Yoomi Park

Note : Kisah antara GiKwang dan YooRa ini terjadi di saat yang bersamaan dengan kisah DooJoon-Jimin-DongWoon. Bahkan ada yang sebelum kejadian JiMin masuk Rumah Sakit (Baca The 6 Bad Boys Part 3). So, tak usah berlama-lama, mari kita sambut kisah GiKwang-YooRa ini dengan tepuk tangan yang meriah (?), sodara-sodara sekalian!!! *authornya udah mulai gila* -__-" #EmangnyaKonser?! nyahahaha~ xD

Ok, Selamat Membaca ya, readers-nim..hohoho..^__^v

Salam, Author (gila)..*tebar sempak+kutang GiKwang* #plakk!! =P


--------------------------------------------------------------

GiKwang's POV

Aduh aku sungguh gugup untuk mendengar apa hasil dari pembicaraan JiMin dan YooRa. Aku, YoSeob dan DongWoon sedang menunggu JiMin di dalam mobil, sepulang sekolah. JiMin sedang berbicara dengan YooRa saat ini. Aduh..!! JiMin lama sekali!! Aku sampai kebelet pipis gini *Author ngakak, Kwang!!! xD*. Akhirnya aku meminta YoSeob untuk menemaniku turun ke toilet. Sewaktu turun dari mobil, kami bisa melihat JiMin yang sedang berbicara dengan YooRa di lapangan sekolah. Jantungku semakin berdegup kencang saat kami akan melewati belakang JiMin untuk menuju ke toilet. Aku berusaha sebisa mungkin menjadi cool dan tidak salah tingkah. Apalagi saat itu JiMin sedang memaksa YooRa mengatakan siapa yang disukainya. Aku tak bisa mendengarnya alias tak mau karena takut. Aku mengajak YoSeob mengobrol dengan begitu aku tidak akan menatap muka YooRa. Kami pun sukses (?) melewati JiMin dan YooRa.

"Kau suka YoSeob?!"
"YoSeob?!HeeJin itu kan pacaran dengan YoSeob!!! Ga mungkin aku suka sama dia!! Oopz!! Aaaa~ aku keceplosan!!! Aduh bagaimana ini???"

HAH?! YOSEOB?! HEEJIN?! Aku langsung berhenti dan melihat ke arah YoSeob. Yang empunya nama ternyata juga mematung karena shock rahasianya terbongkar. Dia melihatku lalu tersenyum. Dia terlihat salah tingkah. Mukanya memerah. Dia lalu menarikku menuju toilet. Aku masih terlihat bengong dengan apa yang baru saja kudengar. Pintar sekali dia menyembunyikan rahasia.

"Hey, aku akan menjelaskan semuanya padamu tapi tolong rahasiakan dari DooJoon dan yang lain ya!! Kau kan tau HeeJin itu teman MinSoo dan MinSoo itu benci sekali pada kita. Lebih tepatnya sih, padaku. DooJoon pun taunya MinSoo bencinya sama kita semua. Tapi tolong ya jangan kasih tau siapa-siapa, Kwang!! Tar aku doain jadian sama YooRa,deh!! Ya ya ya?!", bujuk YoSeob dengan muka aegyonya.

"Tapi... kenapa bisa begitu?! Kita kan musuh MinSoo dan kawan-kawannya?!"
"Lah, kamu sendiri kenapa bisa suka sama YooRa?! Dia kan komplotannya MinSoo juga, bodoh!! Cinta itu buta, man!! *gaya lo, Seob!! XD* Sudah, nanti aku yang jelaskan semuanya kenapa MinSoo bisa benci sama kita sampai HeeJin dan diriku bisa berpacaran diam-diam. OK?! *liat ke pembaca* Pembaca, jangan lewatkan The 6 Bad Boys Part 6 ya..!! Nanti semuanya akan jelas disana. Otre?! *kedip mata*" *eaaaaa~ YoSeob promosi.. Makasih yee, Seob!!!xD*

"Oh, okeh.. Tapi janji ya!!"
"Pasti!! Makasih ya, Kwang!! Udah sana pipis!! Aku tunggu di depan ya!!"
"Sip!!"

YooRa's POV

Hmm, sudah saatnya aku pulang. Aku memasang headphoneku dan menyetel lagu favoritku, Don't Don dari SUPER JUNIOR. Aku memaksimalkan volumenya karena aku suka lagu ini. Aku melewati aula dan tiba-tiba ada yang menarik lenganku. Siapa?!

"YooRa, aku tau kamu marah karena kejadian tadi pagi. Aku bisa menjelaskannya. Kumohon maafkan aku!"

Ah, itu JiMin.

"Oh?! JiMin?! Ada apa??", jawabku sambil melepas headphoneku.

"Kau... tidak.."

"Marah padamu?? Tidak. Itu kan hakmu kalau mau bersahabat dengan mereka. Aku tidak masalah. Tapi, MinSoo sepertinya sangat marah"
"Lalu HeeJin dan HanRee bagaimana??"
"Hmm?! HeeJin dan HanRee tidak marah juga. Mereka biasa saja. Hanya maaf ya tadi pagi kami meninggalkanmu. Kau tau, MinSoo"
"Oh.. Kupikir kalian semua marah padaku"
"Tentu tidak. Apa untungnya bagiku marah padamu. Hahaha.. oh ya, ada apa kau memanggilku??"
"Umm..Begini..Apa kau sudah punya pacar??"
"Kenapa kau tiba-tiba kau bertanya begitu?? Aneh.."
"Sudah jawab saja!!"

Aku terdiam lama dan memperhatikan JiMin. Ada apa dengan dia ya?? Kenapa tiba-tiba menanyakan hal seperti itu sih?? Ya sudahlah kujawab saja daripada dia menatapku curiga seperti itu.

