Semua mengangguk menandakan kalau makananku enak. Aku senang sekali mereka menyukai makananku. Tapi mana DongWoon dan GiKwang?? Kenapa mereka belum turun??
"Aku sudah selesai!! Aku mandi dulu ya~",kata YoSeob sambil berlari naik ke atas.
"YoSeob,tolong sekalian panggilkan DongWoon dan GiKwang ya!!",perintahku. Ya, bukankah ini tugasku untuk mengurus mereka mulai hari ini?!
Dengan suaranya yang cempreng, YoSeob menjawab,"OKAY~!!!". *author dicekek YoSeob & Yobeos..wkwk..XD*
Tak lama, DongWoon dan GiKwang turun dan makan sarapan mereka sementara aku dan JunHyung mencuci beberapa piring dan mangkok yang sudah selesai dipakai. DooJoon sedang memanaskan mobilnya sedang HyunSeung dan YoSeob sedang bersiap-siap.
«««««««««««««»»»»»»»»»»»»»»»
Kini semua sudah siap. Kami siap untuk berangkat ke sekolah. Mereka kini sedang berdebat aku harus naik ke mobil siapa. Aku pusing mendengar suara debat mereka. Tiba-tiba handphoneku bergetar. Ada sms. CHOI JUNGHOON?! Oh iya!! Aku hampir lupa dengannya!!!! Aduh,bagaimana ini??
Mereka berenam melihatku yang sedang panik.
"Kau kenapa??",tanya HyunSeung.
"Sesuatu terjadi??",tanya YoSeob.
"Mungkinkah.... Choi JungHoon??",tanya DooJoon yang membuatku terdiam dari panikku setelah mendengar nama Choi JungHoon.
Aku melihat wajah DooJoon sedikit lalu mengangguk kecil. DooJoon lalu tersenyum dan menghampiriku.
"Kan sudah kubilang, kami bisa membantumu, nona. Kenapa tak bilang?!",katanya seraya mengambil handphoneku. Dia memandangi isi sms dari JungHoon.
"Coba sini kubaca smsnya. 'From Choi JungHoon to Goo JiMin. Jagiya,apa maksud orang tuamu kalau kau ada di rumah pacarmu? Tadi aku ke rumahmu untuk menjemputmu. Lalu apa maksud mereka kita sudah putus? Kau dijodohkan?' BWAHAHAHAHA~!!!! Dia lucu sekali, JiMin!!! Pacarmu ini polos sekali!!!",tawa YoSeob saat membaca sms dari JungHoon setelah merebut handphoneku dari tangan DooJoon.
Tawa YoSeob disusul oleh tawa aneh milik HyunSeung. GiKwang tak lama ikut tertawa. JunHyung pun tersenyum geli. DongWoon hanya memandangiku yang sedang bingung harus bagaimana menghadapi JungHoon. DooJoon menghela nafas panjang lalu merebut handphoneku dari tangan YoSeob.
"Sudah-sudah!! Sekarang kita berangkat dulu!! Sudah hampir terlambat!! JiMin ikut denganku saja dulu. Aku akan menyelesaikan masalah JungHoon",kata DooJoon sambil menggandeng tanganku lalu membawaku masuk ke mobilnya. Tunggu!! Rasanya ini pernah terjadi sebelumnya. Tapi dimana?!
Mereka semua akhirnya juga masuk ke dalam mobil masing-masing dan mulai menjalankan mobil mereka. Di tengah jalan, DooJoon memelankan laju mobilnya. Dia memberi tanda kepada yang lain untuk lebih dulu melaju ke sekolah. Aku memperhatikannya dengan heran. Setelah dia lihat ke-5 temannya melaju mendahului, dia memarkirkan mobilnya di tepi jalan. Aku semakin heran. Mau apa dia?!
"Beri aku nomor Choi JungHoon sekarang"
"Hah?! Untuk apa?!"
"Kau mau masalah ini selesai tidak?! Atau kau mau menyelesaikannya sendiri dengan sejuta salah paham antara dirimu dan dia?!"
