Rae In's POV
Hmm..tidurku nyenyak sekali. Bahkan aku bermimpi Hyun Seung oppa menyatakan cinta padaku. Aku membuka mataku. Oh Tuhan! Semalaman aku tidur di pelukannya?? Tetapi kenapa aku tidak melawan?? Apa bawaan dari bayi ya?? Sudahlah. Toh kami sudah menikah. Tapi kalau dilihat dari dekat begini,Hyun Seung oppa terlihat tampan sekali. Alis matanya yang tebal,bulu matanya yang panjang,hidungnya yang mancung,bibirnya..aigoo,bibir itu. Bibir itu sudah berapa kali mencium bibirku?? Eh?? Apa ini?? Jantungku berdetak sangat kencang. Tidak! Tidak! Aku kan membencinya.
Aku bangkit dari tempat tidur. Tanganku ternyata dipegang erat oleh Hyun Seung oppa. Aku melepaskannya perlahan-lahan. Aku masuk ke kamar mandi dan segera membersihkan diriku.
Setelah selesai,aku keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan bathrobe dari hotel. Kulihat Hyun Seung oppa masih tertidur. Aku tersenyum melihatnya. Pasti dia lelah sekali semalaman memelukku. Aku segera masuk ke kamar mandi lagi setelah mengambil pakaianku yang ada di koperku. Aku melihat cincin emas putih yang ada di jari manis kiriku. Aku tak menyangka di usiaku yang masih 17 tahun ini, aku sudah menjadi istri orang yang umurnya terpaut 8 tahun lebih tua dariku. Ditambah,kemungkinan di usiaku yang ke 18 nanti,aku sudah menjadi ibu. Semua gara-gara laki-laki itu!! Jang Hyun Seung, aku benci kau!!
Setelah selesai berpakaian, aku keluar dan mendapatkan Hyun Seung oppa sudah terbangun dan sedang menatap ke luar jendela. Aku malas memanggilnya. Tiba-tiba ponselku berbunyi. Hyun Seung oppa menengok dan mendapatkanku sedang membuka ponselku. Oh,ini pria semalam. Yong Jun Hyung kalau tak salah namanya. Untung ada dia kemarin. Kalau tidak bisa-bisa aku mati kedinginan di luar. Wah,dia mengajakku makan siang hari ini. Asik.
"Siapa?? Ibu??",tanya Hyun Seung oppa.
"Bukan. Ini temanku",jawabku singkat sambil sibuk mengetik sms membalasnya. Hyun Seung oppa melirik handphoneku.
"Yong Jun Hyung??Siapa dia??Sepertinya laki-laki",tanyanya. Eh?? Kenapa nada bicaranya seperti dia sedang cemburu?? Aku melihat mukanya. Dia menampakkan muka cemberut sambil asik membaca sms yg kukirim barusan pada Jun Hyung.
"Dia mengajakmu pergi makan siang??Kau mau??Lalu aku bagaimana??Aku ini kan suamimu. Kita kan sedang bulan madu",katanya dengan nada yang sangat cemburu. Apa dia menyukaiku?? Sepertinya itu mustahil. Dia kan punya pacar yang cantik. Aku tidak secantik pacarnya itu.
"Oppa,kenapa nada bicaramu seperti orang yang sedang cemburu??"
"Hah?!Apa?!Cemburu?!Aku?!Tidak..Kau saja yang salah dengar. Aku tidak cemburu. Terserah kau saja kalau mau pergi dengannya",katanya sambil masuk ke kamar mandi. Mukanya memerah. Aneh.
Hyun Seung's POV
Gawat. Aku tidak mau ketahuan kalau aku menyukainya. Aku malu. Tapi aku benar-benar cemburu pada pria itu. Siapa sih dia?! Berani-beraninya mengajak istriku pergi makan siang.
Hmm?? Istri..aku melihat cincin yang ada di jari manis kiriku itu. Tak kusangka aku menikah pada akhirnya. Tetapi kami menikah karena kesalahan yang kubuat dan bukan karena cinta. Di usiaku yang ke 26, aku akan menjadi seorang ayah. Wah..entah kenapa setiap kali mengingat kalau Rae In itu istriku,aku selalu ingin tersenyum bahagia.
"Oppa,aku turun dulu ya!! Aku lapar sekali!!",Rae In mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi. Aku langsung membuka pintu.
"Rae In-ah,tunggu aku. Kita turun bersama ya. Aku sebentar lagi selesai",pintaku. Aku ingin memperlihatkan pada orang-orang kalau kami adalah sepasang suami-istri.