"Aku belum punya pacar. Tapi ada yang kusukai"
"APA?? SIAPA?? AKU HARUS TAU!!"

Aigoo, dia berteriak kencang seperti itu dan juga mencengkram lenganku dengan sangat kuat. Dia ini cewe atau cowo sih?! Tenaganya kuat banget! Lenganku sangat sakit.

"Aduh!! Sakit!!"
"Maaf.. Aku terlalu bersemangat.. hehehe.. tolong beritahu siapa yang kau suka"
"Baiklah.. Ini sudah kusimpan selama 1 tahun.. Aku takut MinSoo sampai tau kalau yang kusuka adalah salah 1 anggota B2ST"
"APAAAA??!!! SIAPA DIAAA?!"
"Kau itu!! Bisa tidak biasa saja?? Jantungku mau copot tau!!"
"Hehe..maaf,aku terlalu bersemangat. Lalu bisa kau beritahu aku siapa yang kau suka??"
"Aku..."
"Ya?!"
"Aku.."
"YA?!"

Tiba-tiba aku melihat seseorang yang selama ini kusukai lewat di belakang JiMin. Gawat, aku jadi keringat dingin begini. Aku gemetaran. Kalau aku sebutkan namanya nanti dia bisa mendengarku lalu kalau dia tidak suka padaku dan tiba-tiba dia menolakku saat itu juga, aku yang akan malu.

"Kau cari tau saja sendiri!! Aku malu!!", kataku sambil memalingkan wajahku yang memerah, menghindari muka GiKwang. Ya, aku suka GiKwang.

"Kau suka YoSeob?!", tanyanya polos sambil melihat ke belakangnya. Sepertinya dia tau mengapa aku tidak bisa menjawab pertanyaannya itu. Tapi tunggu. Dia bilang apa?? YoSeob?? Hah!! Aku memukul kepalanya pelan.

"YoSeob?!HeeJin itu kan pacaran dengan YoSeob!!! Ga mungkin aku suka sama dia!! Oopz!! Aaaa~ aku keceplosan!!! Aduh bagaimana ini???"
"HeeJin??"
"Loh?! Kau berteman dengan YoSeob kan?! Masa ga tau sih?!"

JiMin menggeleng pelan. Aku akhirnya menjelaskan semua tentang apa yang terjadi dengan HeeJin, Yoseob dan MinSoo. Tapi tunggu dulu!! Gawat ini kalau sampai ada yang tau!! Aku bisa-bisa di habisi HeeJin dan MinSoo!!

"JiMin,janji kau tidak akan membocorkan rahasia ini kan?! Tolong ya.. Aku bisa dibunuh HeeJin nanti kalau ketahuan"
"Tenang saja. Aku pintar menjaga rahasia koq. Hahaha.. So,kesimpulannya kau itu suka sama GIKWANG kan?!"
"Ya!!! Jangan kencang-kencang!!! Kalau ada yang dengar bagaimana??"
"Hahahaha..!!!! Ok,I got it!! Aku pulang dulu ya,YooRa!!! Tunggu sesuatu yang bagus dariku nanti ya!!! Hahahaha!! Bye!!"

"YA!!! DASAR KAU YA!!! AAAA~!!! AKU MALUUU TAUUUU~!!!",teriakku sambil menutupi pipiku yang memerah. JiMin lari ke pelataran parkir lalu naik ke mobil DongWoon.

Aduh, kira-kira ada apa sih tiba-tiba JiMin bertanya seperti itu padaku?? Aku penasaran. Lagipula apa itu tadi katanya?! Kabar bagus?? Kabar bagus apa?? Dia benar-benar membuatku penasaran.

Ya sudahlah, nanti aku lihat saja sendiri apa yang akan dilakukan JiMin. Aku harus pulang sekarang. Kakakku pasti sudah menunggu di depan gerbang sekolah. Kakak laki-lakiku satu-satunya ini entah kenapa sangat over-protective padaku. Dia selalu menyempatkan dirinya menjemputku pulang sekolah di sela-sela pekerjaannya yang sangat sibuk itu. Tapi aku bersyukur memiliki kakak yang sangat menyayangiku seperti ini.

Author's POV

Tak lama setelah YooRa meninggalkan lapangan sekolah, GiKwang dan YoSeob keluar dari toilet. GiKwang berjalan menuju tempat parkir sambil mencari-cari sosok YooRa dan JiMin. Dia kemudian berpikir mungkin YooRa dan JiMin sudah selesai bicara dan pulang. GiKwang semakin tak sabar ingin mendengar cerita dari JiMin. Ia segera masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesinnya. YoSeob hanya menggeleng melihat kelakuan temannya itu dari luar mobilnya. GiKwang meninggalkan YoSeob sendirian disana dan melaju cepat karena ingin cepat sampai di rumah dan mendengar cerita dari JiMin. YoSeob hanya tersenyum kecil sambil membuka pintu mobilnya.

Saat baru masuk ke mobil, YoSeob melihat seseorang sedang berjalan menuju gerbang sekolah untuk pulang ke rumah. HeeJin. Pacar YoSeob. YoSeob segera meng-klakson HeeJin (?). HeeJin menoleh lalu dengan hati-hati dia masuk ke dalam mobil YoSeob. Mereka berkencan di dalam mobil tanpa diketahui siapapun.

GiKwang yang sudah tiba di rumah dengan segera mengetuk pintu kamar JiMin. Ia berpikir kalau JiMin sudah ada di rumah. Tapi tak ada yang menjawab. Dia membuka pintu kamar JiMin lalu tak menemukan siapa-siapa di dalam kamar tersebut. GiKwang sedikit menelan kekecewaan. Dia lalu duduk di tempat tidur JiMin sambil menyalakan TV yang ada di seberang tempat tidur JiMin tersebut *nonton koq di kamar orang toh, mas?! Dikamarnya ga ada TV ya?! #PLAKK!! XD*.