"Jujur!! Jujur saja aku masih belum ingin putus dari dia!!! Dia pria yang baik untukku!! Aku sangat menyayangi dia!! Bagaimana kau bisa dengan kejam menyuruhku putus dari orang yang kusayangi?!",aku menangis tiba-tiba.
"Aku tau kau menyayangi dia tapi kau tidak mencintai dia!!"
Aku tertegun dengan kata-katanya. Apa-apaan dia?! Sok tau sekali!!
"Ingatanmu dikunci!!"
Hah?! Ingatanku dikunci?! Apa maksudnya?!
"Kau.. Mengunci ingatanmu sendiri"
Hah?! Aku semakin bingung.
"Kau hanya mencintai 1 orang. Dia akan ada selalu ada di hatimu. Jantungmu akan selalu berdetak kencang saat berada di dekat dia. Kau yang mengunci dia di ingatanmu"
"Heh, apa sih maksudmu?! Ingatan apa?! Kunci apa?! Aku sama sekali ngga mengerti!!"
"Hanya kau sendiri yang bisa membuka kotak ingatan itu. Biarlah kau cari sendiri kuncinya. Cari sendiri juga jawabannya. Pria itu sudah menunggumu lebih dari 2 tahun"
"2 Tahun?! Itu..."
"Ya.. Waktu yang sudah kau lewati bersama JungHoon. Kau cari saja sendiri jawabannya. Kalau begitu sekarang mana nomor JungHoon?? Kita sudah terlambat ke sekolah!!"
Akhirnya aku memberikan nomor handphone JungHoon. DooJoon menyimpannya di handphonenya. Dia lalu segera menyalakan mobil lagi dan kali ini dia mengebut.
Kami tiba di sekolah tepat saat bel masuk berbunyi, berkat DooJoon. Semua mata tertuju padaku saat aku turun dari mobil DooJoon. Bahkan ke-4 teman baruku melihatku dengan pandangan tidak percaya. Mereka pergi saat aku hendak menghampiri mereka. Banyak orang yang berbisik melihatku. Ya, aku berdiri di kelilingi oleh 6 pria tertampan dan bandel di sini.
"Ya, Goo JiMin!! Pitamu miring!!",kata DongWoon sambil membenarkan dasiku. *Jadi dasi cewe itu yang bentuk pita,reader. Nangkep kan maksudnya?! #plakk!! =p*
"Aigoo, rambutmu sedikit berantakan di belakang",kata YoSeob sambil menyisir sedikit rambut panjangku dengan tangannya.
"JiMinnie, jasmu ada debunya. Sini kubersihkan",kata HyunSeung sambil menepuk-nepukkan tangannya di bahuku.
Perbuatan mereka benar-benar membuatku mematung tak berdaya. Pandangan tajam para murid wanita mulai menghujaniku. Gawat!! Pasti akan ada gosip merebak sebentar lagi. Aku harus sabar nantinya!!
Tiba-tiba tangan GiKwang menarikku lari dengannya
"Ya!!! Sakit!!! Lepaskan tanganku!!! Ya!!! Lee GiKwang!!! Mau lari sampai mana?! Aku cape!!! Kelas sudah akan mulai!!! Ya~!!!! LEE GIKWANG!!!"
"Ah,maaf JiMin. Sakit ya?!",katanya sambil melepaskan tanganku setelah berhenti berlari.
"Kau tidak lihat?! Merah nih!! Ada apa sih?!"
"Hehehe..maaf yah..nanti aku obati deh..hmm,begini..aku..aku..aduhh,gimana ya?!"
"Hahaha..kau itu populer tapi sedikit babo ya..*JiMin,lo minta digaplok yey?!* Padahal kau banyak pemujanya. Ckckck..Kau mau minta tolong padaku kan untuk mendekatkanmu dengan YooRa?!"
"WOAH~!!! Darimana kau tau??", tanyanya kaget.
"Hmm.. Semalam aku tak sengaja mendengar pembicaraanmu dan DongWoon..Maaf ya..hehehe.."