"Baiklah,tapi cepat ya!!Aku benar-benar lapar!!",dia tersenyum padaku. Oh,senyuman itu benar-benar mematikan.
Tak lama setelah aku selesai mandi,aku keluar dan melihat Rae In sedang tertidur di kursi. Apa aku begitu lama ya?? Kulihat wajahnya. Ternyata aku memiliki istri yang sangat cantik. Jae Hee juga cantik namun entah kenapa cantiknya berbeda dengan Rae In. Aku tersenyum melihat wajahnya itu. Kucium lagi bibirnya yang sudah memakai lipgloss itu, lalu aku berpakaian.
"Oh?!Oppa sudah selesai ya??Kenapa tidak bilang??Huk...",Rae In lari ke kamar mandi sambil menutup mulutnya. Aku mendengarnya sedang muntah lalu segera menyusul ke kamar mandi.
"Kau tak apa-apa??",aku membuatnya merasa nyaman tapi dia masih muntah.
"Ini biasa bagi wanita yang sedang hamil. Setiap pagi aku selalu begini. Huk..."
Akhirnya,Rae In merasa baikkan. Kami lalu turun bersama untuk sarapan. Saat di lift,aku ingin sekali merangkul dirinya. Tiba-tiba pintu lift terbuka di lantai 5. Seorang pria masuk. Sepertinya aku pernah melihatnya. Dimana ya??
"Rae In??"
"Jun Hyung??"
Apa?? Jadi ini yang namanya Yong Jun Hyung?? Pria yang mengajak istriku makan siang?? Dia kan yang kemarin kulihat di...DIA ORANG YANG MEMBAWA RAE IN KESINI KEMARIN DAN TERSENYUM DI KERTAS NOMOR TELEPON RAE IN!!!! Aku panik dan cemburu. Pria itu berdiri di sebelah kanan Rae In. Mereka bersenda gurau. Apa-apaan ini?? Aku yang suaminya saja tidak pernah bercanda seperti itu dengannya!!! Dia bahkan tak memperkenalkanku sama sekali.
Aku melingkarkan tanganku di pundak Rae In. Pria itu melihatku dengan tampang tidak suka. Rae In juga memberontak.
"Oppa! Kau apa-apaan sih??"
"Kenapa?? Aku tak boleh merangkul ISTRIKU sendiri??",aku menekan kata-kata istri sambil melotot ke pria itu.
"Is..Istri??",tanya pria itu tak percaya.
"Ah,maaf Jun Hyung oppa. Iya dia suamiku. Kenalkan namanya Hyun Seung. Jang..."
Saat Rae In berkata itu,pintu lift terbuka dan aku langsung membawa Rae In yang ada di rangkulanku keluar dari lift.
Rae In's POV
(Di dalam restoran)
Aduh,apa-apaan sih Hyun Seung oppa ini?? Tiba-tiba seperti ini membuat jantungku berdetak tak karuan. Aku senang dia mengakuiku sebagai istrinya tapi...kulihat muka Jun Hyung oppa menjadi pucat. Sebenarnya Hyun Seung oppa itu menyukaiku atau tidak sih?? Jujur saja,aku sedikit menyukai Hyun Seung oppa setelah kemarin dia datang kesini dan meninggalkan pacarnya. Berarti dia pria yang bertanggung jawab.
Oh?? Ponsel Hyun Seung oppa berdering. Kemana dia?? Mengambil makanan saja lama sekali. Kulihat,nama Jae Hee. Ada banyak gambar hati di belakang dan depan nama Jae Hee. Hatiku sakit. Aku berdiri dari tempat dudukku lalu pergi mengambil minuman. Kulihat Hyun Seung oppa mengangkat ponselnya. Dia sepertinya terkejut dan segera berlari keluar hotel. Dia segera naik taksi dan pergi meninggalkanku lagi sendirian. Hatiku benar-benar sakit sekarang. Perutku kembali sakit. Dokter bilang seharusnya aku tak boleh stress karena kandunganku sangat lemah. Aku duduk kembali dengan mukaku yang sudah terlihat pucat. Sakit sekali. Apa anakku ini juga merasakan rasa sakit hati ibunya??
Jun Hyung oppa terlihat memasuki restoran. Ternyata dia pemilik Hotel ini?? Para pegawai berada di belakangnya. Aku melewati mereka,hendak keluar dari restoran. Aku yang sudah tidak kuat menahan rasa sakit,jatuh pingsan.