Tak lama, GiKwang tertidur di kamar JiMin. Dia sangat lelah karena mengebut dari sekolah menuju rumah. Baru saja dia terlelap, seseorang mengguncang-guncangkan tubuhnya. Dia membuka matanya perlahan lalu bisa dia lihat YoSeob dengan raut muka yang ketakutan dan cemas sedang berusaha membangunkannya.

"Wae?! Ada apa?! Aku ngantuk", katanya pada YoSeob sambil membalikkan tubuhnya.

"YA!! JIMIN MASUK RUMAH SAKIT!!", jawab YoSeob dengan sedikit berteriak. GiKwang segera membalikkan badannya saat mendengar berita itu. Mukanya berubah pucat. Entah kenapa, dia seperti merasa bersalah.

"Hah?! Lalu DongWoon?? Ada apa dengan dia??"
"Entahlah, DongWoon meneleponku lalu memberitahu kalau JiMin pingsan di tengah hujan deras dan DooJoon melarikan dia ke rumah sakit setelahnya"
"DooJoon?! Kenapa tiba-tiba ada DooJoon??"
"Entahlah!! Lebih baik kita dengar langsung dari DongWoon. Kita harus segera pergi ke rumah sakit. Ambil beberapa baju JiMin. Aku akan menghubungi HyunSeung dan JunHyung. Kutunggu kau di bawah"

GiKwang bergegas membereskan pakaian JiMin ke dalam koper. Setelah selesai mengemasi pakaian JiMin, GiKwang segera masuk ke dalam mobil, mengikuti mobil YoSeob. Di tengah jalan mereka bertemu dengan HyunSeung dan JunHyung. Terlihat JunHyung membawa kekasihnya *brb author bunuh diri..='(*.

Sesampainya di rumah sakit, DongWoon menceritakan kenapa JiMin bisa dirawat di rumah sakit. Mereka tidak melihat DooJoon karena DooJoon berada di dalam ruang Gawat Darurat, menemani JiMin. DongWoon membawa barang-barang JiMin yang dibawanya ke sekolah. GiKwang melihat YoSeob menepi, menghubungi seseorang dan sudah bisa ditebak itu pasti HeeJin. YoSeob pasti memberitahu HeeJin apa yang terjadi dengan JiMin.

2 Jam kemudian

HeeJin datang bersama HanRee dan YooRa. GiKwang menelan ludah saat melihat YooRa. Dia ingin sekali menyapa gadis itu. HeeJin diam-diam pergi bersama YoSeob tanpa diketahui siapapun. Seperti yang diduga, MinSoo memang marah pada JiMin karena dia tak mau menjenguk JiMin.

"Darimana kalian tau JiMin disini?!", tanya HyunSeung pada HanRee dan YooRa.

"Oh?! HeeJin yang memberitahu kami dan saat kami tanya dia tahu darimana, dia tak mau bicara. Aku rasa salah satu suster disini yang memberitahu HeeJin. Tapi kami tak tau siapa", jawab YooRa berbohong. Ya, sebenarnya mereka sudah tahu siapa yang memberitahu tanpa HeeJin mengatakannya. Tetapi demi menjaga teman mereka, YooRa berbohong. HanRee hanya mengangguk-angguk kecil.

"Suster?! Darimana seorang suster bisa mengetahui nomor telepon HeeJin?! Kami saja tidak menyerahkan nomor telepon siapapun pada suster", DongWoon menjadi agak sedikit curiga.

"Oh?! Sudahlah!! Kami tak tau!! Jelasnya tanya saja pada HeeJin!!", bentak HanRee.

"Iya!! Sekarang yang penting adalah JiMin segera sadar!!", sambung YooRa.

GiKwang hanya bisa tersenyum saat melihat gadis yang disukainya berbicara. Dia tau siapa yang memberitahu HeeJin. Dia tersenyum lebar saat melihat kepolosan YooRa yang berlutut di depan tempat duduk rumah sakit dan berdoa untuk temannya tersebut. HyunSeung melihat GiKwang tersenyum ke arah YooRa. Dia segera mendekati GiKwang.

"Kau suka YooRa?!"

GiKwang's POV

"Kau suka YooRa?!"

Sial!! HyunSeung mengagetkanku saja!! Aku kan sedang asik memandangi YooRa. Tapi tunggu... Dia barusan tanya apa?! Aku suka YooRa?! AAAAAAAAAAAAA~~!! Pasti saat aku sedang memperhatikan YooRa, HyunSeung melihatku!!! Sial sial sial!!

"Eh?! Apa maksudmu?!", tanyaku pura-pura bodoh.

"Aku melihatnya. Kau memperhatikan YooRa sedari-tadi. Ditambah kau tersenyum saat melihatnya. Pasti kau menyukainya kan?! Lagipula senyummu itu tadi sangat menggelikan *HyunSeung minta ditabok Aces..XD*. Jujur saja padaku. Aku tak akan membocorkan pada siapapun kalau kau menyukai musuh kita. HAHAHAHAHAHA!!!"

Tawa maniak itu. Aku benci tawa itu. Aku tau dia pasti akan meminta imbalannya nanti. Lagipula apa maksudnya senyumku menggelikan?! Senyumku ini sangatlah manis!! *#eaaa~ GiKwang narsis nih yee~!! XDD*

"Tidak. Aku tidak melihat ke arah YooRa. Aku melihat pintu". AH!! Apa yang kukatakan?! Pintu?! Masa iya aku tersenyum hanya karena sebuah pintu?! Aku pasti disangka sudah 'konslet'. AH kau bodoh, GiKwang!! Gawat!!!

"Pin....... BWAHAHAHAHAHAHAHAHAHA~!!!!", tawa HyunSeung mengejutkan YooRa, HanRee, DongWoon dan beberapa orang disana. JunHyung sedang mengantar pacarnya pulang karena sudah larut malam *author : Goodbye, world..(ambil piso) T^T*. Aku langsung menutup mulut HyunSeung.