"Hah?! Memangnya kau ada dimana saat kami sedang bicara??"
"Di kamar"
"Pantas..Jadi?? Aku tak usah menjelaskan panjang lebar kan?? Kau mau bantu aku??"
"Hmm... Tentu... Tapi..."
"YA!!! GOMAWOOO~, JiMin!!!",teriak GiKwang sambil memelukku.
"Ok,sekarang kita harus masuk ke kelas!! Ayo!!",kini gantian aku yang menyeretnya (?) ke kelas.
"Ya ya ya!!! Sakit!!"
"Rasakan!! Tadi aku juga sakit tau!! Weeekk~!!"
«««««««««««««««««»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»
Jam istirahat telah tiba. Aku berjanji pada GiKwang untuk membantunya dekat dengan YooRa tapi tadi pagi saja YooRa dan yang lain menghindariku. Bagaimana aku bisa bicara dengan YooRa?!
Aku memukul-mukul kecil kepalaku dengan kedua tanganku. Berusaha membuat otakku bekerja memikirkan bagaimana cara bicara dengan YooRa dan yang lain. *butuh penggorengan buat getok kepalanya lebih keras,mbak?! #plakk!!! XD*
"Awas,kepalamu akan sakit!!",kata DongWoon sambil menggenggam tanganku. Dia belum keluar kelas bersama yang lain?! Bukannya tadi B2ST sudah keluar kelas bersama?! Kenapa dia ada disini?! Aku menatapnya heran.
"Kenapa kau?! Seperti melihat orang asing saja. Itu kubelikan roti dan susu untukmu",katanya sambil duduk di tempat duduknya yang tepat ada di sebelahku. Tangannya menunjuk roti dan susu strawberry yang ada di atas mejaku.
"Wah, terima kasih ya!! Tapi, darimana kau tau kalo aku suka rasa strawberry??", kataku sambil membuka bungkusan roti. *emang beneran kesukaan author nih..wakakaka..XD*
"Hmm?! Dari seseorang yang mengenalmu dengan sangat baik", jawabnya sambil memandang keluar pintu seolah sedang melihat seseorang.
Aku menoleh melihat ke arah DongWoon melihat. DooJoon?! Sedang apa dia berdiri di sana?? Dia menunduk dan terlihat sedih. Tangannya berada di belakang tubuhnya seperti sedang menyembunyikan sesuatu. Dia kemudian melihatku lalu tersenyum sambil memasuki kelas dan duduk di kursinya. Dia meletakkan sebungkus roti dan sekotak susu strawberry di mejanya. Susu strawberry?? Loh?! Memangnya dia juga suka susu strawberry?? Aku menyantap roti yang diberikan DongWoon sambil melihat ke arah DooJoon yang duduk melihat ke luar jendela di dekat mejanya. Kenapa dia tidak memakan roti dan susu itu??
"JiMin, kau mau tidak pulang naik mobilku nanti??", tanya DongWoon tiba-tiba. Aku bingung mau menjawab apa karena tadi pagi aku ikut bersama DooJoon. Aku melihat ke arah DooJoon yang masih melihat ke arah jendela.
"Ikutlah dengan DongWoon. Aku masih ada sedikit urusan", katanya tiba-tiba tanpa menoleh ke arahku. Dari nada bicaranya terkesan dia sedang marah. Ada apa dengan dia??
Aku lalu menoleh ke luar pintu. Aku melihat GiKwang yang melihat YooRa sedang lewat di depannya. GiKwang tidak tersenyum maupun bergerak. Dia terdiam saat melihat Yoora dan sedikit menahan napasnya. Aku tersenyum kecil melihat tingkah GiKwang. Setelah YooRa lewat, GiKwang melepas nafasnya *
Akhirnya jam sekolah telah usai dan kini saatnya kami untuk pulang. Aku
menunggu YooRa untuk bicara dengannya, sementara DongWoon menungguku di pelataran parkir. DooJoon sudah pulang entah mau kemana dia. HyunSeung dan JunHyung juga sudah pergi. Kalau mereka berdua sudah dipastikan tidak pulang ke rumah. JunHyung pergi ke sekolah pacarnya *AUTHOR MAU BUNUH DIRI!!! T__T* untuk menjemput pacarnya itu dan pulang bersama. HyunSeung sepertinya juga sedang menemui pacar 'sementara'nya. YoSeob dan GiKwang masih ada di sekolah menungguku selesai bicara dengan YooRa. Mereka menunggu di dalam mobil DongWoon bersama DongWoon.