Hyun Seung's POV
(Di rumah Jae Hee)
PRANGGGG!! Gelas milikku jatuh dan pecah. Jae Hee meminta maaf karena gelasku jatuh. Jae Hee hampir bunuh diri karena aku dan sekarang aku ada disini untuk menenangkannya. Sudah lebih dari 3 jam aku disana. Tapi kenapa perasaanku benar-benar tidak enak. Ditambah pecahnya gelasku,aku semakin ketakutan. Rae In!!! Ada apa dengannya??? Aku ingin berlari tapi Jae Hee terus-terusan memelukku.
"Oppa,janji ya kamu akan kembali padaku. Ceraikan dia setelah anak kalian lahir. Sesungguhnya aku tak mau mengurus anak yang bukan anakku. Ah,atau kita gugurkan saja kandungan wanita itu agar kita bisa menikah secepatnya!! Pokoknya kalau oppa tidak mau,aku akan bunuh diri!!!"
Apa-apaan wanita ini?? Apa dia benar Jae Hee yang dulu kukenal?? Jae Hee tidak pernah seperti ini. Aku benar-benar sudah tidak mengerti jalan pikiran Jae Hee dan itu baru kusadari sekarang. Betapa bodohnya aku.
"Kalau suatu hari ternyata aku jatuh cinta dengan istriku bagaimana??Aku tidak mungkin menceraikannya"
"Kau tak akan jatuh cinta padanya,oppa. Kau itu milikku selamanya. Kau tak akan pernah bisa hidup tanpa diriku. Kau itu sudah terikat olehku",Jae Hee mencium bibirku dan pertama kalinya aku merasa jijik dicium oleh Jae Hee. Aku melepas ciumannya dan mendorong tubuhnya. Dia terlihat bingung. Aku menoleh ke jam dinding. Jam 6 sore?? Oh,tidak. Aku harus kembali ke hotel! Rae In pasti menungguku! Aku berlari keluar dari rumah Jae Hee. Belum sempat aku membuka pintu,Jae Hee menahanku. Dia memelukku dari belakang.
"Oppa,jangan pergi. Kumohon. Aku bisa gila kalau pergi dari sini. Tak mungkin kan kau mencintai istrimu hanya dalam 1 hari??",kata Jae Hee sambil mengencangkan pelukannya.
"Maaf,Jae Hee. Aku benar-benar menyayangi dia bahkan sejak saat pertama kali kami bertemu. Aku ingin putus darimu. Lupakan semua kenangan kita. Anggap aku tidak pernah hadir dalam hidupmu. Aku mencintai keluargaku. Aku tak akan menceraikan Rae In selamanya. Dia wanita yang tepat bagiku dan kami akan membangun keluarga kami dengan bahagia",kataku sambil melepas tangan Jae Hee.
PLAKKK!!! Sebuah tamparan mendarat dipipi kananku.
"BAIK!!! Pergi kau!!! Tapi ingat,aku tak menjamin keselamatan Rae In!!!"
"Aku akan menjaganya!! Jangan coba-coba berani menyakiti istriku atau keluargaku!!! Aku akan menghancurkanmu",kataku pada Jae Hee lalu pergi. Aku bisa mendengar teriakan Jae Hee di susul suara-suara barang pecah belah yang pecah. Aku tak memperdulikannya. Aku hanya fokus pada Rae In saat ini.
Jae Hee's POV
Jang Hyun Seung, Park Rae In!!! Lihat saja pembalasanku!!! Silahkan kalian bersenang-senang sekarang!!! Tapi aku jamin,anak kalian tak akan selamat!!! Tunggu aku beberapa bulan lagi!!! Kuhancurkan kalian!!!
Rae In's POV
(Di rumah sakit)
Dimana aku?? Oh iya aku tadi pingsan. Ah,ini rumah sakit. Eh?! Jun Hyung oppa?? Sedang apa dia tidur di sini??
Aku mencoba menegakkan badan. Wah,sudah jam 7 malam. Aku pingsan cukup lama. Hyun Seung oppa,kau dimana?? Jangan kau temui Jae Hee lagi kumohon. Aku benar-benar sakit hati jika kau selalu begini.
"Rae In?? Kau sudah bangun?? Kau tidak apa-apa??",Jun Hyung oppa bangun lalu segera menghampiriku.
"Iya..aku tidak apa-apa,oppa. Terima kasih sudah menjagaku"
"Jujur,kau menikah dengan dia karena kau hamil?? Dia ayahnya?? Umurmu masih...",tanya Jun Hyung oppa tak percaya.
"Ah..iya..akupun juga tak mau sebenarnya",aku menunduk. Jun Hyung oppa memelukku.