"Ya!! Ini rumah sakit!! Jangan tertawa sekencang itu!!", kataku sambil menutup mulut HyunSeung. YooRa tertawa kecil melihatku. Aku ingin berteriak saat melihat dia tertawa. SUNGGUH SANGAT MANIS!! Hatiku meleleh.

"Maaf.. Habisnya kau itu tidak bisa berbohong dengan baik. Hahahaha. Pintu?! Ok, aku sudah bisa ambil kesimpulan yang sudah pasti sangat tepat!! Kau menyukai YooRa!!"

Aku memukul kepala HyunSeung pelan. Itu isyarat mengingatkan dia kalau disana masih ada YooRa dan yang lain. Aku hanya mengangguk padanya.

"Awas ya kalau rahasiaku ini bocor!!", bisikku pada HyunSeung. Dia hanya mengangguk.

Terdengar suara handphone. Punya siapa itu?! Mengapa tidak diangkat dengan segera?! Aku melihat ke arah YooRa. Ternyata itu handphone miliknya. Dia menghela napas saat melihat siapa yang menghubunginya malam-malam begini.

"Oppamu?!", tanya HanRee. YooRa hanya mengangguk lemas. Air mukanya berubah menjadi tak bersemangat.

YooRa's POV

"Halo, oppa?!", dengan malas aku menjawab telepon dari kakakku. Dia pasti sedang mencariku.

"YA KANG YOORA!!! SUDAH JAM BERAPA INI?! KEMANA KAU MALAM-MALAM BEGINI?! DIMANA KAMU SEKARANG, HAH?! KAKAK AKAN MENJEMPUTMU SEGERA!! ANAK PEREMPUAN TIDAK BOLEH KELUAR MALAM, KAU TAU?! KALAU ADA APA-APA....."

"Aku tak apa-apa, oppa. Tenanglah. Aku sedang berada di Rumah Sakit. Te....."

"APA?! RUMAH SAKIT?! YA!! KAU KENAPA?! KAU TERLUKA?! RUMAH SAKIT MANA?!"

"OPPA!! Bisa tidak dengarkan aku dulu sampai selesai?! Aku tidak apa-apa!! Temanku sekarang ada di Unit Gawat Darurat!! Aku sedang menunggu dia sadar!! Aku akan segera pulang!! Jangan jemput aku karena ini dekat dengan rumah"

"YA!! YOO........."

Aku menutup teleponku dengan kesal. Oppaku selalu saja begini!! Aku terkadang sebal dengan sifatnya yang super duper over-protective pada diriku. Malah bisa kubilang, oppaku ini sedikit lebay. *wuih, YooRa gahoel banget yee~ xD #plakk!!* Ya, semenjak orangtua kami bercerai, oppa sangat perhatian padaku. Ayah memaksa kami ikut dengannya. Ibu sudah menikah kembali dan pindah ke Jepang bersama suaminya yang baru dan jarang menemui kami. Terkadang ayah yang membatasi ibu bertemu dengan kami.

"Kau mau pulang sekarang?!", tanya HanRee padaku.

"Ya, begitulah. Kau tau oppaku kan?!"
"Baiklah. Aku akan tetap menunggu hingga JiMin sadar. Hati-hati ya"
"Ok! Bye, HanRee"
"Oh"

Aku keluar dari rumah sakit dan mencari taksi untuk pulang. Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundakku. Aku terperanjat kaget. Aku tak mau menengok ke belakang karena takut kalau itu adalah om-om mabuk.

"Mau kuantar pulang, gadis manis?!"

B.I.N.G.O!! Aduh bagaimana ini?! TOLONG!!! Siapapun tolong aku!!!

BUGH!!

Hah?! Siapa itu yang memukul om-om genit yang menggodaku?! Aku melihat ke belakang dan sungguh tak percaya kalau yang menolongku adalah LEE GIKWANG!!!! Sedang apa dia disini?! Jantungku berdetak tak karuan sekarang. Dia semakin mendekatiku.

"Kau tak apa-apa YooRa?!"

Eh?! Dia mengkhawatirkanku?! Dan..... Dia memanggilku. Dia menyebut namaku!! Aku ingin berteriak!! Apalagi dia memegangi lenganku dengan kuat. Wajahnya menggambarkan kekhawatiran.

"YooRa?!"
"Y...y...ya?!"
"Kau tak apa-apa kan?!"
"I...i....iyaa"
"Baguslah! Hey, berbahaya bagimu untuk pulang malam-malam begini dengan taksi. Kuantar pulang bagaimana?!"

DEG!

Kurasa jantungku berhenti berdetak saat GiKwang mengucapkan kata-kata itu. Dia sungguh bicara mau mengantarku pulang?! Aku hanya bisa mematung.

"YooRa?!"
"......."
"YooRa?!"
"Oh?! Ya.. Bo.. Boleh"

Pasti saat ini mukaku merah sekali seperti kepiting rebus!!

GiKwang akhirnya mengantarku pulang. Dia mengantarku sampai di depan pintu dan aku bisa melihat oppa sedang menungguku di depan pintu. Ugh, memalukan sekali!!

"Ok.. Ini dia rumahku. Terima kasih ya GiKwang karena sudah mengantarku pulang. Hati-hati di jalan ya. Salam untuk JiMin jika dia sudah sadar", kataku pada Gikwang sebelum turun dari mobilnya.

"Tunggu!!", katanya sesaat sebelum aku membuka pintu mobilnya.

"Ya?!"
"YooRa, boleh aku minta nomer handphonemu?!"
"Eh?!"
"Huh?!"
"Kau barusan bilang apa GiKwang?!"
"Aku minta nomer handphonemu. Boleh?!"