"YooRa!!", panggilku saat melihat YooRa melewatiku. YooRa tidak menghiraukanku. Aku tau pasti dia marah dengan kejadian tadi pagi.
"YooRa!! Tunggu aku!! YooRa!!", panggilku sambil mengejarnya. Aku akhirnya menangkap lengan YooRa.
"YooRa, aku tau kamu marah karena kejadian tadi pagi. Aku bisa menjelaskannya. Kumohon maafkan aku!", kataku sambil membalikkan tubuh YooRa.
"Oh?! JiMin?! Ada apa??", katanya sambil melepas headset yang ada di telinganya *#gubrak..muka tanpa ekspresi.. (.__.")* lalu tersenyum padaku.
"Kau... tidak.."
"Marah padamu?? Tidak. Itu kan hakmu kalau mau bersahabat dengan mereka. Aku tidak masalah. Tapi, MinSoo sepertinya sangat marah"
"Lalu HeeJin dan HanRee bagaimana??"
"Hmm?! HeeJin dan HanRee tidak marah juga. Mereka biasa saja. Hanya maaf ya tadi pagi kami meninggalkanmu. Kau tau, MinSoo"
"Oh.. Kupikir kalian semua marah padaku"
"Tentu tidak. Apa untungnya bagiku marah padamu. Hahaha.. oh ya, ada apa kau memanggilku??"
"Umm..Begini..Apa kau sudah punya pacar??"
"Kenapa kau tiba-tiba kau bertanya begitu?? Aneh.."
"Sudah jawab saja!!"
Lama YooRa tidak menjawab pertanyaanku. Dia hanya terdiam sambil melihatku curiga.
"Aku belum punya pacar. Tapi ada yang kusukai", jawabnya tiba-tiba.
"APA?? SIAPA?? AKU HARUS TAU!!", teriakku refleks sambil memegang lengan YooRa dengan kencang.
"Aduh!! Sakit!!"
"Maaf.. Aku terlalu bersemangat.. hehehe.. tolong beritahu siapa yang kau suka"
"Baiklah.. Ini sudah kusimpan selama 1 tahun.. Aku takut MinSoo sampai tau kalau yang kusuka adalah salah 1 anggota B2ST"
"APAAAA??!!! SIAPA DIAAA?!"
"Kau itu!! Bisa tidak biasa saja?? Jantungku mau copot tau!!"
"Hehe..maaf,aku terlalu bersemangat. Lalu bisa kau beritahu aku siapa yang kau suka??"
"Aku..."
"Ya?!"
"Aku.."
"YA?!"
"Kau cari tau saja sendiri!! Aku malu!!",muka YooRa memerah. Sepertinya dia melihat seseorang. Aku menoleh ke belakangku dan aku mendapatkan GiKwang sedang lewat bersama YoSeob. Sedang apa mereka?!
"Kau suka YoSeob?!",kataku sambil masih melihat GiKwang dan YoSeob.
PLAKK!! Sebuah pukulan mendarat di kepalaku. YooRa memukulku ringan.
"YoSeob?!HeeJin itu kan pacaran dengan YoSeob!!! Ga mungkin aku suka sama dia!! Oopz!! Aaaa~ aku keceplosan!!! Aduh bagaimana ini???"
"HeeJin??"
"Loh?! Kau berteman dengan YoSeob kan?! Masa ga tau sih?!"
Aku menggeleng polos. HeeJin dan YoSeob?! Hah?! Aku memutar otakku. Kenapa HeeJin malah ikut dengan MinSoo??Aigoo~?!