"Kau tau?? Aku jatuh cinta padamu pada pandangan pertama. Tak kusangka wanita yang kucintai ternyata sudah menikah. Tapi,jika kau tak mencintainya,kumohon,pergilah denganku. Aku harus kembali ke Jepang besok pagi. Jika kau mau lari denganku,pergilah ke bandara besok jam 8. Aku pasti akan menjagamu. Tidak seperti suamimu itu. Meninggalkanmu sendirian begini",Jun Hyung oppa melamarku secara tak langsung.
"Maaf,oppa. Memang aku menikahinya karena anak ini. Tapi,entah kenapa dalam semalam aku menyukainya. Dia datang. Aku senang sekali saat dia datang. Memang aku masih terlalu kecil untuk jatuh cinta. Tapi,terima kasih atas cintamu. Maaf ya",aku menatap tegas mata Jun Hyung oppa. Sejak kapan aku jadi dewasa seperti ini?? Aku seperti mendengar bisikan penyemangat. Suara itu menggelitik apalagi ketika suara itu memanggilku 'ibu'. Anakku menyemangatiku?? Terima kasih,nak.
Jun Hyung oppa tersenyum padaku. Dia membelai rambutku dan mengucapkan selamat tinggal. Dia mengerti hatiku. Aku senang dapat mengenal seseorang seperti Jun Hyung oppa.
Hyun Seung's POV
Hah?! Kemana Rae In?? Kenapa di jam seperti ini dia tidak ada di kamar?? Sial,aku panik bukan main. Aku turun ke lobi dan menemukan Jun Hyung. Pria itu pasti tau dimana Rae In!
"Permisi,saya mau tanya..Apakah kau melihat istriku??". Dia menatapku tajam.
"Istri??Apa kau masih pantas dipanggil suami??Kemana saja kau?? Istrimu pingsan di restoran tadi pagi dan dia baru saja sadar!! Kalau kau tak bisa menjaganya,lebih baik tak usah menikahinya!!! Kau menikahinya hanya karena sekadar tanggung jawab bukan?? Hanya karena kau ayah anak yang sedang dikandungnya?? Aku mungkin baru bertemu dengannya. Tapi aku sangat ingin menjaganya"
"Kau sudah selesai bicara??HAH?!!!!",aku berteriak emosi.
"Terserah apa katamu,aku menikahinya bukan karena tanggung jawab tetapi karena aku menyukainya!!! Dimana dia sekarang??"
"Aku disini,oppa". Jun Hyung dan aku serentak melihat ke arah suara itu. Rae In!! Aku langsung menghampirinya dan memeluknya dengan erat.
"Kau tidak apa-apa?? Aku khawatir sekali!!! Aku mencarimu sampai hampir gila!! Aku takut terjadi sesuatu padamu!! Aku mencintaimu, Rae In!!",aku hampir menangis mengatakan itu.
"Hey,ini.. Ku upgrade kamar kalian.. Lanjutkan saja di kamar. Aku tak enak tamu hotel yang lain melihat ini. Anggap saja hadiah pernikahan dariku",Jun Hyung memberikan kunci kamar padaku.
"Jaga dia dengan benar atau aku akan kembali untuk merebutnya",Jun Hyung tersenyum padaku sambil berbisik. Aku hanya mengangguk.
Aku menggandeng Rae In dan kami masuk ke kamar kami yang baru. Saatku hendak melepaskan jaket, Rae In memelukku dari belakang.
"Oppa,bisa kau ulangi kata-kata tadi saat di lobby??",pintanya.
Aku memutar badanku dan memeluknya. Kuulangi semua kata-kataku tadi. Aku mencium bibirnya (lagi).
"Aku mencintaimu, Rae In. Jangan pergi lagi dariku. Jangan ceraikan aku. Hmm?!"
"Oppa!! Harusnya aku yang bilang begitu!! Jangan pergi lagi dariku untuk menemui Jae Hee unnie. Hatiku sakit!! Hehe.. Aku mencintai oppa juga. Kita ini aneh ya,oppa. Masa hanya dalam semalam kita bisa saling jatuh cinta??"
"Yah,mungkin ini sudah takdir kita. Tapi sungguh aku menyukaimu sejak aku melihatmu pertama kali"
"Benarkah?? Padahal dulu aku benci sama oppa. Hehe..",dia tertawa kecil lalu dia menciumku tepat di bibirku. Ini pertama kalinya dia menciumku duluan.
Malam itu adalah malam terindah dalam hidupku. Atau bahkan bagi kami berdua. Aku memeluk Rae In di tempat tidur yang besar itu. Kami tertidur sambil berpelukan tanpa tau akan ada bahaya yang akan menyerang kami.