"Oh.. Ini nomorku", aku memberinya secarik kertas yang berisikan nomor handphoneku. Aku memang sudah menyiapkan kertas itu jika suatu saat GiKwang menanyakan nomorku. Ternyata hari itu datang juga!! Aku ingin tersenyum selebar-lebarnya saat ini juga jika bisa.

"Terima kasih", katanya setelah menerima kertas itu. "Selamat malam. Mimpi indah ya, YooRa", lanjutnya sambil mengedipkan sebelah matanya padaku saat aku sudah turun dari mobilnya. Aku hanya tersenyum lalu melambaikan tanganku padanya yang mulai melajukan mobilnya.

Aku berjalan menuju pintu yang "dijaga" oleh oppa. Tiba-tiba langkahku terhenti. GIKWANG MENGEDIPKAN MATANYA PADAKU?! APAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA~?! Aku merasakan pipiku sangat panas. Pasti memerah lagi. Aku berlari masuk ke rumah dan melewati oppa yang memanggil-manggil namaku sambil menutupi mukaku dengan tanganku menuju kamar.

Aku segera mengirim pesan teks ke HeeJin menceritakan apa yang baru saja terjadi. HeeJin membalas smsku dengan cepat karena dia terkejut. Dia ikut senang dengan apa yang terjadi denganku hari ini.

Malam semakin larut. Aku merebahkan diriku di tempat tidur dan tiba-tiba handphoneku bergetar. Ada SMS. Siapa malam-malam begini mengirim SMS padaku?! Aku membukanya. Aku langsung terduduk saat melihat isi teks SMS itu.

From : 0974-114-xxxx
To : Kang YooRa

Selamat malam, YooRa. Kau pasti sudah tidur ya?! Hehehe.. Aku cuma mau kasih tau kamu nomor handphoneku. Maaf tadi aku lupa memberikan nomor handphoneku padamu. Tolong simpan nomorku ya. Selamat malam & mimpi indah, YooRa.

LEE GIKWANG


Aku mengambil bantal, menaruhnya di mukaku dan berteriak-teriak sekencang mungkin. Aku punya nomor GiKwang!!! Aku masih tak percaya ini!!

Author's POV

Hari demi hari berlalu. GiKwang dan YooRa semakin dekat setiap harinya. Mereka sering pergi berdua sepulang sekolah. Saat JiMin sadar dari pingsannya, YooRa adalah orang pertama yang diberitahu GiKwang. Hubungan antara GiKwang dan YooRa semakin baik. Tapi tentu saja mereka tidak bisa menunjukkan kedekatan mereka di sekolah. MinSoo bisa melihat mereka dan YooRa pasti akan di musuhi oleh MinSoo. GiKwang tak mau itu terjadi maka dia menjaga jarak dengan YooRa. Begitupula dengan YooRa. Dia tak ingin anak-anak B2ST mengetahui kedekatannya dengan GiKwang. Bisa-bisa GiKwang dimusuhi oleh mereka.

Baik YooRa maupun GiKwang selalu menceritakan hubungan mereka ke JiMin, HeeJin & YoSeob. Tak jarang pula mereka berlima berkumpul bersama. Itu juga mereka lakukan secara diam-diam. GiKwang ingin sekali menjadikan YooRa kekasihnya tapi lagi-lagi ia berpikir tentang MinSoo. Dia pun kini sudah tau masalah antara MinSoo-YoSeob-HeeJin. Maka itu, sangat berat baginya untuk menyatakan perasaannya pada YooRa.

Dia tau kalau mereka sudah menjadi sepasang kekasih, dirinya tak akan bisa menyembunyikan hubungannya dengan YooRa seperti YoSeob dan HeeJin. Bahkan dia sering berkonsultasi dengan YoSeob bagaimana cara berkencan tanpa diketahui.

Tiba-tiba GiKwang berpikir kalau sebaiknya dia membiarkan teman-teman B2STnya tau tentang perasaannya pada YooRa. Khususnya DooJoon,JunHyung dan DongWoon yang belum mengetahuinya. GiKwang berpikir kalau DooJoon pasti akan membencinya karena menyukai YooRa, teman dari musuh mereka.

Akhirnya, GiKwang mengumpulkan semua yang ada di rumah itu di taman pada malam hari. DooJoon dan JiMin duduk di ayunan taman. Tangan DooJoon memeluk JiMin yang memakai selimut karena kedinginan. JiMin baru keluar dari rumah sakit saat itu. Ingatannya sudah kembali dan dia sudah kembali bersama DooJoon. DongWoon berdiri di sebelah mereka dan masih tersirat wajah cemburunya. JunHyung duduk di bangku taman dengan HyunSeung. Mereka berdua tampak bosan. Entah apa yang terjadi dengan mereka. YoSeob duduk di atas meja taman sambil bergumam.

"Teman-teman. Jujur saja aku berat mengatakan ini. Aku harap kalian bisa memaafkanku. Aku.. Aku menyukai YooRa", GiKwang menutup matanya sambil mengatakan itu. Dia takut mereka akan marah padanya. Well, tidak bagi YoSeob dan HyunSeung yang sudah mengetahuinya.

YoSeob berhenti bergumam seketika saat mendengar kalimat GiKwang tadi. HyunSeung membelalakkan matanya karena tak percaya kalau GiKwang membuka rahasianya sendiri. DongWoon hanya diam mematung. DooJoon melihat JiMin & JiMin hanya mengangkat bahunya sedikit.

"YooRa?! Kang YooRa maksudmu?!", JunHyung menanyakan itu pada GiKwang. GiKwang hanya mengangguk sambil terus menutup matanya.

DooJoon bangkit dari tempat duduknya. Dia menepuk pundak GiKwang.

"Baguslah! Kuharap kau bisa menjadi pacar yang baik untuk YooRa. Aku mendukungmu,GiKwang",kata DooJoon. JiMin tersenyum saat DooJoon mengatakan itu dan berdiri mengikuti DooJoon yang masuk ke dalam rumah. GiKwang membuka matanya terkejut akan reaksi temannya itu.

