Yoomi Park
HyunSeung's POV

Kini aku benar-benar terkepung. Ibu menelepon ayah yang sedang melakukan perjalanan ke Jepang dan menyuruh Dong Woon masuk. Ayah pulang segera setelah mendengar kabar dari ibu. Dong Woon diminta ayah untuk menelepon keluarga Rae In agar mereka datang. Ayah bertanya-tanya pada Dong Woon apa yang sudah terjadi padaku dan Rae In. Saat Dong Woon sedang menceritakan semuanya, tiba-tiba seseorang yang tidak kukenal datang juga dengan membawa Rae In. Rae In berdiri di belakang laki-laki itu sambil memegangi lengan kemeja laki-laki tersebut. Aku melihat wajah Rae In. Dia masih terlihat cantik di saat seperti ini. Aku merindukan wajahnya seketika itu juga. Sama seperti 4 bulan yang lalu, lagi-lagi seperti ada yang membuat tubuhku bergetar saat melihat dia. Bahkan saat aku bertemu dengan Jae Hee pertama kali, aku tidak merasakan hal ini. Rae In memakai gaun mini berwarna putih dan rambutnya di ikat. Dia terlihat seperti peri.

"Permisi,saya kakak kandung dari Park Rae In, Park Jae Hoon. Saya mewakili orang tua saya datang ke sini", pria itu membungkuk memberi salam pada kedua orangtuaku. Oh,jadi dia kakak kandung Rae In.

"Jae Hoon??",ayah dan ibuku serentak berdiri saat melihat pria itu.

"Nee~ apa kabar semuanya??Sudah lama tak berjumpa..",dia menjawab orang tuaku. APA?? Dia mengenal keluargaku??

"Maaf, ayah dan ibuku sibuk dan tidak bisa pulang ke Korea. Jadi, aku disini mewakili mereka. Ini adikku satu-satunya, Rae In", katanya sambil memperkenalkan Rae In pada keluargaku.

"Rae In?? Ya ampun.. Ternyata kau sudah besar.. Dulu aku terakhir melihatmu saat kau masih bayi..",ibuku mendekati Rae In dan memegang wajahnya. Ibu berarti mengenal keluarga Rae In?? Kulihat Rae In menghindar dari ibuku. Ibuku menatapku tajam.

"Lupakan si pembaca berita itu!! Ibu tidak suka dengannya dari dulu!! Kau harus menikahi Rae In!! Kau harus bertanggung jawab atas apa yang telah kau lakukan!!",bentak ibuku.

"Ya. Ayah setuju dengan ibumu. Lupakan Jae Hee dan menikahlah dengan Rae In!! Ayah akan bicara dengan orang tua Rae In",kata ayah sambil pergi.

"Iya,kak. Lupakan saja pembaca berita tak sopan itu!! Aku benci sekali dengan dia. Menikahlah dengan Rae In",adik perempuanku juga ikut-ikutan seperti orang tuaku.

Semua orang menyudutkanku kecuali Rae In yang hanya diam. Namun tiba-tiba,

"Aku tak mau menikah dengannya,kak..AKU TAK MAUUU!!!",Rae In menangis lalu berlari keluar rumahku.

Aku dengan segera mengejarnya. Semua mata memandangku yang begitu terlihat panik takut terjadi sesuatu dengannya. Aku menangkap lengan mungilnya itu. Lengan itu pernah kucengkeram sangat kuat. Dia melihatku.

"LEPASKAN AKU!!!LEPASKAN AKU!!!",dia berteriak sambil meronta. Lagi-lagi aku mencengkram lengannya, tak membiarkan dia lari dariku. Aneh, aku tidak menyukainya tapi aku seperti benar-benar terikat dengannya. Aku tak bisa melepaskan dia.

"Dengarkan aku!! Aku akan bertanggung jawab!! Aku akan menikahimu. Aku ayah anak itu. Aku tak akan membiarkanmu pergi!!",aku berkata padanya sambil memeluknya. Aku tak sadar bahwa Jae Hee ada di situ.

"Apa??Me..me..menikah??Oppa..Kau..barusan ber..kata..apa??",Jae Hee terkejut. Aku sontak melepaskan pelukanku dan mendorong Rae In hingga terjatuh.

Aku terkejut melihat Rae In yang tersungkur di jalan. Dia merintih kesakitan. Dia memegang perutnya. Dong Woon melihat dan langsung dia menghampiri Rae In. Sial!! Apa lagi yang sudah kulakukan?? Anakku.. Aku hanya bisa berpikir itu saat melihat darah yang keluar dari 2 kaki Rae In. Gaun putihnya mulai ternoda dengan darah.