-TO BE CONTINUE-
Hmm..tidurku nyenyak sekali. Bahkan aku bermimpi Hyun Seung oppa menyatakan cinta padaku. Aku membuka mataku. Oh Tuhan! Semalaman aku tidur di pelukannya?? Tetapi kenapa aku tidak melawan?? Apa bawaan dari bayi ya?? Sudahlah. Toh kami sudah menikah. Tapi kalau dilihat dari dekat begini,Hyun Seung oppa terlihat tampan sekali. Alis matanya yang tebal,bulu matanya yang panjang,hidungnya yang mancung,bibirnya..aigoo,bibir itu. Bibir itu sudah berapa kali mencium bibirku?? Eh?? Apa ini?? Jantungku berdetak sangat kencang. Tidak! Tidak! Aku kan membencinya.
Aku bangkit dari tempat tidur. Tanganku ternyata dipegang erat oleh Hyun Seung oppa. Aku melepaskannya perlahan-lahan. Aku masuk ke kamar mandi dan segera membersihkan diriku.
Setelah selesai,aku keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan bathrobe dari hotel. Kulihat Hyun Seung oppa masih tertidur. Aku tersenyum melihatnya. Pasti dia lelah sekali semalaman memelukku. Aku segera masuk ke kamar mandi lagi setelah mengambil pakaianku yang ada di koperku. Aku melihat cincin emas putih yang ada di jari manis kiriku. Aku tak menyangka di usiaku yang masih 17 tahun ini, aku sudah menjadi istri orang yang umurnya terpaut 8 tahun lebih tua dariku. Ditambah,kemungkinan di usiaku yang ke 18 nanti,aku sudah menjadi ibu. Semua gara-gara laki-laki itu!! Jang Hyun Seung, aku benci kau!!
Setelah selesai berpakaian, aku keluar dan mendapatkan Hyun Seung oppa sudah terbangun dan sedang menatap ke luar jendela. Aku malas memanggilnya. Tiba-tiba ponselku berbunyi. Hyun Seung oppa menengok dan mendapatkanku sedang membuka ponselku. Oh,ini pria semalam. Yong Jun Hyung kalau tak salah namanya. Untung ada dia kemarin. Kalau tidak bisa-bisa aku mati kedinginan di luar. Wah,dia mengajakku makan siang hari ini. Asik.
"Siapa?? Ibu??",tanya Hyun Seung oppa.
"Bukan. Ini temanku",jawabku singkat sambil sibuk mengetik sms membalasnya. Hyun Seung oppa melirik handphoneku.
"Yong Jun Hyung??Siapa dia??Sepertinya laki-laki",tanyanya. Eh?? Kenapa nada bicaranya seperti dia sedang cemburu?? Aku melihat mukanya. Dia menampakkan muka cemberut sambil asik membaca sms yg kukirim barusan pada Jun Hyung.
"Dia mengajakmu pergi makan siang??Kau mau??Lalu aku bagaimana??Aku ini kan suamimu. Kita kan sedang bulan madu",katanya dengan nada yang sangat cemburu. Apa dia menyukaiku?? Sepertinya itu mustahil. Dia kan punya pacar yang cantik. Aku tidak secantik pacarnya itu.
"Oppa,kenapa nada bicaramu seperti orang yang sedang cemburu??"
"Hah?!Apa?!Cemburu?!Aku?!Tidak..Kau saja yang salah dengar. Aku tidak cemburu. Terserah kau saja kalau mau pergi dengannya",katanya sambil masuk ke kamar mandi. Mukanya memerah. Aneh.
Hyun Seung's POV
Gawat. Aku tidak mau ketahuan kalau aku menyukainya. Aku malu. Tapi aku benar-benar cemburu pada pria itu. Siapa sih dia?! Berani-beraninya mengajak istriku pergi makan siang.
Hmm?? Istri..aku melihat cincin yang ada di jari manis kiriku itu. Tak kusangka aku menikah pada akhirnya. Tetapi kami menikah karena kesalahan yang kubuat dan bukan karena cinta. Di usiaku yang ke 26, aku akan menjadi seorang ayah. Wah..entah kenapa setiap kali mengingat kalau Rae In itu istriku,aku selalu ingin tersenyum bahagia.
"Oppa,aku turun dulu ya!! Aku lapar sekali!!",Rae In mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi. Aku langsung membuka pintu.
"Rae In-ah,tunggu aku. Kita turun bersama ya. Aku sebentar lagi selesai",pintaku. Aku ingin memperlihatkan pada orang-orang kalau kami adalah sepasang suami-istri.