"Aku juga tak masalah. Kau mau suka siapapun kan hakmu. Hahaha.. Selamat jatuh cinta, GiKwang!", kata DongWoon sambil memeluk GiKwang.

JunHyung bergabung memeluk GiKwang. Dia hanya tersenyum dan mengangguk. Benar-benar berbeda dengan apa yang sudah dibayangkan GiKwang.

HyunSeung & YoSeob hanya tersenyum melewati GiKwang. Tiba-tiba GiKwang menarik tangan YoSeob. "Mungkin sudah waktunya giliranmu membuka rahasia!Hahaha.."

GiKwang's POV

Ternyata teman-temanku tak masalah dengan perasaanku pada YooRa. Baiklah! Aku akan menyatakan perasaanku pada YooRa.

Esok paginya....

Cuaca sangat cerah. Seperti biasa, aku berangkat sekolah bersama teman-temanku. Tiba-tiba terlintas ide gilaku untuk menjemput YooRa. Aku segera melaju ke rumah YooRa.

Benar saja, YooRa belum berangkat. Kakaknya yang galak itu sudah siap mengantarnya. Aku memberanikan diri turun dari mobil dan menyapa kakak YooRa.

"Hyung, selamat pagi!"
"Kau lagi!! Mau apa lagi?!"
"Saya mau menjemput YooRa"
"Hah?! Memang kau siapanya YooRa?!"
"Ehm.. Saya... Saya suka dengan YooRa"

Kakak YooRa terdiam saat aku mengatakan itu. Aku melihat ke samping kanan dan aku melihat YooRa sedang mematung yang mungkin karena mendengar kata-kataku. Aku pun tersentak kaget saat melihat YooRa. Gawat! Rencana pernyataan perasaanku pasti gagal!

"Kau sungguh-sungguh, GiKwang?!",tanya YooRa padaku.

"Ya, sudah lama sih sebenarnya. Hehehe.."
"Su..sungguh?!"
"Ya begitulah kenyataannya"

YooRa dan diriku terdiam menunduk. Muka kami merah padam. Kakak YooRa hanya melihat kami berdua tanpa berkata apa-apa. Tiba-tiba dia memukul kepalaku ringan.

"Ya, BOCAH!!Bisa apa kau untuk adikku?!"
"Bo...Bo..BOCAH?! Oppa!!!"
"Sst~!! Diam kau YooRa!! Hey, jawab aku!!"

Aku tak bisa menjawab apa-apa. Jujur saja, aku kan masih sekolah dan belum bekerja. Uang yang selama ini kupakai kan adalah uang orang tuaku. Ah iya, aku kan bisa selalu menjaga dia!!

"Aku bisa menjaga YooRa, hyung!! Aku juga pasti akan mencintai YooRa segenap hatiku!!", jawabku dengan lantang.

"Tch.. Hanya menjaga dan mencintainya saja mana cukup bocah!! Pokoknya aku tidak setuju!!"

"Oppa!! Apa sih maksud oppa?! Kami juga belum tentu akan menikah kan?! Kenapa oppa seperti mencari calon suami untukku begitu?! Aku lulus SMA saja belum!! Biarlah aku merasakan sekali saja pacaran, oppa!! Apalagi dia juga orang yang kusayangi!!", pinta YooRa sambil sedikit menangis.

"Hyung tenang saja!! Aku pasti bisa merawat YooRa dengan baik!! Aku tau saat ini aku hanya menggantungkan diriku dari uang orang tuaku. Tapi percayalah, aku pasti bisa memberikan semuanya pada YooRa dengan hasil jerih payahku sendiri. Aku yakin aku bisa melakukan sesuatu yang berguna. Untuk saat ini, yang ku inginkan hanyalah memberinya Kebahagiaan. Untuk kedepannya, aku akan memberitahumu lagi lebih lanjut, hyung. Kumohon. Ijinkan aku dan YooRa bersama", kataku. Wah, aneh. Ada apa dengan diriku?! Kenapa aku bisa berbicara seperti itu pada kakak YooRa?! YooRa dan kakaknya hanya termangu setelah mendengar perkataanku.

"GiKwang.......... Tak salah memang aku menyukaimu..", kata YooRa sambil menatap diriku.

"Okeh, baiklah. Kali ini aku akan mengijinkan adikku berkencan. Sudah banyak pria yang menyukai YooRa tapi tidak ada yang seberani dirimu, bocah!! Kau tangguh juga ya. Sudah sana kalian berangkat sekolah. Nanti terlambat!!", kata kakak YooRa pada kami. Tunggu..!! Itu artinya kami sudah boleh berpacaran kan?!

"Oppa!!! Makasih banyak yah!! Aku janji aku akan baik-baik saja dengan GiKwang!!", kata YooRa sambil memeluk kakaknya. Dia lalu masuk ke dalam mobilku. Sebelum aku juga masuk ke dalam mobil, aku menunduk kepada kakak YooRa dan mengucapkan terima kasih.

"Jaga adikku yang benar ya!!"
"Pasti, hyung!!"

Kami pun segera pergi ke sekolah karena kami sudah hampir terlambat. Jujur saja hatiku ini berdegup sangat kencang saat menyadari kalau ternyata kami sepasang kekasih dan kini dia duduk di sampingku. Aku tak menyangka akhirnya aku dapat menjadikan YooRa kekasihku.

Keheningan menemani kami sepanjang perjalanan. YooRa juga sepertinya gugup. Ya, ini adalah pengalaman pertamanya memiliki pacar. Aku yakin dia juga tak pernah membayangkan kalau ternyata yang menjadi pacarnya adalah aku, Lee Gikwang, idola se-antero sekolah. Tapi saat kulihat wajahnya sesaat, dia terlihat takut bercampur gugup. Aku ingin bertanya kenapa tetapi YooRa yang membuka pembicaraan terlebih dahulu.