Jae Hee lari dari hadapanku. Aku bingung harus bagaimana. Menolong Rae In yang adalah calon istriku atau mengejar wanita yang kucintai. Aku berlari mengejar Jae Hee sambil menengok ke belakang. Rae In melihatku sebelum akhirnya dia menutup matanya. Dong Woon langsung menggendongnya dan membawanya ke rumah sakit.

Kini aku berada di apartemen Jae Hee. Dia menangis. Aku menjelaskan semua padanya. Dia marah padaku dan mengusirku pergi. Aku keluar dari rumahnya dan berdiri di depan pintunya sambil berteriak,"LEE JAE HEE..!! INGATLAH HANYA KAU YANG KUCINTAI SEUMUR HIDUPKU!! TUNGGU AKU!! AKU PASTI KEMBALI PADAMU!!"

Selama perjalanan pulang,ponselku terus berbunyi. Aku tidak mengangkatnya karena aku sedang mencari cara agar bisa berbaikan dengan Jae Hee.

Sampai di rumah,kulihat ada 15 lebih misscall untukku. Semua dari ibuku. Aku teringat Rae In!!! Aku segera berlari ke rumah sakit setelah menanyakan pada pengurus rumah dimana Rumah sakit tempat Rae In dibawa.

Aku sampai di sana dan melihat ibuku menangis sambil duduk di samping tempat tidur Rae In. Ibu mengelus pipi Rae In.

Dong Woon dan Jae Hoon ada di belakangku dan menepuk pundakku. Mereka ingin bicara denganku. Perasaanku sungguh tak enak.

"YA!!SIALAN KAU!!!KEMANA KAU TADI??RAE IN HAMPIR KEGUGURAN!!ANAKMU HAMPIR MENINGGAL!!!",teriak Dong Woon.

"Hyun Seung,mungkin kau sudah lupa padaku. Tapi aku ingat apa yang kau ucapkan pada Rae In saat dia masih bayi. Saat itu kau dan aku berusia 8 tahun. Aku ingat semua",Jae Hoon menepuk pundakku ringan.

"Eh?!Apa yang kukatakan??",tanyaku bingung.

"Kau mau menjaga Rae In seumur hidupmu. Kau menyukai Rae In yang terlihat seperti malaikat saat itu.Kau bahkan berkata padaku bahwa kau akan menjadikan Rae In istrimu. Memang,dulu kau hanya anak-anak yang bicaranya ngelantur. Tapi sekarang,kau harus menepati janji itu. Kumohon. Buat Rae In bahagia. Rae In selalu sendirian selama ini. Ayah dan ibu selalu sibuk dan tak ada yang menemaninya kecuali Dong Woon. Sekarang bukan tugasku atau Dong Woon lagi untuk menjaganya. Ayahmu dan orangtuaku sudah menetapkan tanggal pernikahan kalian",Jae Hoon terlihat seperti mau menangis saat mengatakannya.

-2 hari kemudian-
Rae In sudah di perbolehkan pulang oleh dokter. Aku diperingati oleh dokter untuk selalu menjaga Rae In selama kurun waktu 3 bulan.

Rae In ikut di dalam mobilku. Dia hanya diam selama perjalanan. Aku ingin membuka pembicaraan tetapi aku takut.

"Oppa..Aku akan menikahimu"

Apa?? Barusan dia bilang apa?? Rae In memalingkan wajahnya kepadaku lalu tersenyum. Senyuman cantik itu..aku melihatnya lagi.

"Aku akan menikah denganmu tetapi aku ingin kita bercerai saat aku melahirkan. Aku akan pergi dengan anakku,menjauh dari kehidupan oppa selamanya. Kau bisa menikah dengan wanita itu setelah kita bercerai. Ok?!"

Aku hanya bisa diam mendengarnya. Aku mau anakku. Aku juga mau dia di sampingku terus. Perasaan ini sungguh aneh. Jantungku berdetak kencang saat kulihat dia tersenyum. Benar-benar seperti malaikat.

Setibanya di rumah,kulihat barang-barang Rae In sudah dikirim Jae Hoon ke rumahku. Pernikahanku akan berlangsung minggu depan.

Jae Hee datang ke rumahku. Dia masuk ke kamarku. Di sana sudah ada barang-barang milik Rae In. Dia kecewa dan menyesali hari dimana dia tidak bisa datang saat aku hendak melamarnya. Rae In masuk dan saat melihat Jae Hee,dia keluar lagi.