"Baiklah,tapi cepat ya!!Aku benar-benar lapar!!",dia tersenyum padaku. Oh,senyuman itu benar-benar mematikan.
Tak lama setelah aku selesai mandi,aku keluar dan melihat Rae In sedang tertidur di kursi. Apa aku begitu lama ya?? Kulihat wajahnya. Ternyata aku memiliki istri yang sangat cantik. Jae Hee juga cantik namun entah kenapa cantiknya berbeda dengan Rae In. Aku tersenyum melihat wajahnya itu. Kucium lagi bibirnya yang sudah memakai lipgloss itu, lalu aku berpakaian.
"Oh?!Oppa sudah selesai ya??Kenapa tidak bilang??Huk...",Rae In lari ke kamar mandi sambil menutup mulutnya. Aku mendengarnya sedang muntah lalu segera menyusul ke kamar mandi.
"Kau tak apa-apa??",aku membuatnya merasa nyaman tapi dia masih muntah.
"Ini biasa bagi wanita yang sedang hamil. Setiap pagi aku selalu begini. Huk..."
Akhirnya,Rae In merasa baikkan. Kami lalu turun bersama untuk sarapan. Saat di lift,aku ingin sekali merangkul dirinya. Tiba-tiba pintu lift terbuka di lantai 5. Seorang pria masuk. Sepertinya aku pernah melihatnya. Dimana ya??
"Rae In??"
"Jun Hyung??"
Apa?? Jadi ini yang namanya Yong Jun Hyung?? Pria yang mengajak istriku makan siang?? Dia kan yang kemarin kulihat di...DIA ORANG YANG MEMBAWA RAE IN KESINI KEMARIN DAN TERSENYUM DI KERTAS NOMOR TELEPON RAE IN!!!! Aku panik dan cemburu. Pria itu berdiri di sebelah kanan Rae In. Mereka bersenda gurau. Apa-apaan ini?? Aku yang suaminya saja tidak pernah bercanda seperti itu dengannya!!! Dia bahkan tak memperkenalkanku sama sekali.
Aku melingkarkan tanganku di pundak Rae In. Pria itu melihatku dengan tampang tidak suka. Rae In juga memberontak.
"Oppa! Kau apa-apaan sih??"
"Kenapa?? Aku tak boleh merangkul ISTRIKU sendiri??",aku menekan kata-kata istri sambil melotot ke pria itu.
"Is..Istri??",tanya pria itu tak percaya.
"Ah,maaf Jun Hyung oppa. Iya dia suamiku. Kenalkan namanya Hyun Seung. Jang..."
Saat Rae In berkata itu,pintu lift terbuka dan aku langsung membawa Rae In yang ada di rangkulanku keluar dari lift.
Rae In's POV
(Di dalam restoran)
Aduh,apa-apaan sih Hyun Seung oppa ini?? Tiba-tiba seperti ini membuat jantungku berdetak tak karuan. Aku senang dia mengakuiku sebagai istrinya tapi...kulihat muka Jun Hyung oppa menjadi pucat. Sebenarnya Hyun Seung oppa itu menyukaiku atau tidak sih?? Jujur saja,aku sedikit menyukai Hyun Seung oppa setelah kemarin dia datang kesini dan meninggalkan pacarnya. Berarti dia pria yang bertanggung jawab.
Oh?? Ponsel Hyun Seung oppa berdering. Kemana dia?? Mengambil makanan saja lama sekali. Kulihat,nama Jae Hee. Ada banyak gambar hati di belakang dan depan nama Jae Hee. Hatiku sakit. Aku berdiri dari tempat dudukku lalu pergi mengambil minuman. Kulihat Hyun Seung oppa mengangkat ponselnya. Dia sepertinya terkejut dan segera berlari keluar hotel. Dia segera naik taksi dan pergi meninggalkanku lagi sendirian. Hatiku benar-benar sakit sekarang. Perutku kembali sakit. Dokter bilang seharusnya aku tak boleh stress karena kandunganku sangat lemah. Aku duduk kembali dengan mukaku yang sudah terlihat pucat. Sakit sekali. Apa anakku ini juga merasakan rasa sakit hati ibunya??
Jun Hyung oppa terlihat memasuki restoran. Ternyata dia pemilik Hotel ini?? Para pegawai berada di belakangnya. Aku melewati mereka,hendak keluar dari restoran. Aku yang sudah tidak kuat menahan rasa sakit,jatuh pingsan.