"HeeJin dan MinSoo sudah bersahabat sejak kecil begitu juga YoSeob. Entah bagaimana, MinSoo benci YoSeob sejak dia bergabung dengan B2ST. Yang kudengar malah MinSoo sempat suka dengan YoSeob tapi YoSeob menolaknya karena YoSeob suka orang lain. Ya HeeJin itu. Tapi HeeJin minta YoSeob agar merahasiakan hubungan mereka supaya persahabatannya dengan MinSoo tidak putus", jelas YooRa panjang lebar.
"JiMin,janji kau tidak akan membocorkan rahasia ini kan?! Tolong ya.. Aku bisa dibunuh HeeJin nanti kalau ketahuan"
"Tenang saja. Aku pintar menjaga rahasia koq. Hahaha.. So,kesimpulannya kau itu suka sama GIKWANG kan?!"
"Ya!!! Jangan kencang-kencang!!! Kalau ada yang dengar bagaimana??"
"Hahahaha..!!!! Ok,I got it!! Aku pulang dulu ya,YooRa!!! Tunggu sesuatu yang bagus dariku nanti ya!!! Hahahaha!! Bye!!",kataku sambil berlari menuju mobil DongWoon.
"YA!!! DASAR KAU YA!!! AAAA~!!! AKU MALUUU TAUUUU~!!!",teriak YooRa sambil menutupi pipinya yang memerah.
Aku duduk di sebelah DongWoon sambil terkekeh. DongWoon bingung tapi tersenyum. Dia menjalankan mobilnya.
"HAHAHAHA!!! DONGWOON-AH!!! HAHAHAHA!!! AKU BANYAK TAU RAHASIA HARI INI!!",tawaku sambil memukul-mukul lengan DongWoon. Ia hanya tersenyum melihatku. Penasaran tapi dia tidak menanyakan apapun padaku. Dia hanya melihatku yang sedang tertawa
«««««««««««««««««««««»»»»»»»»»»»»»»»»»»»
Sementara itu............
DooJoon's POV
Kemana anak itu?? Aku sudah mengatakan padanya untuk bertemu di depan sekolahnya tapi dia tak kunjung keluar. Apa dia kabur??
"Ada apa kau mau menemuiku, Yoon DooJoon??"
Suara itu!! Suara pria yang paling kubenci sedunia!! Pria yang merebut wanita yang paling kucintai dan membuat wanita itu mengunci ingatannya sendiri!! CHOI JUNGHOON!!
"Hmph~ Kau masih tak berubah ya, Choi JungHoon!!"
"Mau apa kau?? Aku tak suka berlama-lama bersamamu, kau tau itu kan?! Jadi cepat katakan padaku ada apa dan pergi!!"
"JiMin..Dia tinggal denganku sekarang"
Muka JungHoon pucat seketika saat kukatakan kalau JiMin kini tinggal bersamaku. Aku tau dia pasti takut.
"Kenapa kau pucat begitu?? Kau takut semua kebenaran terungkap?? Kuperingatkan padamu,ya!! Lebih baik kau pergi dari hidupnya sekarang daripada dia akan membencimu seumur hidup karena semua akan terbuka. Kau pilih saja. Pergi atau DIBENCI oleh wanita yang kau cintai. Karena kau tau kalau aku tak akan tinggal diam. Aku akan membuat dia ingat semua apa yang telah terjadi antara kita bertiga. Aku sungguh bersyukur orang tuanya tiba-tiba memindahkannya ke sekolahku. Saat kulihat dia di sekolahku, aku merasa menang karena akhirnya aku melihat dia lagi dan ini adalah kesempatanku memperbaiki segala sesuatunya yang telah kau rusak!!"
"Bahkan kalian 1 sekolah?!"