"Sejak kapan kau menyimpan perasaan padaku?! Aku mau jujur, aku menyukaimu sejak kita masuk SMA. Saat itu aku melihatmu sedang bermain basket di lapangan dan seketika aku jatuh cinta padamu. Kurasa aku yang lebih dulu menyukaimu, ya. Aku shock saat kau menjadi idola di sekolah bersama kelima temanmu itu. Aku yang tadinya ingin mengejarmu jadi mengurungkan niatku itu. Apalagi idola perempuan di sekolah kita itu menyukaimu. Aku kan jadi minder. Tapi ternyata dan tiba-tiba aku menjadi pacarmu begini, aku sedikit takut. Aku takut para murid wanita nanti akan menyerangku. Dan satu masalah lagi, MinSoo. AAAA~!! Bagaimana ini?!"

"Sepertinya aku duluan yang menyukaimu. Bukan dirimu. Hahahaha~!!", jawabku santai. YooRa bingung dengan perkataanku. Dia menekuk dahinya karena tak mengerti dengan kata-kataku.

"Ya, kau lupa ya padaku?! Ingat saat orientasi siswa tidak?! Saat kau melawan senior kita karena membelaku yang tidak membawa makanan, mulai hari itu aku selalu memperhatikanmu. Tak lama, aku menyukaimu karena tingkahmu yang unik dan lucu tapi berani itu. Ah, iya!! Dulu aku berkaca mata dan tidak enak dilihat!!"
"HAH?! JA... Jadi... Kau anak culun waktu itu?!"
"Cu... YA!!"
"Hahahahaha!!! Maaf! Tapi kenapa kau jadi seperti sekarang ini?!"
"Karena kau. Aku selalu mencoba mengambil perhatianmu tapi sedikitpun kau tidak menoleh padaku. Aku pikir karena parasku yang jelek itu. Makanya aku merubah penampilanku dibantu YoSeob, Hyunseung dan JunHyung. Oh ya, soal MinSoo. Tunjukkan saja hubungan kita dengannya. YoSeob juga akan melakukan hal yang sama. Kami sudah sepakat untuk menunjukkannya di depan MinSoo. JiMin yang menginspirasi kami. Dia dan DooJoon bahkan bermesraan di depan MinSoo. Dan soal anak-anak yang lain, aku akan melindungimu seperti yang sudah kujanjikan dengan kakakmu. Jadi jangan khawatir"

YooRa hanya terdiam. Dia bingung harus menjawab apa. Dia masih tak mau mengkhianati MinSoo, sahabatnya. Aku memegang tangannya. Tangannya bergetar. Ya, dia gemeteran saat melihat pintu gerbang sekolah kami.

"GiKwang, kau yakin?! Aku masih tak yakin dengan rencanamu. Lalu teman-temanmu bagaimana?!"
"Tak apa-apa, YooRa. Percayalah padaku. DooJoon dan yang lain sudah mengetahui perasaanku padamu koq. Mereka menyetujuinya dan tak ada masalah dengan itu. Tenanglah"

Aku memakirkan mobilku dan aku memeluk YooRa. Ini pertama kalinya aku bisa memeluk YooRa. Aku menenangkan dirinya yang tampak ketakutan untuk turun dari mobil. Di depan mobilku, terlihat YoSeob dan HeeJin yang juga masih di dalam mobil. YoSeob sepertinya sedang membujuk HeeJin agar mau melakukan rencananya itu. Sementara DongWoon dan HyunSeung sedang menyender pada mobil mereka. JunHyung terlihat sedang mendengarkan musik di depan mobilnya dan DooJoon juga masih berada di dalam mobil bersama JiMin. YooRa melihat itu semua.

"Kau sudah masuk ke dalam dunia kami. Selamat datang, GiKwang-ie yeojachingu, Kang YooRa!!", kataku sambil terus memeluknya. Aku melepaskan pelukanku.

"Kau percaya padaku kan, YooRa?!", tanyaku lembut. YooRa hanya mengangguk pelan. Aku mendekatinya perlahan dan menempelkan bibirku di bibir manisnya itu. Aku hanya tersenyum padanya setelah ciuman lembut itu. Aku mengajaknya turun dari mobil.

Terdengar banyak sorakan dan teriakan tak percaya dari para murid wanita yang melihat YooRa turun dari mobilku. JunHyung, HyunSeung dan DongWoon pun juga kaget melihatnya. Mereka bertiga menghampiriku. Seperti yang sudah kuduga, pertanyaan menghujaniku dari mereka bertiga. DooJoon dan JiMin pun akhirnya keluar dari mobil setelah melihatku dan YooRa turun dari mobil.

"KANG YOORA!!!!", teriak JiMin. Dia memeluk YooRa. Untung saja kau wanita, JiMin!! Kalau kau laki-laki pasti kau sudah kuhabisi karena memeluk pacarku. *GiKwang cemburuannya parah nih..=__="*

"JiMin-ah~!!!"

HeeJin juga seketika turun dari mobil YoSeob saat melihat YooRa turun dari mobilku. Dia langsung berlari ke arah JiMin dan YooRa. Teriakan dan sorakan semakin membahana saat HeeJin turun dari mobil Yoseob. YoSeob dan DooJoon menghampiriku, bergabung dengan DongWoon, HyunSeung dan JunHyung untuk meng'interogasi'ku.

Dari kejauhan aku melihat MinSoo sedang bersama HanRee. HanRee terlihat bahagia saat melihat teman-temannya berada di antara kami sedang MinSoo tampak sangat marah dengan HeeJin. Ya, HeeJin. Aku tau kenapa. Aku menyenggol YoSeob dan menyuruhnya melihat ke atas gedung. Dia melihat MinSoo lalu menghela nafas panjang.