Hyun Seung's POV
(Di rumah Jae Hee)
PRANGGGG!! Gelas milikku jatuh dan pecah. Jae Hee meminta maaf karena gelasku jatuh. Jae Hee hampir bunuh diri karena aku dan sekarang aku ada disini untuk menenangkannya. Sudah lebih dari 3 jam aku disana. Tapi kenapa perasaanku benar-benar tidak enak. Ditambah pecahnya gelasku,aku semakin ketakutan. Rae In!!! Ada apa dengannya??? Aku ingin berlari tapi Jae Hee terus-terusan memelukku.
"Oppa,janji ya kamu akan kembali padaku. Ceraikan dia setelah anak kalian lahir. Sesungguhnya aku tak mau mengurus anak yang bukan anakku. Ah,atau kita gugurkan saja kandungan wanita itu agar kita bisa menikah secepatnya!! Pokoknya kalau oppa tidak mau,aku akan bunuh diri!!!"
Apa-apaan wanita ini?? Apa dia benar Jae Hee yang dulu kukenal?? Jae Hee tidak pernah seperti ini. Aku benar-benar sudah tidak mengerti jalan pikiran Jae Hee dan itu baru kusadari sekarang. Betapa bodohnya aku.
"Kalau suatu hari ternyata aku jatuh cinta dengan istriku bagaimana??Aku tidak mungkin menceraikannya"
"Kau tak akan jatuh cinta padanya,oppa. Kau itu milikku selamanya. Kau tak akan pernah bisa hidup tanpa diriku. Kau itu sudah terikat olehku",Jae Hee mencium bibirku dan pertama kalinya aku merasa jijik dicium oleh Jae Hee. Aku melepas ciumannya dan mendorong tubuhnya. Dia terlihat bingung. Aku menoleh ke jam dinding. Jam 6 sore?? Oh,tidak. Aku harus kembali ke hotel! Rae In pasti menungguku! Aku berlari keluar dari rumah Jae Hee. Belum sempat aku membuka pintu,Jae Hee menahanku. Dia memelukku dari belakang.
"Oppa,jangan pergi. Kumohon. Aku bisa gila kalau pergi dari sini. Tak mungkin kan kau mencintai istrimu hanya dalam 1 hari??",kata Jae Hee sambil mengencangkan pelukannya.
"Maaf,Jae Hee. Aku benar-benar menyayangi dia bahkan sejak saat pertama kali kami bertemu. Aku ingin putus darimu. Lupakan semua kenangan kita. Anggap aku tidak pernah hadir dalam hidupmu. Aku mencintai keluargaku. Aku tak akan menceraikan Rae In selamanya. Dia wanita yang tepat bagiku dan kami akan membangun keluarga kami dengan bahagia",kataku sambil melepas tangan Jae Hee.
PLAKKK!!! Sebuah tamparan mendarat dipipi kananku.
"BAIK!!! Pergi kau!!! Tapi ingat,aku tak menjamin keselamatan Rae In!!!"
"Aku akan menjaganya!! Jangan coba-coba berani menyakiti istriku atau keluargaku!!! Aku akan menghancurkanmu",kataku pada Jae Hee lalu pergi. Aku bisa mendengar teriakan Jae Hee di susul suara-suara barang pecah belah yang pecah. Aku tak memperdulikannya. Aku hanya fokus pada Rae In saat ini.
Jae Hee's POV
Jang Hyun Seung, Park Rae In!!! Lihat saja pembalasanku!!! Silahkan kalian bersenang-senang sekarang!!! Tapi aku jamin,anak kalian tak akan selamat!!! Tunggu aku beberapa bulan lagi!!! Kuhancurkan kalian!!!
Rae In's POV
(Di rumah sakit)
Dimana aku?? Oh iya aku tadi pingsan. Ah,ini rumah sakit. Eh?! Jun Hyung oppa?? Sedang apa dia tidur di sini??
Aku mencoba menegakkan badan. Wah,sudah jam 7 malam. Aku pingsan cukup lama. Hyun Seung oppa,kau dimana?? Jangan kau temui Jae Hee lagi kumohon. Aku benar-benar sakit hati jika kau selalu begini.
"Rae In?? Kau sudah bangun?? Kau tidak apa-apa??",Jun Hyung oppa bangun lalu segera menghampiriku.
"Iya..aku tidak apa-apa,oppa. Terima kasih sudah menjagaku"
"Jujur,kau menikah dengan dia karena kau hamil?? Dia ayahnya?? Umurmu masih...",tanya Jun Hyung oppa tak percaya.
"Ah..iya..akupun juga tak mau sebenarnya",aku menunduk. Jun Hyung oppa memelukku.