"Tenang saja,Jae Hee. Kami menikah hanya sampai anak kami lahir. Setelah itu,kita akan menikah. Aku akan merawat anakku bersamamu",aku mengatakan itu sambil memeluk Jae Hee. Aku tak tau kalau Rae In melihat kami dari celah pintu.

*FLASHBACK END*

Author's POV
"Jae Hee, buka pintu!!",Hyun Seung mengetuk pintu apartemen Jae Hee. Hyun Seung sudah sampai di rumah Jae Hee namun pikirannya masih memikirkan Rae In. Kemana dia akan pergi.

Jae Hee membuatkan Hyun Seung coklat panas setelah menyuruhnya masuk. Hyun Seung sibuk melihat ponselnya. Kenapa belum ada kabar dari istrinya itu. Hatinya semakin tak tenang apalagi dengan keadaan Rae In yang sedang hamil. Dia langsung berlari keluar tanpa pamit dengan Jae Hee. Wanita itu hanya terpaku melihat Hyun Seung pergi.

Sementara itu, Rae In sedang berada di sekitar rumahnya. Dia ingin sekali masuk ke rumahnya tapi kakaknya akan tau kalau dia tidak pergi berbulan madu.

BUGH!! Seseorang menabrak Rae In. Sebelum Rae In terjatuh,pria yang menabraknya ini dengan sigap langsung menahannya.

"Maaf..",katanya dingin lalu pergi. Rae In mengikutinya. Pria ini tau kalau Rae In mengikuti dia. Dia berbalik.

"Ya??Apalagi yang kau inginkan??",katanya pada Rae In.
"Ah,tidak..Aku hanya..tak..punya..tempat is..ti..rahat"
"Ne?? Benarkah?? Kau memang tampak lelah. Kau mau kucarikan hotel??"
"Boleh..terima kasih,ya"
Rae In tersenyum pada pria muda itu. Jantung pria tersebut berdetak cepat saat melihat senyuman Rae In. Mukanya memerah.

"Oh ya,kenalkan namaku Park Rae In"
"Oh,salam kenal. Namaku Yong Jun Hyung"

Perkenalan singkat itu menjadi awal keakraban mereka selama perjalanan ke hotel. Hyun Seung tiba-tiba melihat Rae In yang sedang berjalan berdua dengan seorang pria dan memasuki hotel. Hyun Seung keluar dari mobilnya lalu mengikuti mereka. Dia sempat cemburu saat Rae In tersenyum pada pria itu. Dia ingin Rae In hanya tersenyum padanya.

Pria itu turun setelah mengantar Rae In. Dia juga sudah meminta nomor ponsel Rae In. Dia tersenyum pada kertas yang bertuliskan nomor ponsel Rae In. Hyun Seung yang melihat itu hanya bisa menatap tajam pria tersebut. Hyun Seung lalu memencet bel kamar Rae In. Rae In kaget saat melihat Hyun Seung sudah berdiri di depan kamarnya.

"Oppa??Apa yang kau lakukan disini??Bukankah kau.."
"Kenapa??Ini kan malam pengantin kita jadi apa salah kalau aku menghabiskan malam ini bersama istriku??Hmm??"
"Tapi..tapi..kau bilang.."
"Ah,sudahlah lupakan saja apa yang kukatakan. Sini,berbaring di sampingku"

Hyun Seung sudah berada di tempat tidur dengan kemejanya yang sudah terbuka. Rae In menggeleng. Dia tidur di tempat tidur satu lagi. Hyun Seung menyipitkan matanya dan langsung menghampiri istrinya itu lalu berbaring di samping Rae In dan memeluk istrinya itu.

"Apa yang kau lakukan oppa??Lepaskan aku!"
"Kenapa??Aku kan sudah resmi sebagai suamimu. Aku tak akan melepaskanmu! Tidurlah. Aku sudah mengantuk"

Rae In tidak melawan dan mereka tertidur bersama seperti itu. Hyun Seung tau akhirnya kalau dia sebenarnya sangat menyukai Rae In sejak mereka pertama kali bertemu. Jae Hee ingin dia lupakan. Hyun Seung terbangun lalu melihat Rae In yang tertidur pulas di pelukannya. Diam-diam dia mencium bibir Rae In.

"Saranghae,Rae In-ah. Aku akan menjagamu selalu. Aku janji. Aku akan melakukan apapun untuk melindungimu. Saranghae"

-TO BE CONTINUE-
0 Responses

Post a Comment