"Ya..Memang kau tidak tau itu sekolahku?? Ah,iya aku lupa kalau kau tidak pernah bertanya padaku kemana aku akan melanjutkan SMA ku. Jadi pilih salah 1. Aku beri kau kesempatan sampai malam ini untuk memutuskan hubunganmu dengan JiMin. Kalau kau tidak mau putus,ya terima saja resikonya. Aku masih berbaik padamu agar kau tidak sakit hati sepertiku 2 tahun yang lalu"
Aku tersenyum puas melihat muka JungHoon yang pucat seperti orang yang kehilangan arah. Dia pantas mendapatkan itu setelah apa yang terjadi 2 tahun yang lalu. Kuharap JiMin bisa segera mengingat itu. Ingatannya sangat penting bagiku. Ya,kami dulu sepasang kekasih hingga akhirnya hubungan kami kandas karena pria ini.
Aku pergi meninggalkan JungHoon yang termenung di depan sekolahnya. Aku melihat mobil DongWoon melewati mobilku. Apa JiMin meminta DongWoon untuk mengantarnya ke tempat JungHoon?! Aku memutar balik mobilku dan mengikuti mobil DongWoon. Benar saja. Mobilnya berhenti di depan sekolah JungHoon. JiMin terlihat senang turun dari mobil saat menemukan JungHoon ada di depan sekolah. Aku memperhatikan mereka dari dalam mobil. Begitu juga dengan DongWoon sepertinya. Dia tidak turun dari mobil.
Hatiku sakit saat melihat JiMin memeluk JungHoon lalu mencium pipinya. Itu sering dia lakukan dulu padaku saat kami masih sepasang kekasih. JungHoon tersenyum padanya namun dengan tatapan yang sedih. Mereka berdua masuk ke dalam sekolah.
Langit berubah mendung. Sudah 1 jam mereka di dalam. Tiba-tiba hujan deras mengguyur kota Seoul ini. Aku melihat bayangan 2 orang yang sepertinya sedang bertengkar di tengah derasnya hujan.
"KENAPA KAU TIBA-TIBA BEGINI?? APA SALAHKU??"
"LEPASKAN TANGANKU!!! SUDAH KUBILANG TAK ADA APA-APA DAN KAU TAK ADA SALAH APAPUN!!! KITA SUDAHI SAJA SAMPAI DISINI!!!"
"YA, CHOI JUNGHOON!!! YAAAAA~!!! JUNGHOON MAU KEMANA KAU?? Jangan tinggalkan aku kumohon..JungHoon~ huaaa huhuhu"
Itu suara JiMin!!! Dia menangis!!! Aku segera keluar dari mobil dan berlari menuju tempat dia terduduk lemas di bawah guyuran hujan. Tubuhnya gemetaran.
DongWoon juga keluar dari mobil dengan membawa payung dan berlari menuju tempat JiMin. Diriku sampai lebih dulu di dekat JiMin. DongWoon menghentikan langkahnya. Aku yakin dia heran mengapa aku ada disana.
"JungHooon~!!! Huhuhu~ Kenapa??",tangis JiMin. Tak lama dia jatuh pingsan. Aku segera menggendongnya dan berlari menuju mobil. Aku melihat DongWoon sesaat. Tangannya mengepal keras.
Aku menyalakan penghangat yang ada di mobilku dan dengan segera aku melajukan mobilku ke rumah sakit terdekat. Aku panik. Sangat sangat panik.
2 Jam sudah JiMin belum sadarkan diri. Aku menunggu di sampingnya sambil memegang erat tangannya. Keluarganya datang dan sangat terkejut saat melihatku. Mereka tampak senang melihat diriku lagi.
"Mmmhh~ DooJoon?!"
JiMin memanggilku?! Dia memanggilku dalam pingsannya?! Keluarganya melihatku saat dia menyebut namaku.
"Aku disini,JiMin",kataku lembut pada JiMin. Dia perlahan membuka matanya.
"DooJoon?! DooJoon?! Yoon DooJoon?! Apa kita sudah saling mengenal sejak lama?!"
"Kau.."
"Aku melihatmu dalam mimpiku tadi. Aku hanya bisa melihat wajahmu. Apa kita sudah saling kenal?? Kenapa aku merasa kau adalah sesuatu yang terlupakan?!"
TO BE CONTINUED
Post a Comment