"Kau tau?? Aku jatuh cinta padamu pada pandangan pertama. Tak kusangka wanita yang kucintai ternyata sudah menikah. Tapi,jika kau tak mencintainya,kumohon,pergilah denganku. Aku harus kembali ke Jepang besok pagi. Jika kau mau lari denganku,pergilah ke bandara besok jam 8. Aku pasti akan menjagamu. Tidak seperti suamimu itu. Meninggalkanmu sendirian begini",Jun Hyung oppa melamarku secara tak langsung.
"Maaf,oppa. Memang aku menikahinya karena anak ini. Tapi,entah kenapa dalam semalam aku menyukainya. Dia datang. Aku senang sekali saat dia datang. Memang aku masih terlalu kecil untuk jatuh cinta. Tapi,terima kasih atas cintamu. Maaf ya",aku menatap tegas mata Jun Hyung oppa. Sejak kapan aku jadi dewasa seperti ini?? Aku seperti mendengar bisikan penyemangat. Suara itu menggelitik apalagi ketika suara itu memanggilku 'ibu'. Anakku menyemangatiku?? Terima kasih,nak.
Jun Hyung oppa tersenyum padaku. Dia membelai rambutku dan mengucapkan selamat tinggal. Dia mengerti hatiku. Aku senang dapat mengenal seseorang seperti Jun Hyung oppa.
Hyun Seung's POV
Hah?! Kemana Rae In?? Kenapa di jam seperti ini dia tidak ada di kamar?? Sial,aku panik bukan main. Aku turun ke lobi dan menemukan Jun Hyung. Pria itu pasti tau dimana Rae In!
"Permisi,saya mau tanya..Apakah kau melihat istriku??". Dia menatapku tajam.
"Istri??Apa kau masih pantas dipanggil suami??Kemana saja kau?? Istrimu pingsan di restoran tadi pagi dan dia baru saja sadar!! Kalau kau tak bisa menjaganya,lebih baik tak usah menikahinya!!! Kau menikahinya hanya karena sekadar tanggung jawab bukan?? Hanya karena kau ayah anak yang sedang dikandungnya?? Aku mungkin baru bertemu dengannya. Tapi aku sangat ingin menjaganya"
"Kau sudah selesai bicara??HAH?!!!!",aku berteriak emosi.
"Terserah apa katamu,aku menikahinya bukan karena tanggung jawab tetapi karena aku menyukainya!!! Dimana dia sekarang??"
"Aku disini,oppa". Jun Hyung dan aku serentak melihat ke arah suara itu. Rae In!! Aku langsung menghampirinya dan memeluknya dengan erat.
"Kau tidak apa-apa?? Aku khawatir sekali!!! Aku mencarimu sampai hampir gila!! Aku takut terjadi sesuatu padamu!! Aku mencintaimu, Rae In!!",aku hampir menangis mengatakan itu.
"Hey,ini.. Ku upgrade kamar kalian.. Lanjutkan saja di kamar. Aku tak enak tamu hotel yang lain melihat ini. Anggap saja hadiah pernikahan dariku",Jun Hyung memberikan kunci kamar padaku.
"Jaga dia dengan benar atau aku akan kembali untuk merebutnya",Jun Hyung tersenyum padaku sambil berbisik. Aku hanya mengangguk.
Aku menggandeng Rae In dan kami masuk ke kamar kami yang baru. Saatku hendak melepaskan jaket, Rae In memelukku dari belakang.
"Oppa,bisa kau ulangi kata-kata tadi saat di lobby??",pintanya.
Aku memutar badanku dan memeluknya. Kuulangi semua kata-kataku tadi. Aku mencium bibirnya (lagi).
"Aku mencintaimu, Rae In. Jangan pergi lagi dariku. Jangan ceraikan aku. Hmm?!"
"Oppa!! Harusnya aku yang bilang begitu!! Jangan pergi lagi dariku untuk menemui Jae Hee unnie. Hatiku sakit!! Hehe.. Aku mencintai oppa juga. Kita ini aneh ya,oppa. Masa hanya dalam semalam kita bisa saling jatuh cinta??"
"Yah,mungkin ini sudah takdir kita. Tapi sungguh aku menyukaimu sejak aku melihatmu pertama kali"
"Benarkah?? Padahal dulu aku benci sama oppa. Hehe..",dia tertawa kecil lalu dia menciumku tepat di bibirku. Ini pertama kalinya dia menciumku duluan.
Malam itu adalah malam terindah dalam hidupku. Atau bahkan bagi kami berdua. Aku memeluk Rae In di tempat tidur yang besar itu. Kami tertidur sambil berpelukan tanpa tau akan ada bahaya yang akan menyerang kami.
-TO BE CONTINUE-
Post a Comment