"Ini dia", katanya. Tanpa ragu-ragu dia menarik tangan HeeJin dan menggandengnya. Dia lalu menghadap ke atas dan menaikkan tangannya yang menggenggam tangan HeeJin. YooRa dan HeeJin tampak ketakutan saat menyadari MinSoo sedang memperhatikan mereka dari atas.

"MinSoo-ya!! Bisakah kita berbaikan saja?! Ini tak baik bagi YoSeob-HeeJin dan juga GiKwang-YooRa!! Apa kau mau teman-temanmu terus-terusan menghindari kebahagiaan mereka hanya karena kau membenci kami?? Lagipula aku tak mengerti mengapa kau begitu membenci kami!!", teriak DooJoon pada MinSoo yang ada di atas.

"MinSoo-ya!! Jeongmal jeosongimnida!!! Ini semua pasti gara-gara aku kan?! Kau boleh membenciku tapi tolong jangan teman-temanku!!! Aku mengerti seberapa banyakpun aku meminta maaf, kau pasti tak akan memaafkanku!!! Tapi sungguh, yang kusukai sejak dulu adalah HeeJin!!! Maafkan aku!!", teriak YoSeob.

"Ya, MinSoo!! Aku juga benar-benar minta maaf!! Aku tak pernah bercerita padamu kalau aku menyukai YoSeob karena kau selalu menceritakan perasaanmu padaku tentang YoSeob!! Kau tau betapa sakitnya hatiku dulu setiap kali kau mengejar YoSeob?! Kau selalu beruntung bisa berdekatan dengannya!! Aku hanya memperhatikan kalian dari belakang dengan hati yang sakit!! Tapi aku sungguh-sungguh menyukai YoSeob!!! Maafkan aku MinSoo!!", teriak HeeJin.

Terlihat MinSoo menangis dan hendak pergi. HanRee mengikuti MinSoo. YooRa hanya berdiri didekat JiMin sambil memegangi lengan JiMin. Dia gemetar. Aku mendekatinya lalu merangkul pundak YooRa. Tiba-tiba MinSoo muncul di hadapan kami semua. Dia berlari memeluk HeeJin. MinSoo menangis sambil memeluk HeeJin.

"Maaf, HeeJin. Mohon maafkan aku!! Aku tak bermaksud menyakitimu waktu itu. Aku benar-benar tidak tahu. Maafkan aku!!", tangisnya. HeeJin juga menangis. Dia menepuk-nepuk pundak MinSoo.

"Kita teman selamanya kan?!", tanya HeeJin pada MinSoo dengan matanya yang sayu. MinSoo hanya mengangguk pelan pada HeeJin, JiMin dan YooRa sambil tersenyum.

"Kita sudah tak ada dendam kan?!", tanya DooJoon.
"Kita baikkan saja ya", kata DongWoon.
"Iya. Kalau kita berteman kan akan lebih terlihat bahagia, MinSoo", tambahku.
"Kalau kau masih tak bisa memaafkanku ya aku tak apa-apa. Tapi bertemanlah dengan teman-temanku", lanjut YoSeob.

JunHyung hanya mengangguk kecil menyetujui perkataan kami. HyunSeung mendekati MinSoo lalu menepuk pundaknya.

"Aku yakin kita pasti bisa menjadi teman yang baik satu sama lain. Ya kan kawan-kawan?!", kata HyunSeung pada MinSoo.

MinSoo akhirnya memaafkan YoSeob dan pada akhirnya kami semua berteman. Kini, sepulang sekolah, kami selalu berkumpul bersama sebelum pulang. DooJoon, HyunSeung, JunHyung, YoSeob, Gikwang, DongWoon, JiMin, HeeJin, YooRa, HanRee dan MinSoo, kami selalu bersama. Kami memiliki masa-masa yang indah tepat sebelum kami lulus dari sekolah. Menemukan kebahagiaan kami masing-masing, memecahkan masalah kami bersama-sama dan memiliki sahabat yang baru atau bahkan mengembalikan kenangan manis kami yang hilang bersama sahabat kami dan orang yang paling berharga dalam kehidupan kami.

Akhirnya kamipun lulus dari sekolah. Aku dan YooRa berencana masuk ke universitas yang sama. Begitu pula dengan DooJoon dan Jimin. HyunSeung, JunHyung, YoSeob dan HanRee menjadi satu kembali di universitas mereka yang baru. HeeJin dan MinSoo juga masuk ke universitas pilihan mereka bersama. DongWoon memilih untuk pergi ke New York untuk melanjutkan studinya.

Itulah akhir kisah kami semua selama berada di sekolah. Kenangan-kenangan itu selamanya tak akan pernah terhapuskan dalam kehidupan kami selamanya. Hal yang paling membahagiakanku adalah ketika kakak YooRa benar-benar menyetujui hubungan kami untuk terus berlanjut apabila kami benar-benar serius menjalankan hubungan kami. Aku sungguh beruntung mendapatkan pacar sebaik YooRa. Aku akan menjadikannya pendamping hidupku dan itu HARUS lah dirinya.

YooRa, terima kasih sudah hadir dalam hidupku. SARANGHAE~


--THE END--
------------------------------------------------------------------------------------
Readers, mianhae ya kalo ceritanya kurang menggigit (?). Endingnya juga terkesan dipaksa ya?! Mianhae ya.. Author soalnya juga buru-buru ngetiknya. hehehe.. Pokoknya thank u banget buat yang udah baca FF author yang ini. Setelah ini, Author akan break sebentar dari "The 6 Bad Boys". Author akan menyelip (?) kan FF author yang baru dan ini one-shot. hehehe..

Ok, deh.. Tunggu serial "The 6 Bad Boys" berikutnya yah..


Salam,

Author
0 Responses

Post a Comment